Ada Kuasa Dalam Puji-pujian

November 25, 2021 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 25 November 2021

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, puji Tuhan semoga rekan-rekan semuanya dalam keadaan baik.

Kolose 3:16-17 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Kita telah belajar bahwa ada kuasa dalam sukacita untuk mengalahkan setiap belenggu permasalahan.

Di dalam ayat di atas, rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa salah satu cara kita mengungkapkan sukacita menurut Firman Tuhan adalah dengan menyanyikan mazmur, kidung pujian dan nyanyian rohani.

Efesus 5:19-20 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.

Ada kuasa didalam Pujian dan Sorak sorai, dalam Alkitab, paling tidak ada 3 (tiga) kemenangan yang didapat oleh dengan cara yang ‘tidak lazim’ tersebut, yaitu:

Kemenangan bangsa Israel atas Yerikho (Yosua 6:1-27)

Kota yang dikelilingi dengan tembok yang besar yang mungkin hanya bisa dihancurkan dengan persenjataan berat seperti katapel raksasa dengan batu-batu yang besar sebagai senjatanya. Anehnya, bangsa Israel tidak disuruh berperang dengan persenjataan berat, tetapi TUHAN memberikan strategi yang ‘unik’ di mana bangsa Israel diperintahkan untuk mengelilingi kota tersebut dalam barisan yang sudah diatur oleh TUHAN sebanyak 1 kali putaran per-hari selama 6 hari berturut-turut tanpa mengeluarkan suara apa-apa dan 7 kali putaran di hari ketujuh di mana pada putaran yang terakhir imam peniup sangkakala meniup sangkakalanya disambut dengan gemuruh sorak yang nyaring oleh bangsa Israel maka runtuhlah tembok kota itu sehingga bangsa Israel bisa masuk serta menduduki Yerikho. Yerikho ditaklukkan dengan tiupan sangkakala dan sorak-sorai.

Kemenangan Raja Yosafat atas koalisi Moab, Amon dan Meunim (2 Tawarikh 20:1-30)

Raja Yosafat mengalami tekanan dan rasa takut saat menghadapi serbuan pasukan besar yang merupakan koalisi Bani Moab, Bani Amon dan Meunim. Di saat yang kritis itu Yosafat mengambil keputusan untuk mencari TUHAN dan menyerukan seluruh Yehuda untuk berpuasa. Keesokan paginya Yosafat mengangkat orang-orang yang akan menyanyikan nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN. Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan pujian: “Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!” dibuatlah penghadangan oleh TUHAN terhadap bani Amon, bani Moab dan orang-orang pegunungan Seir itu sehingga mereka terpukul kalah. Ini merupakan kemenangan yang dahsyat hanya dengan nyanyian pujian dan sorak-sorai.

Kemenangan pasukan Gideon (Hakim-Hakim 7:16-22)

Tuhan memakai Gideon dengan cara yang unik untuk melepaskan bangsa Israel dari tangan Midian. Dimulai dengan penyaringan pasukan sehingga hanya tersisa 300 orang dari 32.000 orang yang tadinya ikut bersama-sama dengan Gideon. Bagaimana mereka bisa mengalahkan bangsa Midian? Sangat unik. Mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung kosong isi obor sehingga nyala obor itu menjadi terlihat. Kemudian mereka berseru: “Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!” Apa yang terjadi kemudian sungguh tak terduga, seluruh tentara musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri sedang TUHAN membuat mereka saling membunuh dengan pedang mereka sendiri. Kemenangan besar bagi bangsa Israel.

Pujian adalah senjata Rohani yang diberikan Tuhan kepada kita, karena itulah pergunakanlah mulut kitya untuk memuji nama Tuhan. Pujian adalah refleksi iman kita kepada Tuhan, Pujian membawa pikiran dan hati kita terarah kepada Tuhan yang berkuasa.

Dalam Mazmurnya, Daud menyanyikan pujian kepada Allah … ketika dia tertekan, dia membangkitkan semangatnya dengan pujian

Mazmur 108:2 Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku,

Mazmur 42:6, Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah dalam dirimu? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepadaNya, penolongku dan Aliahku!

ketika Daud jiwanya tertekan dan tidak tenang, Daud menaruh pengharapannya di dalam Tuhan dan menantikan Dia, memuji Dia sebagai Penolongnya dan Allahnya. Daud tahu bahwa pada saat dia merasa tertekan, raut wajahnya menjadi murung. Karena itulah dia berbicara kepada dirinya sendiri, kepada jiwa¬nya (pikiran, keinginan dan emosinya), dan mendorong serta menguatkan dirinya di dalam Tuhan.

Komitmenku hari ini

Aku mau memuji Tuhan, aku percaya ada kuasa didalam puji-pujian. Dalam segala keadaan dan situasi aku mau tetap mengarahkan hatiku kepada Tuhan

YNP – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *