ANDA DIPANGGIL UNTUK MELAYANI

December 2, 2021 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 02 Desember 2021

            Syalooom… selamat pagi teman- teman Youth … Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.

Dalam suatu ibadah perjamuan kudus, Martin Luther King Jr pernah berkata,

“Setiap orang bisa menjadi orang besar karena setiap orang bisa melayani. Anda tidak perlu menjadi seorang sarjana untuk melayani. Anda tidak harus pandai berkata-kata untuk bisa melayani. Anda pun tidak perlu mengenal Plato atau Aristoteles untuk bisa melayani. Anda hanya membutuhkan hati yang penuh kasih karunia, jiwa yang digerakkan oleh kasih.”

Dalam dunia kepemimpinan-pun Robert Greenleaf dalam bukunya Servant Leadership mendapat komentar positif dari Max Depree yaitu,

The first responsibility of a leader is to define reality. The last is to say thank you. In between, the leader is a servant.”

Dalam Injil Markus 10:45, Firman Tuhan mengatakan,

”Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Hal ini dikatakan Yesus ketika murid-murid-Nya berdebat memperebutkan tempat utama. Dalam ayat 43 dan 44 juga dapat kita lihat perkataan Tuhan Yesus  kepada murid-murid-Nya, bahwa jika ingin menjadi pemimpin atau terkemuka maka ia harus menjadi pelayan atau hamba. Melayani yang dimaksud dalam Firman Tuhan disini adalah memiliki memiliki sikap hati sebagai hamba. Hamba disini adalah “budak” (eved-ibr; doulos-yun; slave-ingg)

Kita akan melihat bagaimana sikap hati seorang hamba:

Seorang hamba wajib memiliki ketaatan

Seperti Tuhan Yesus, yang taat sampai mati, bahkan mati d kayu salib (Ibrani 5:8), demikian juga kita sebagai hamba-hamba Kristus, wajib untuk kita memiliki ketaatan terhadap Firman Tuhan dan aturan-aturan dalam hidup kita.

Seorang hamba tidak memiliki kebanggan apapun  (rendah hati)

Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan yang sempurna kepada kita. Yang telah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dalam keadaan sebagai manusia, ia telah merendahkan diri-Nya… (Filipi 2:6-8)

Seorang hamba tidak mudah tersinggung

Tuhan Yesus juga memberikan contoh pada kita, ketika dia dicaci maki, dihina, diejek dan dipermaalukan, Ia tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, dan tidak dendam kepada orang yang menyalibkan-Nya. Melainkan mendoakan dan mengampuni mereka.

Seorang hamba harus siap setiap saat.

Yang pertama, Siap melakukan apa yang diperintahkan. Dan yang kedua, yang mesti tidak mengenakkan dalam kehidupan adalah siap untuk tidak dipakai ataupun disuruh, siap untuk tidak dipuji, siap untuk tidak dihargai, siap tidak bersungut-sungut, siap untuk dicaci maki, siap untuk difitnah, direndahkan, dan diintimidasi.

            Jadi teman-teman yang dikasihi Tuhan, milikilah hati hamba dalam kita mengiring Yesus. Seorang hamba adalah bawahan dari seorang atasan dan setiap orang merupakan hamba dari seorang atasan. Sebagai hamba dari seorang atasan, maka seorang hamba harus memiliki sikap hormat, tunduk, taat serta setia kepada atasan mereka.

Seorang hamba harus mengutamakan kepentingan atasannya ketimbang kepentingan mereka sendiri. Seorang hamba tidak mengharapkan pujian, juga ucapan terima kasih, apalagi menuntut kesetaraan status dengan tuannya. Seorang hamba harus siap untuk menjalankan misi dari atasannya meskipun misi itu terlihat berat dan mustahil untuk dilakukan.

Seperti ada tertulis dalam I Korintus 4:1-2,” “Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba  Kristus, yang kepadanya dipercayakan  rahasia  Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.”

Komitmenku hari ini

Aku mau belajar memiliki sikap hati seorang hamba seperti yang Tuhan Yesus sudah teladankan, karena aku adalah pelayan Tuhan dimanapun aku berada

Tuhan memberkati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *