Bagaimana Tuhan Menepati Janji-NYA

March 7, 2022 0 Comments

CS.Lewis dalam bukunya pernah menuliskan “Di mana Allah? . . . Datanglah KepadaNya Ketika kebutuhanmu mencapai titik ketika tidak ada pengharapan sama sekali, ketika semua pertolongan lain yang ada mendatangkan Kesia-siaan, dan apa yang kamu dapati? Pintu yang terbanting di hadapanmu!

CS Lewis memiliki pergumulan Ketika dia ditinggalkan oleh istri yang dikasihinya, ketika dia memiliki pengharapan kepada Tuhan, dia berpikir bahwa seharusnya Tuhan bekerja seperti yang dia inginkan. Sama seperti CS Lewis, kita juga punya pengharapan bagaimana Tuhan seharusnya berkarya didalam kehidupan ini, bagaimana Tuhan seharusnya menepati pengharapan itu kepada kita.

Tradisi Kristen dimana kita dibesarkan, tradisi Pentakosta Kharismatik itu memiki pengharapan yang cukup tinggi pada Tuhan, dan ini kadang-kadang menimbulkan bahaya, yang punya potensi merusak kehidupan iman kita. Biasanya kekecewaan iman lahir dari Ilusi Iman, jika kita hidup dalam ilusi iman tentang bagaimana TUHAN itu berkarya didalam kehidupan kita, kita akan mengalami penderitaan dua kali atau penderitaan ganda.  

  • Penderitaan yang pertama adalah kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan, sama seperti CS Lewis, dia berharap sesuatu kepada Tuhan, seperti dahulu Tuhan menyembuhkan istrinya, namun hal itu tidak terjadi.
  • Penderitaan kedua karena hidup didalam ilusi iman tersebut adalah kita bukan saja tidak menerima apa yang kita harapkan, namun kita juga menjadi kecewa, karena apa yang selama ini kita percayai, dalam realitanya tidak seperti itu.

Yesaya 40: 31, Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi Lelah.

Bagaimana Tuhan menepati janji-Nya?

1. TUHAN menepati janji-Nya dengan melakukan Intervensi

INTERVENSI = Tuhan melakukan perkara-perkara Ajaib (mukjizat) untuk menggenapi apa yang dijanjikan-Nya.

Keluaran 14 (Laut Merah terbelah menjadi dua). Ini adalah model pertama, bagaimana Tuhan menepati janji-Nya kepada setiap orang percaya.

2. TUHAN menepati janji-Nya dengan melakukan Interaksi

INTERAKSI = Tuhan bekerja sama dengan umatNya untuk menggenapi apa yang dijanjikan-Nya.

Keluaran 3:7, Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.

Tuhan memanggil Musa – salah seorang dari umat-NYA –  menjadi mitra-Nya untuk membebaskan bangsa Israel yang telah 400 tahun lamanya hidup dalam penindasan bangsa Mesir. Dan Tuhan menyatakan mujizatNya lewat interaksi, yaitu ada Tuhan, ada musa, dan model seperti ini juga tercatat didalam Perjanjian Baru.

Didalam Matius 28:18-20, yaitu tentang Amanat Agung Tuhan Yesus kepada murid-muridNya.

 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus

Tuhan Yesus punya Kuasa untuk melakukan segala hal, DIA sanggup dan DIA bisa. Yesus sebenarnya tidak membutuhkan manusia untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya. Namun uniknya adalah, walaupun DIA memiliki kuasa yang tak terbatas, DIA melibatkan kita semua untuk menuntaskan AMANAT AGUNG tersebut. “Interaksi => Ada Tuhan, ada saya”

Yesus itu mahakuasa – sebenarnya kalau mau DIA sanggup untuk menjalankan Penginjilan tanpa peran kita. Namun toh di sini DIA mengajak kita menjadi Mitra-Nya untuk menuntaskan tugas Penginjilan”

Janganlah kita berkecil hati, jika saat ini Tuhan belum menunjukkan mujizatNya bagi kita, karena Tuhan melakukan mujizat bukan hanya dari Intervensi saja, namun dari Interaksi juga.

3.TUHAN menepati janji-Nya dengan melakukan Inner-Aksi

INNER-AKSI = Tuhan bekerja di dalam kehidupan batin umat-Nya hingga mereka sanggup menghadapi situasi sulit yang ada dalam kehidupan mereka.

Dalam hal ini, situasi tidak berubah, contoh yang sakit tetap sakit, yang kita pergumulkan sepertinya tidak ada terobosan, namun yang berubah adalah yang ada didalam batin kita.

2 KORINTUS 12: 7-9, Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Kata yang dipakai dalam “Duri” disini menggambarkan semacam “Pasak”. Bukan duri yang berasal dari tumbuhan. Penafsir-penafsir Alkitab mengatakan ini semacam penyakit, bahkan hingga menimbulkan perdebatan, ada yang mengatakan bahwa Rasul Paulus terkena penyakit ayan, penyakit mata sehingga ia hamper buta, ada juga yang mengatakan mengalami penyakit malaria yang kronis.

Didalam ayat ini Tuhan memutuskan untuk membiarkan duri dalam daging itu ada didalam tubuh Rasul Paulus, Tuhan memutuskan penyakit itu ada disana, situasinya tidak berubah dan sepertinya tidak intervensi, dan juga tidak ada interaksi, namun yang ada dan terjadi adalah INNER-AKSI, bagaimana Tuhan menguatkan batin daripada Rasul Paulus, sehingga Rasul Paulus bisa mengatakan “Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku”.

Kadang-kadang Tuhan tidak melakukan mujizat didalam hidup kita, kadang-kadang Tuhan tidak mengirim orang-orang untuk mendukungmu, namun kadang-kadang Tuhan juga berkarya melalui batin kita, sehingga ketika mujizat itu tidak ada, kita tetap kuat, karena Dia menguatkan batin, karena ada Inner-Aksi. Tuhan selalu menepati janjiNya.

Dietrich Bonhoffer ~ God does not give us everything we want, but He does fulfill His promises leading us along the best and straightest paths to Himself.

Allah tidak memberi kita segala hal yang kita inginkan, Namun Dia benar-benar menepati Janji-NYA. Dia memimpin kita di jalan-jalan terbaik dan terdekat yang mengarah pada Diri-Nya sendiri.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Rangkuman Khotbah

Pdt. Gani Wiyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *