Bacaan Alkitab Senin, 23 September 2024
Kitab Ayub pasal 11 dan 12
Ayub pasal 11, Zofar, teman Ayub yang lain, berbicara di pasal ini. Zofar menuduh Ayub sebagai orang yang banyak bicara namun tidak menyadari dosa-dosanya. Ia menyarankan bahwa Tuhan mungkin sedang menghukum Ayub lebih sedikit dari yang sebenarnya pantas diterimanya. Zofar mendesak Ayub untuk bertobat, membersihkan diri dari dosa, dan mengarahkan hati kembali kepada Tuhan. Zofar yakin bahwa jika Ayub melakukan hal itu, Tuhan akan memulihkannya, dan hidupnya akan kembali dipenuhi dengan kebahagiaan. Namun, Zofar juga memperingatkan bahwa orang fasik pada akhirnya tidak akan memiliki harapan. Pandangan Zofar ini menunjukkan keyakinan umum saat itu, yaitu bahwa penderitaan selalu merupakan hukuman atas dosa, meskipun tidak semua penderitaan disebabkan oleh dosa.
Dalam pasal 12, Ayub menanggapi Zofar dan teman-temannya. Dia merasa bahwa mereka memperlakukannya dengan tidak adil dan meremehkan pengetahuannya. Ayub mengingatkan mereka bahwa kebijaksanaan dan kekuatan sejati ada di tangan Tuhan, dan tidak ada yang dapat memahami atau menentang kehendak-Nya. Ayub juga menunjukkan bahwa bahkan makhluk-makhluk ciptaan mengakui kuasa Tuhan. Dia berbicara tentang betapa besar kekuasaan Tuhan dalam mengangkat dan meruntuhkan bangsa-bangsa, serta dalam mempengaruhi kehidupan manusia. Ayub menyatakan bahwa Tuhan mengendalikan segala sesuatu, baik yang bijaksana maupun yang bodoh, yang benar maupun yang jahat. Ayub menolak pandangan teman-temannya bahwa penderitaannya pasti karena dosa, karena dia percaya bahwa Tuhan dapat melakukan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya, bahkan yang tampaknya tidak adil di mata manusia.
Lanjutkan di Link Membaca :