MELEPASKAN KEBODOHAN
Renungan Harian Youth, Jumat 29 April 2022
Helo … salam sehat buat semua rekan-rekan youth.
Hari ini kita akan Bersama-sama merenungkan Firman Tuhan yang sebagai anak muda ga enak untuk didengar yaitu “Kebodohan anak Muda”
Yuk kita baca sebuah ayat dalam Amsal 22:15
Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.
Anak Muda itu identik dengan semangat dan tenaganya, namun ada sisi lain dari semangat anak muda adalah keinginan untuk “kebebasannya”. Ada banyak anak muda yang pada akhirnya memilih untuk “melawan” aturan karena kebebasan yang dia mau. Salah satunya adalah gaya hidup hedonis. Kaum hedonis sekarang mirip wabah menjalar, Banyak orang muda mengidolakan gaya hidup hedonisme. Gaya hidup yang senang keluar dari aturan atau norma masyarakat yang berlaku. Ciri utamanya adalah mereka muak dengan aturan tidak boleh ini, itu dan akhirnya membuat gaya hidup baru. “Memutihkan yang seharusnya hitam. Menghitamkan yang seharusnya putih” Slogannya adalah “Asal aku senang” atau “Peduli amat apa kata orang” bahkan katanya “Sirik tanda tak mampu,”.
Belajar di Kisah Anak yang Terhilang (Lukas 15:11-32)
Dimanakah letak kesalahan anak bungsu dalam cerita anak yang hilang? Apakah ketika ia minta harta warisannya? Namun, mari perhatikan pada tujuan dan niat mengapa ia minta harta itu. Ia mengidam-idamkan kehidupan yang bebas. Jauh dari aturan rumah, bisa berfoya-foya, bisa lakukan apa pun yang dia senangi.
Ketika dia merasa dan berfikir bahwa kehidupan bebas di luar sana menjanjikan segalanya. Memang segalanya, termasuk kemelaratan yang tidak pernah ia bayangkan. Namun rekan-rekan, sayangnya banyak anak muda bodoh. Tidak mau belajar dari cerita si anak bungsu. Tetap saja menyukai kebebasan yang sebenarnya mengikat hidup mereka dengan kesenangannya.
Rekan-rekan … Tuhan sangat tahu jiwa orang muda. Maka, Ia memberi aturan supaya lebih memperingatkan kita agar hidup dengan benar.
Amsal 22:15 jelas dikatakan bahwa kebodohan melekat pada hati orang muda …
Ini adalah Fakta yang harus disadari, kebebasan yang seringkali diidam-idamkan bukanlah kebebasan yang sejati karen pada akhirnya, kebebasan itulah yang mengikat mereka. Ada banyak anak muda yang terikat dengan dosa yang mengatasnamakan kebebasan, dan ketika mereka ada didalamnya mereka terikat dan tidak bisa terlepas. Bahkan ikatan itu juga merampas masa depan yang seharunya dimiliki anak muda.
Karena itu … sesuai dengan nasehat penulis Amsal,
SADARILAH bahwa kita adalah orang-orang muda yang banyak “kebodohan”, dengan demikian kita sadar bahwa kita perlu untuk BELAJAR APA yang BENAR
tetapi tongkat didikan akan mengusir itu daripadanya.
Firman Tuhan dengan jelas memberikan solusinya yaitu TONGKAT DIDIKAN.
Tongkat didikan diberikan Tuhan kepada anak-anak Muda yang mau untuk merelakan dirinya didiidk. Bahkan bertolak belakang dengan kebebasan yang didambakan dalam gaya hidup hedonisme, Tongkat didikanlah yang akan melepaskan anak Muda dari kebodohan.
Tongkat Didikan, Tuhan sediakan bagi kita melalui Firman Tuhan, Orang tua kita, setiap aturan yang berlaku … yang seolah-olah membatasi kehidupan anak muda. Namun sebenarnya …
TONGKAT DIDIKAN akan membebaskan anak muda dari KEBODOHAN dan akan MEMBERIKAN KEBEBASAN untuk MENATAP MASA DEPAN YANG BAIK
TONGKAT DIDIKAN juga berbicara mengenai “DISIPLIN” tindakan hukuman (pukulan) karena kesalahan yang tujuannya adalah untuk mengarahkan Kembali kepada apa yang benar dan seharusnya. Tongkat didikan memang sakit, tetapi harus disadari semua demi kebaikan kita dimasa depan.
Oleh karena itu rekan-rekan youth, siapapun yang Tuhan tempatkan disekitar kita, yang membatasi “kebebasan”mu, ketika ada disiplin yang harus kamu terima karena kesalahanmu, pandanglah itu sebagi sesuatu yang baik untuk mengusir “kebodohan” yang sering kita lakukan.
Komitmenku hari ini …
Aku harus menyadari sebagai anak muda aku perlu “TONGKAT DIDIKAN” yang membentuk aku dan melepaskan aku dari KEBODOHAN anak MUDA
YNP – TVP