Awas Sakit Hati!

March 2, 2021 0 Comments

Renungan Harian Anak, Selasa 02 Maret 2021

Bacaan renungan: 2 TAWARIKH 16

Dihari yang gelap karena hujan deras yang turun sejak pagi tadi, sekumpulan anak-anak hanya bisa menunggu hujan reda dan terang kembali agar bisa bermain bersama.  Nico, Romi, Sarni hanya bisa termenung menunggu hujan yang tak henti-hentinya turun.

“duhh…..kapan sih nih hujan berenti. Bosen banget” keluh Sarni
“Udah tunggu aja..kayaknya bentar lagi berhenti deh hujannya” balas Nico yang mulai menyemangati Sarni. Sementara teman-temannya lagi ngobrol, Romi sedang asik sendiri memainkan game di hp barunya. Hal itu membuat Nico dan Sarni membicarakan Romi.
“Enak banget ya jadi Romi. Dibeliin hp baru, main game yang lagi tren sampai lupa temennya disini” kata Nico yang mulai ngomongin Romi
“Iri, bilang Boss !!” balas Romi yang masih asik sendiri tanpa mempedulikan kata-katanya Nico.
“Kau sih enak,Rom. Apa aja yang kau mau semua dibeliin . Sudah begitu Cuma bisa pamer doang mending gausah main bareng kami. Bikin sakit hati aja” balas Nico yang rada jengkel.
“Sudah-sudah ! Kamu ngapain sih, Nico bikin ribut aja. Ingat apa kata guru sekolah minggu kita kalau kita jangan iri hati sama orang lain. Karena iri hati bisa menimbulkan benci dan sakit hati. Toh, yang rugi nanti kamu sendiri karena gabisa main bareng lagi dan memiliki musuh” kata Sarni yang coba menenangkab situasi.
“iyah deh….maaf ya Nico. Aku gak terlalu mempedulikan orang sekitar karena terlalu asik sendiri.” Kata Romi yang coba kembali akur dengan teman-temannya itu.
“Aku juga minta maaf. Soalnya aku bingung mau ngapain. Hujannya ga berenti-berenti jadi bikin celah deh buat mencela orang lain.” Kata Nico yang sadar dengan perbuatannya sebelumnya.

Akhirnya mereka berbaikan dan bermain bersama sambil menunggu hujan reda. Ada-ada aja tingkah dari 3 orang sahabat ini. Saking bingung dan tidak ada yang dilakukan menunggu hujan, malah membicarakan temannya yang tidak-tidak bahkan bisa menimbulkan iri hati. Adik-adik jangan seperti itu ya ! Iri hati itu tidak baik jika dibiarkan terlalu lama bahkan bisa membuat sakit hati. Lebih baik cepat dibereskan sebelum sakit hati itu terlalu besar dan mendalam.

Di Alkitab ada cerita bagaimana sakit hati yang dibiarkan bisa mengubah sifat orang tersebut bahkan membuat dirinya jauh daripada Tuhan.

Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah terhadap dia karena perkara itu. Pada waktu itu Asa menganiaya juga beberapa orang dari rakyat. (2 Tawarikh 16:10)”

Dia adalah Raja Asa

Raja Asa mengawali pemerintahannya atas Yehuda dengan baik. Ia dicatat sebagai raja yang melakukan apa yang baik dan benar di mata Tuhan (2Taw 14:2). Ia melakukan reformasi peribadatan di Yehuda. Ia menjauhkan berhala-berhala dari negerinya, dan membuat perjanjian dengan rakyat agar mereka mencari Tuhan (2Taw 15). Mereka pun menikmati damai sejahtera selama 35 tahun pemerintahannya. Pada tahun ke-36 pemerintahannya, raja Israel hendak memerangi Yehuda. Bukannya meminta petunjuk kepada Tuhan seperti yang selalu ia lakukan sebelumnya, kini Raja Asa justru mengandalkan manusia. Ia mengirim sejumlah besar upeti kepada Raja Aram agar menjadi sekutu politiknya melawan Israel. Tetapi apa yang dilakukannya tidak benar di mata Tuhan. Nabi Hanani pun menegurnya dengan keras. Bukannya sadar dan bertobat, Raja Asa justru menjadi sakit hati. Bukan hanya pada Hanani, tapi juga pada Tuhan. Ia memasukkan Hanani ke penjara. Bahkan hingga sang raja sakit parah, ia tidak meminta pertolongan Tuhan. Ia hanya mengandalkan para tabib (ay. 12). Kini Raja Asa benar-benar bersandar pada manusia.

Adik-adik hari ini kita belajar jangan iri hati. Karena iri hati bisa membuat orang gelap mata dan bisa melakukan banyak hal untuk menjadi lebih unggul dari orang lain termasuk melakukan hal yang jahat dan tentunya dia tidak lagi bersandar kepada Tuhan. Kalau adik-adik sekarang punya iri hati entah kepada teman atau saudara, Firman Tuhan datang buat kita, kiranya kita menerimanya dengan kerendahan hati. Jangan menjadi sakit hati dan bebal seperti Asa. Tetapi kiranya kita siap dikoreksi dan kembali berpaut kepada Tuhan.

ADIK-ADIK KITA PERLU TERUS-MENERUS BELAJAR MERENDAHKAN HATI, AGAR TIDAK MERESPONS TEGURAN DENGAN SAKIT HATI. JANGAN IRI HATI MELIHAT KEBERHASILAN ORANG LAIN NAMUN HIDUPLAH SEMAKIN MENGANDALKAN TUHAN DAN BERHARAP KEPADA TUHAN SAJA

Ayat Hafalan hari ini

Amsal  14:30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.

Komitmenku hari ini

Aku tidak mau iri hati dengan keberhasilan orang lain, tetapi sebaliknya aku mau hidup semakin mengandalkan Tuhan dan berharap kepada Tuhan saja.

MEK – SP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *