APA YANG BISA KITA RAIH?
Apa yang Bisa Kamu Raih?
Renungan Harian Youth, Jumat 11 Februari 2022
Salam sehat dan semangat buat semua Youth, kiranya berkat Tuhan berlimpah dalam kehidupan kita semuanya.
Corrie ten Boom, yang berhasil bertahan hidup dalam kamp konsentrasi dan penulis buku Hiding Place, berdiri di podium untuk menceritakan bagaimana Allah bekerja dengan penuh kuasa di dalam hidupnya. Dia mengangkat sebuah sarung tangan dan bertanya kepada hadirin, “Apa yang dapat dilakukan oleh sebuah sarung tangan?” Sementara seluruh hadirin duduk dan ruangan hening, dia melanjutkan: Sarung tangan tidak dapat melakukan apa-apa. Oh, tetapi kalau tangan saya dimasukkan ke dalam sarung tangan ini, maka banyak hal yang dapat dilakukan benda ini . . . memasak, bermain piano, menulis. Baiklah, Anda mengatakan, bukan sarung tangan itu yang bekerja; tangan saya yang ada di dalamnya yang bekerja. Ya, memang demikian. Saya katakan kepada Anda bahwa kita ini tidak ubahnya seperti sarung tangan. Tangan yang ada di dalam sarung tangan adalah Roh Kudus. Dapatkah sarung tangan melakukan sesuatu jika berada dekat sekali dengan tangan? Tidak! Sarung tangan harus diisi dengan tangan, untuk dapat bekerja. Sama halnya dengan kita:
Kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus untuk dapat melakukan pekerjaan yang telah Allah tetapkan bagi kita.
Rekan-rekan jujur seringkali kita bertanya kepada diri sendiri, “Apa yang bisa kulakukan?” … Hampir semua orang mengalami saat-saat dalam hidup ketika rasanya kita tidak bisa melakukan apa pun dengan benar bahkan merasa tidak ada yang bisa dilakukannya. Ilustrasi Corrie itu menggambarkan kehidupan setiap anak Tuhan. Sarung tangan ada memiliki suatu tujuan, dan tangan didalamnya akan menguatkannya untuk menjalankan tujuan itu.
Percayalah bahwa Allah telah menciptakan kita dengan karunia, talenta, dan kemampuan tertentu, dan Dia menguatkan kita untuk menjalankan rencana yang telah Dia tetapkan bagi kita. Keberadaan kita memiliki tujuan. Kuasa Allah melalui kita menguatkan kita dalam melakukan pekerjaan yang besar bagi kerajaan-Nya.
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Percayalah bahwa kita semua diciptakan dan diperbaharui oleh Tuhan Yesus dengan sebuah TUJUAN yang SUDAH TUHAN TETAPKAN, dan tugas kita ada menggali setiap potensi yang kita miliki untuk mengijinkan Tuhan memakainya dan menggenapkan tujuanNya dalam kehidupan kita.
Rick Warren Dalam buku yang berjudul The Purpose-Driven Life, mengatakan bahwa kita diciptakan untuk suatu tujuan. “Tujuan hidup Anda jauh lebih besar daripada kepuasan pribadi Anda, kedamaian pikiran Anda, atau bahkan kebahagiaan hidup Anda,” tulisnya. “Tujuan hidup Anda jauh lebih besar daripada keluarga Anda, karier Anda, atau bahkan impian dan ambisi Anda yang tergila sekalipun. Jika Anda ingin tahu untuk apa Anda ditempatkan di planet ini, Anda harus mengawali pencarian Anda itu dari Allah. Anda dilahirkan karena tujuan-Nya dan bagi tujuan-Nya.”
Rekan-rekan Firman Tuhan mengingatkan kita hari ini bahwa tujuan kita dalam hidup ini jauh lebih tinggi daripada diri kita sendiri. Allah memiliki rencana yang lebih besar— bahkan suatu rencana yang mencakup kepada kehidupan kekal nantinya.
Bagaimana kita tahu arah yang harus dituju dalam hidup ini? Itu pertanyaan yang wajar bagi setiap remaja, karena begitu banyak yang ada di hadapan kita dalam hidup ini.
Rencana Allah dan Potensi Kita
Yeremia 29:11-14 memberikan suatu jaminan yang indah: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN.”
Ayat diatas mengingatkan Tuhan sudah merancangkan sebuah gambar besar dalam kehidupan kita, tugas kita adalah mau datang kepada-Nya, menanyakan-Nya, mencari tuntunan-Nya dan Dia memberikan jaminan bahwa kita PASTI akan menemukannya.
Yesus meneguhkan kebenaran ini di dalam Alkitab Perjanjian Baru ketika Dia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, men¬dapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan” (Matius 7:7-8).
Rekan-rekan, ini adalah undangan Sorgawi buat kita, seringkali kita bingung dengan masa depan kita, adakah kita sudah mencari-Nya, mengetuk pintu Sorga dan mencari tuntunan-Nya. Jangan hanya berfokus kepada “impian pribadi” kita tetapi carilah “Rancangan Ilahi” dalam kehidupan kita. Mungkin kita tidak mengetahui gambar besar RancanganNya, tetapi setiap orang yang mencari Tuhan pasti akan mendapatkan tuntunan walaupun mungkin itu harus selangkah demi selangkah.
Coba bayangkan, bagaimana kalau Musa atau Yusuf atau Paulus atau Corrie ten Boom sudah mengetahui seluruh rencana kehidupan mereka sejak mereka masih kecil? Mungkin mereka sudah akan menyerah karena takut! Akan tetapi, dengan anugerah dan kasih-Nya, Allah menuntun kita sepanjang jalan, selangkah demi selangkah.
Komitmenku hari ini:
Allah tahu rencana kita dan potensi kita. Kita tidak bisa tahu dan mengerti semua yang dapat dan akan Allah lakukan melalui kita, dan tidak masalah kalau kita tidak perlu tahu masa depan; tugas kita adalah mengikuti Allah dengan setia, dan Dia akan menuntun langkah kita.
YNP – AC