A MIRROR FOR MYSELF

March 14, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 14 Maret 2024

Hidup yang dijalani bisa dinilai oleh orang-orang yang ada disekitar kita sebab apa yang dilakukan tercermin oleh sikap dan perbuatanmu setiap hari. Ketika melakukan hal yang jahat berarti kita mengecewakan Tuhan dan menunjukkan sisi yang bisa membuat orang-orang menganggap tidak baik dirimu dan menilai kasih dan bimbingan Tuhan tidak ada ada diri. Ingatlah bahwa kita diciptakan segmbar dan serupa Allah.

Saya tertarik dengan yang dikatakan Elbert Hubbard, penulis terkenal yang hidup, “Saya sangat terkejut ketika mendapati bahwa Sebagian besar keburukan yang saya lihat ada diri orang lain hanya cerminan dari sifat saya sendiri.” Jika disederhanakan secara lugas, maka kalimat itu memiliki arti jika kita buruk, maka kita cenderung melihat orang lain juga buruk. Jadikanlah dirimu sebagai cermin yang digunakan orang untuk berkaca, lewat perbuatan dan sikap serta perilaku yang menampakkan bahwa Allah ada didalammu.

It is the height of folly not to seek God’s guidance. If you were alone in the middle of a thick forest on a pitch-dark night, not knowing which way to turn, you would be glad to have with you someone who knew every inch of the forest and whom you could trust fully.

Mengabaikan bimbingan Tuhan adalah kebodohan yang besar dengan mengabaikan nasihat-Nyaa dan bergerak sendiri ke dalam hutan yang gelap dan lebat itu, penuh dengan bahaya tersembunyi.”

Orang-orang yang memiliki sikap, sifat, dan tabiat yang buruk dan penuh keraguan akan kebesaran kuasa Tuhan ataupun tidak percaya kepadaNya, bisa terlihat dari kehidupan yang dijalani sebab itu tercermin dari perbuatannya. Dan mereka tidak akan dengan mudah percaya dengan orang yang berhasil karena kerja keras dan sikap hati yang penuh kasih serta hidup dalam kasih Bapa. Lihatlah mereka adalah barisan orang sakit hati, yang mana mereka selalu memiliki cara pandang yang buruk tentang orang lain. Orang-orang seperti ini biasanya akan “nyinyir” atau dengan kata lain menceritakan hal-hal yang jelek serta tidak menghargai keberhasilan orang lain. Tidak hanya itu, mereka akan selalu mencari-cari kesalahan orang lain. Orang yang luka hati itu juga cenderung akan melukai orang lain. Lihatlah orang yang kecewa dengan hidup, maka mereka akan memiliki lensa negative dalam melihat orang lain. Banyak orang mungkin membicarakan hal-hal yang positif dan hal-hal yang penuh pengharapan, tapi orang yang kecewa akan melihat semua hal itu hanyalah fatamorgana kehidupan saja. Karena itu, jadikan dirimu sebagai cerminan hal-hal yang benar.

Tidak hanya bodoh, tetapi juga berbahaya untuk mengikuti pemikiran kita yang terbatas dan tuntunan dari emosi kita semata.

Amsal 17:3-4 Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi TUHANlah yang menguji hati. Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.

Tepat jika nas hari ini berkata, orang yang berbuat jahat juga akan lebih memerhatikan dan mendengarkan ucapan yang jahat. Input dan outputnya sama-sama jahat. Demikian juga input dan output orang yang kepahitan juga akan cenderung sama-sama pahit. Dan orang-orang yang selalu melakukan kebenaran berdasarkan apa yang Tuhan perintahkan maka input dan outputnya juga akan selalu tentang kebenaran berdasarkan perintah Tuhan. Disisi lain, jika kita bebas dari konflik hati maka hati kita akan melihat hidup ini begitu indah untuk dijalani, tak peduli bahkan jika badai hidup sedang menerpanya. Orang-orang seperti ini akan selalu melihat kelebihan orang lain daripada kekurangannya. Orang-orang seperti ini juga tidak mudah berprasangka buruk terhadap orang lain, termasuk tidak curiga bahwa Tuhan mendatangkan hal buruk kepadanya. Orang yang bijaksana, selalu mau untuk belajar serta berkaca dari setiap kesalahan dan kegagalan yang terjadi didalam hidupnya, dia tidak pernah membiarkan hal itu menjadi terikat.

It would therefore be not only desirable but necessary for us to have someone beside us at such times whom we can trust fully, who knows the entire future. In the Lord Jesus Christ, we have just such a Person, and He is more than eager to guide us along the safest and best path.

Dalam setiap situasi kehidupan kita, Tuntunan Tuhan pasti yang terbaik, karena Dia mengenal kita dengan baik dan mempertimbangkan setiap faktor dalam hidup kita.

Oleh karena itu, bijaksana untuk mencari kehendak-Nya dalam semua perkara – baik yang besar maupun yang kecil.

Ingatlah bahwa cara kita melihat orang lain sering kali merupakan cermin diri kita sendiri. Jika selama ini terlihat buruk dimata kita, inilah saat penting tepat untuk melakukan koreksi dan evaluasi diri, sebab kemungkinan besar kita sendiri yang lebih dulu perlu dipulihkan. Begitu kita sudah mengalami pemulihan, dengan sendirinya kita akan melihat semua disekitar kita itu menjadi indah dimata kita. Dengan Keputusan yang gegabah akan membawa kepada hal hal yang tidak mengenakkan dan menghancurkan hidup.

Disaat kita gagal, maka gunakan hal itu sebagai cermin untuk bisa berkaca dan belajar agar menjadi lebih baik lagi dalam menjalani hidup. Kegagalan itu ada sebagai cerminan agar siapa yang mau sukses dan berhasil bisa belajar dan berkaca dari kegagalan yang dialami. Lakukanlah semua itu dengan penuh sukacita sebab kamu adalah ciptaan yang diciptakan Allah segambar dan serupa denganNya. Sikap dan perbuatan akan menentukan siapa dirimu. Jangan goyah dan kehilangan iman. Orang berhasil selalu siap dan mau untuk terus maju. Tuhan mampu untuk menjaga kita, Jangan biarkan masa lalu hidupmu menghalangi langkahmu.

God is well able to safeguard the best for us in every realm. When we grab impatiently, we invariably miss the Lord’s best. Don’t let the past of your life get in your way. Have some confidence to learn by mistake.

Tuhan Yesus memberkati

LW – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *