Bacaan Alkitab Senin, 30 September 2024

September 30, 2024 0 Comments

Kitab Ayub pasal 25 dan 26

Ayub 25, Bildad berbicara lagi, menekankan kebesaran dan kekuasaan Tuhan. Dia menyatakan bahwa manusia tidak mungkin bisa menjadi benar di hadapan Tuhan, karena bahkan bulan dan bintang-bintang pun tidak suci di mata-Nya. Bildad menggambarkan manusia sebagai makhluk yang hina, seperti belatung atau cacing, dan oleh karena itu, tidak ada manusia yang dapat mengklaim dirinya suci di hadapan Tuhan.  Bildad menegaskan bahwa tidak ada manusia yang layak di hadapan Tuhan. Pandangannya sangat menekankan kebesaran Tuhan dan rendahnya manusia. Ini mengingatkan kita bahwa manusia tidak bisa mengandalkan kebenaran diri sendiri di hadapan Tuhan yang maha kuasa.

Pasal 26, Ayub menjawab Bildad dengan kasar, mengkritik teman-temannya karena tidak memberikan bantuan nyata dalam penderitaannya. Ayub kemudian mengakui kekuasaan Tuhan dengan mengungkapkan kebesaran-Nya dalam menciptakan dan mengendalikan alam semesta. Dia berbicara tentang bagaimana Tuhan menggantungkan bumi di kehampaan, mengendalikan air di awan, dan menenangkan laut dengan kekuasaan-Nya. Namun, Ayub juga menyatakan bahwa semua ini hanyalah sedikit dari kuasa Tuhan, dan manusia tidak dapat memahami sepenuhnya kekuasaan-Nya yang luar biasa. Meskipun Ayub mengakui kekuasaan Tuhan, ia juga merasa bahwa teman-temannya tidak membantu dalam memahami penderitaannya. Ayub menunjukkan bahwa pemahaman manusia sangat terbatas dibandingkan dengan kebesaran Tuhan, dan bahwa kita tidak akan pernah sepenuhnya mengerti pekerjaan-Nya.

 Lanjutkan di Link Membaca : 

https://alkitab.me/in-tb/Ayub/25

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *