Bacaan Alkitab Jumat, 30 Agustus 2024
Kitab 2 Tawarikh pasal 32 dan 33
2 Tawarikh 32 Hizkia tampil di hadapan rakyatnya memberikan kata-kata penghiburan yang menguatkan hati rakyatnya bahwa Allah akan menyertai dan berperang bagi umat-Nya. Ia juga menyadari bahwa iman membutuhkan tindakan konkret. Ia mengerjakan bagiannya dengan memperkuat pertahanan kerajaan Yehuda berlapis-lapis. Hizkia kemudian dikenal sebagai raja yang menggalang persatuan umat untuk bertahan di tengah berbagai macam tekanan. Ia tidak berperan seorang diri, melainkan memimpin dan mengajak seluruh umat ke penyembahan yang benar kepada Tuhan, Allah yang sejati.
Pasal 33 mencatat bahwa, Raja Manasye telah berdosa dan “melakukan apa yang jahat di mata TUHAN”. Kemudian, sebagai penghukuman Tuhan, Manasye dibuang dan dibawa tentara Asyur ke Babel dalam cara yang sangat mempermalukan Manasye, dengan hidung ditusuk kaitan yang disambungkan ke rantai dan kaki serta tangan terbelenggu. Penghukuman ini membuat Manasye merendahkan diri di hadapan Allah dan berdoa kepada-Nya. Pertobatan Manasye itu pun mewujud secara nyata melalui tindakan penyingkiran ibadah-ibadah penyembahan berhala. Allah pun menjawab dengan memulangkan Manasye, dan memulihkan kedudukan Manasye. Melalu kisah ini, kita memahami bahwa Hukuman Allah atas dosa umat-Nya bertujuan agar umat bertobat, dan kembali hidup dalam kekudusan, sukacita dan damai sejahtera Allah. Kebenaran ini adalah peringatan sekaligus janji bagi tiap-tiap kita orang percaya.
Lanjutkan di Link Membaca :