Allah Sumber Hikmat
Bacaan: Amsal 3
Nats :Amsal 3: 5-6, Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Syalom saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .
Dalam perikop nats kita hari ini tertulis “Berkat dari hikmat”. Hikmat yang dibicarakan sebenarnya berhubungan dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Saudara- saudara jika kita memberi respons yang sesuai dengan kehendakNya, maka buah buah kehidupan dengan hasilnya akan mengalir dalam hidup kita.
Contoh orang berhikmat dalam Alkitab salah satunya adalah Salomo, Dia mengetahui apa yang harus dilakukan meski sering kali gagal menggunakan hikmatnya sendiri . Mari kita meneladani sikap Raja Salomo. Dalam 1 Raja-raja 3 : 5-14. Salomo masih muda dan belum berpengalaman dalam memimpin suatu bangsa yang tidak terhitung dan tak terkira banyaknya.
Bagaimana Raja Salomo bersikap saat harus menggantikan Daud ayahnya sebagai raja atas bangsa Israel yang begitu besar dan kuat pada zamannya.
Percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan tidak bersandar kepada pengertian diri sendiri lihat ( ayat 5).
Saudara saudara yg kekasih ketika kita harus membuat keputusan penting , kadang kadang kita merasa bahwa kita tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Allahpun tidak. Tetapi Allah mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Sebab itu kita harus mempercayai Dia sepenuhnya dalam setiap pilihan yang kita buat. Hendaknya jangan sampai kita terlalu memegang prinsip dan ego kita bahkan pengalaman kita karena Allah adalh satu-satu sumber hikmat. Tetapi menjadikan Allah ditempat yang pertama, itu yang dikehendaki untuk kita lakukan dalam setiap harinya.
Mengakui Allah dalam segala lakumu, maka akan diluruskannya jalanmu lihat (ayat 6 ).
Karena itu jadikanlah Allah bagian penting dari segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup ini maka Dia akan membimbing apa yang akan kita kerjakan untuk menyelesaikan kehendakNya. Saat kita menaruh percaya dan menjadikan Allah sebagai panutan maka yakinlah bahkan saat kehidupan yang berliku-liku yang kita lalui tetapi kita tidak akan tersesat dan akan selalu disertai.
Sebab itu dua hal inilah yang harus kita kerjakan dalam hidup kita sebagai orang percaya.
Mari saudara-saudara sekalian, kita menjadikan FirmanNya menjadi suatu hal yang terpenting dan terutama dalam kita memulai segala sesuatu. FirmanNya harus menjadi prioritas saat kita hendak melakukan atau memutuskan sesuatu.
Percayalah Firman itu yang akan meluruskan jalan-jalan kita saat kita mulai keluar dari kebenaran FirmanNya. Ketika kita berada dijalan Tuhan, pasti kehidupan kita akan selalu dibimbing dan disertaiNya sampai kita menuju akhir dari perjalanan kehidupan ini.
Tuhan memberkati.
EW