“Bangkitlah dari Kegagalan”

June 1, 2021 0 Comments

Renungan Harian Selasa, 01 Juni 2021

Ayat Bacaan :Lukas 5 : 1-11

Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan dan akhirnya mengalami kegagalan, tetapi sebenarnya kegagalan itu dapat menjadi kesempatan untuk mengalami kesuksesan dan keberhasilan. 

Dalam cerita Lukas 5 : 1-11 ini, dikatakan bahwa Petrus dan teman-temannya sedang mencari ikan dan telah sepanjang malam mereka menangkap ikan, namun mereka tidak menangkap apa-apa. Ini sesuatu hal yang tidak biasa. Petrus adalah seorang nelayan yang professional, berpengalaman, punya perahu yang baik, posisi lokasi yang tepat untuk menangkap ikan, dan mereka telah bekerja semalam-malaman, tetapi Petrus tetap gagal. 

Hal ini menunjukkan bahwa orang pintar dan berpengalaman sekali pun akan dapat mengalami kegagalan.  

Lukas 5 : 3 – 6 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

Tuhan Yesus tidak pernah membuat mujizat tanpa tujuan. Melalui cerita ini, Tuhan hendak menyampaikan kepada kita, apa yang harus dilakukan ketika kita mengalami kegagalan: kegagalan dalam pekerjaan, kegagalan dalam ujian sekolah, kegagalan dalam pernikahan dan lain-lain. 

Perjalanan kehidupan kekristenan kita tidak selalu mulus, bahkan sering terjadi godaaan untuk menyerah, resign dari pelayanan atau pun perkataan tidak ada lagi “Tuhan Tuhanan”, tidak mau lagi beribadah. 
Dari cerita Petrus ini, kita melihat bahwa ada dua perbedaan, yaitu pertama, ketika Petrus bekerja mencari ikan tetapi tidak menangkap apa-apa, dan kedua adalah ketika ada Tuhan Yesus mereka menghasilkan banyak ikan. Perbedaan ini membuat kita merenungkan makna kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Tuhan tidak tertarik melihat kita gagal. Bapak jasmani kita di dunia ini saja tidak mau melihat anak-anaknya mengalami kegagalan, apalagi Bapa di Surga. 

Dari pengalaman Petrus itu, kita akan belajar bagaimana kita dapat bangkit dari kegagalan, yaitu :

1. KEHADIRAN TUHAN

Ayat 3, “Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.” 

Tuhan Yesus ada di dalam perahu Petrus. Ini menegaskan bahwa kita harus membawa Tuhan Yesus masuk ke dalam perahu kehidupan kita: keluarga, pekerjaan, bisnis, pelayanan dan study kita. Bagi Petrus, perahu itu adalah sumber kehidupannya dan penghasilannya. Pertanyaannya adalah apakah bisnis dan pekerjaan kita tersedia bagi Kristus ? Jangan memisah-misahkan perkara rohani dan perkara sekuler pekerjaan kita. Sebab pemisahan ini justeru mencegah kita diberkati Tuhan. Kalau kita memberikan seluruhnya kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberkati seluruhnya. 

Kehadiran Yesus di perahu Petrus membuat Petrus menangkap banyak ikan. 

2. BEKERJA-SAMA dengan RENCANA TUHAN

Ayat 4, “ Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”

Setelah Tuhan Yesus masuk ke dalam perahunya, Petrus tidak membantah perintah Yesus, Petrus tidak meragukan Yesus dan Petrus bekerja sesuai dengan rencana dan petunjuk yang diberikan Yesus – padahal Petrus adalah seorang nelayan yang mahir dan berpengalaman. Artinya, setelah Tuhan Yesus kita ijinkan masuk ke dalam kehidupan kita, maka itu artinya kita belajar melakukan kehendak Tuhan, bukan kehendak rencana kita lagi. 
Ada orang yang gagal melakukan kehendak Tuhan karena adanya resiko. Resiko bahwa kita harus hidup dalam iman.

Ada orang yang gagal berkomitmen kepada Tuhan, karena takut dituduh sebagai orang yang fanatik, akibatnya membuat orang tersebut takut melangkah dalam iman. Oleh sebab itu, biarkan kehadiran Tuhan Yesus itu menyertai kemana kita pergi, mengarahkan kehidupan kita dan mari bekerjasama dengan rencana Tuhan. 

3. BERHARAP kepada JANJI TUHAN

Ayat 5, “Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”

Penangkapan ikan yang kedua ini dilakukan Petrus karena berdasarkan perintah Tuhan, bukan karena kemauan mereka. Mengapa Petrus mau ? Karena Petrus percaya kepada janji Tuhan: “tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”. Sama seperti Abraham ketika membawa anaknya Ishak untuk dipersembahkan, Abraham berkata bahwa Tuhan yang akan menyediakan! Ketika Tuhan menyuruh Petrus, ketika Tuhan ada di dalam perahu Petrus dan ketika Tuhan mengarahkan Petrus, maka Petrus yakin bahwa dia tidak akan gagal lagi. 

Bangkit dari kegagalan, dan biarkan Tuhan Yesus memasuki kehidupan kita, dan setelah Tuhan ada menyertai, maka bekerjasamalah dengan rencana Tuhan. Kemudian, berharaplah kepada janji Tuhan, bahwa janji-Nya adalah amin dalam kehidupan kita. 

Tuhan Yesus Memberkati

One thought on ““Bangkitlah dari Kegagalan””

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *