“A LITTLE BIT MORE”

April 14, 2021 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 14 April 2021

Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: “Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum.” Kejadian 24:19

KKM, siapa yang tidak mengenal kata ini? Sekitar sepuluh tahun terakhir, kata ini menjadi sangat populear di dunia pendidikan. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah Sebuah syarat minimum untuk menuntaskan pembelajaran tertentu. Sedikit banyak, kata ini mempengaruhi penetapan standar hidup kita. Standar hidup, bukan hanya dalam pendidikan, bergeser dari sebaik mungkin menjadi KKM atau minimalnya seberapa. Banyak dari antara kita terjebak pada keadaan asal lulus, asal selesai, asal mengerjakan, dan asal-asal yang lain. Cukup, tidak perlu berlebihan, tidak usah ngoyo. Kita terbiasa mengikuti standar yang ditetapkan orang lain bagi kita. Kita lupa bahwa kita pun bisa menetapkan standar bagi diri kita sendiri, dengan tuntunan Allah tentunya.

Dari Kejadian 24, Banyak pelajaran berharga kita dapati dari peristiwa Abraham  menugaskan Eliezer untuk mendapatkan istri bagi Ishak. Tentu saja hal ini bukan semata-mata berbicara soal pasangan hidup, namun kita bisa menerapkannya pada hal-hal lain termasuk, pergaulan, pendidikan, pekerjaan, dan lainnya. Kita bisa belajar dari pribadi-pribadi yang terlibat di seputar peristiwa ini.

1. Dari Abraham ~ A little bit more – Abraham menetapkan standar,

seorang istri saja tidak lah cukup, dengan kriteria tertentu, bukan asal istri. Abraham menginginkan istri yang takut akan TUHAN bagi Ishak, dari kaum yang menyembah Allah, di luar kaum tempat ia tinggal. Pilihlah saat kita bebas untuk memilih. Pilihlah kepercayaan kepada ALLAH sebagai prioritas. Saat kita memilih pergaulan, pendidikan, pekerjaan, dan hal-hal lainnya. Prioritaskan Tuhan. (Kejadian 24:7) Percayalah bahwa Tuhan menuntun kita dalam setiap langkah hidup kita.

2. Dari Eliezer ~ A little bit more – takut akan Tuhan dibarengi dengan karakter yang baik. 

Eliezer bersandar pada kasih karunia Allah (Kejadian 24:12) untuk mendapatkan calon istri bagi Ishak dengan karakter tertentu.  Karakter seseorang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Pun karakter bukanlah sebuah spontanitas yang muncul begitu saja. Karakter teruji lewat waktu dan pengalaman hidup. Kita sering tergoda dengan hal-hal yang fisik. Seseorang yang memiliki keunggulan fisik (kaya, rupawan, body oke, sukses, dll) tidak lah salah dan jahat, namun itu bukanlah yang utama.

Pilihlah orang-orang dengan karakter yang baik dalam kita bergaul. Dalam pendidikan pun sama, pendidikan yang unggul secara akademik itu baik, tapi jangan lupakan pertumbuhan karakter yang baik. Mengejar pekerjaan yang baik dan menjanjikan itu boleh, tapi tetaplah ingat bahwa jangan sampai kita kehilangan nilai-nilai atau karakter yang baik saat kita bekerja.  

3. Dari Ribka ~ Menunjukkan kemurahan hati

Bagi seorang asing adalah tradisi pada saat itu. Tindakan Ribka menjawab doa Eliezer. Doa Eliezer adalah supaya ada anak gadis yang memberi ia minum ketika ia minum, dan bahkan anak gadis itu akan memberi minum unta-untanya. Eliezer meminta 1 hal namun mengharapkan 2 tindakan. Yang luar biasa dari Ribka adalah tindakan a little bit more. Ribka memberi minum unta-unta Eliezer sampai semuanya puas minum. Dia diharapkan melakukan 2 hal, tapi dia melakukan lebih dari itu. Ribka menetapkan kulaitas yang lebih dari ekspektasi Eliezer. Sebuah karakter kemurahan hati dengan kualitas yang lebih bukan ala kadarnya. (Kejadian 24:19) Ketika Eliezer menanyakan tempat bermalam bagi dia dan unta-untanya, Ribka menjawab bukan hanya tempat bermalam namun makanan juga tersedia bagi unta-untanya.

Rekan-rekan pemuda dan remaja, dunia di sekitar kita memiliki standar “biasa saja”. Tapi Allah kita juga memiliki standar. Dalam tuntunan Tuhan, Tuhan juga menginginkan kita memiliki standar kehidupan. Alkitab menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki dan melakukan standar yang lebih dari lingkungan sekitarnya. Seorang anak kecil yang bukan hanya mengikuti Yesus untuk mendengarkan pengajarannya, namun juga memberikan bekalnya 5 roti dan 2 ikan ketika Yesus memerlukannya. Seorang wanita yang bukan hanya mendengarkan Yesus, namun juga mengurapi Yesus dengan minyak wangi. Susana dan banyak perempuan lain yang melayani Tuhan dengan kekayaan mereka. Dorkas menunjukkan kemurahan hati dengan membagi-bagikan pakaian bagi para janda. Kornelius yang bukan hanya suka berdoa namun juga suka bersedekah.

Melakukan yang ala kadarnya, hanya bisa mencukupi diri kita sendiri. Namun melakukan yang sedikit lebih – a little bit more – akan membawa kemuliaan bagi Tuhan.

Melakukan tindakan yang sedikit lebih – a little bit more – memerlukan:

1. ketaatan akan kehendak Allah.

Kita perlu belajar untuk mengenali kehendak Allah dalam hidup kita dan mentaatinya. Mengerjakan sesuatu yang hebat di luar kehendak Tuhan tidaklah baik.

2. kesediaan diri kita untuk membiarkan Allah bekerja melalui hidup kita.

Allah selalu merindukan kita menerima hidup yang berkelimpahan (Yohanes 10:10). Dan hal yang berkelimpahan bukan lah untuk kita nikmati sendiri. Mari kita ijinkan Tuhan melakukan hal yang lebih bagi orang-orang di sekitar kita dengan kepandaian, materi, keterampilan, talenta yang lebih yang sudah dianugerahkan kepada kita.

3. pengorbanan dalam hal waktu, tenaga, sumber daya dll.

 Jelas kita harus menghabiskan lebih banyak waktu, tenaga, dan sumber daya untuk melakukan hal yang a little bit more. Jangan kuatir, lewat melakukan yang lebih, kualitas kita pun akan menjadi lebih baik. Kita akan menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter kuat, terampil, dan berkualitas.

Tema-teman, mari kita bersukacita dan bersemangat melakukan sesuatu – a little bit more, bukan karena kita mampu namun karena Tuhan menghendaki kita bertumbuh. Suatu saat kita akan merasakan kapasitas yang semakin besar Tuhan tambahkan dalam hidup kita untuk kemuliaanNya, untuk pekerjaan Allah di dunia.

Amen…. Tuhan Yesus memberkati

DDO -YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *