“Beban Menjadi Berkat”

June 8, 2021 0 Comments

Renungan Harian Selasa, 08 Juni 2021

Filipi 1:12-13, Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.

Penyertaan Tuhan yang kita terima sampai saat ini sungguh sangat dahsyat. Kita ada sebagaimana kita ada semua karena kasih karunia Tuhan. Namun, di tengah masa pandemi yang ada seringkali kita bertanya kapankah semua ini akan berakhir ? Saat ini kita akan belajar dari kebenaran firman Tuhan bagaimana rahasia yang mengubah beban menjadi berkat. Sebab kita percaya bahwa kita mempunyai Allah yang hidup dan rancangan-Nya adalah rancangan yang membawa damai sejahtera, sukacita, dan berkat. 

Rasul Paulus menyampaikan ayat filipi 1 ini saat berada dalam kondisi di penjara. Namun di tengah masalah yang dialami, kita melihat respon Paulus dan apa yang dikatakannya kepada jemaat di Filipi, bahwa apa yang terjadi atasnya saat itu justru menyebabkan kemajuan Injil. Sama seperti keadaan yang kita alami saat ini, di tengah-tengah pandemi yang ada tidak bisa kemana-mana, terbatas dalam ruang gerak seperti berada dalam penjara, namun seperti yang rasul Paulus katakan justru dengan keadaan ini kita akan melihat kemajuan Injil diberitakan.

Rahasia yang mengubah beban menjadi berkat :

1. Temukan tujuan Allah dalam kehidupan kita

Filipi 1 : 12a Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku …

Artinya Tuhan mempunyai tujuan luar biasa saat Dia mengijinkan suatu proses terjadi atas setiap kita, sebab kita percaya bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan yang indah dan luar biasa.

Yesaya 55 : 8 – 9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Saat proses terjadi respon yang harus kita kerjakan harus benar, yaitu temukan tujuan Allah atas proses tersebut sehingga hasil akhirnya kita bisa melihat suatu hal luar biasa terjadi, menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik. Kita bisa melihat contoh lain dari Alkitab melalui kisah Yusuf, Yusuf melalui proses yang panjang yang diijinkan Tuhan terjadi atasnya, namun pada akhirnya kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan.

2. Tetap bersaksi atas kebaikan Tuhan

Filipi 1 : 12b … bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,

Ini adalah kerinduan Tuhan agar kita tetap bersaksi atas kebaikan-kebaikan Tuhan walaupun di tengah kondisi tidak mengenakkan seperti saat ini.

Filipi 1 : 14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.

Sama seperti yang Rasul Paulus katakan, kita juga harus bisa bersaksi bahwa justru dengan keadaan pandemi yang terjadi kita tetap bisa menyaksikan kebaikan Tuhan kepada orang lain. Lidah kita dipakai untuk bersaksi memuliakan Tuhan.

Yesaya 50 : 4 Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Yakobus 3 : 9 – 10 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.

3. Setia dan berani menunggu waktu Tuhan

1 Samuel 13 : 8 – 9 Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia. Sebab itu Saul berkata: “Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu.” Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.

Kita belajar dari kesalahan yang dilakukan oleh raja Saul yang tidak mau menunggu waktu Tuhan, tidak sabar sehingga melakukan sesuatu yang salah. Belajarlah untuk menunggu waktu Tuhan, saat di mana Tuhan akan bekerja. Jangan mau dibilang bodoh karena perbuatan kita tidak mengikuti perintah Tuhan. Diperlukan keberanian untuk terus menunggu sampai Tuhan turun tangan bekerja.

1 Samuel 13 : 13 Kata Samuel kepada Saul: “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya Tuhan  mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

Kita juga bisa belajar dari kisah Lazarus yang sakit dan pada akhirnya mati. Kedua saudara perempuannya, Maria dan Marta, meminta pertolongan kepada Tuhan Yesus. Namun, apa yang dilakukan Tuhan Yesus seolah mengulur-ulur waktu untuk datang menolong sampai akhirnya Lazarus mati. Tetapi pada akhirnya kita melihat saat Tuhan kemudian datang dan bekerja, ada mujizat Tuhan yang terjadi sehingga kemuliaan-Nya dinyatakan lebih dahsyat.

Jangan melihat situasi atau kondisi menurut kacamata kita sebagai manusia, namun lihatlah dari kacamata Tuhan. Walaupun seolah-olah Tuhan Yesus mengabaikan dan menunda beberapa hari sampai Lazarus mati, namun perbuatan Tuhan Yesus setelahnya menyatakan kemuliaan-Nya, Dia sanggup mengubah keadaan, Lazarus dibangkitkan dari kematian. Keadaan kita pun sama, saat seolah-olah Tuhan belum bekerja dan membuat kita menunggu, namun ketika kita tetap setia, berani dan berharap hanya kepada Tuhan maka Tuhan sanggup mengubah keadaan, beban yang kita alami akan diubah menjadi berkat.

Mari lakukan tiga rahasia ini, temukan tujuan Allah dalam kehidupan kita, tetap bersaksi atas kebaikan Tuhan dan Setia dan berani menunggu waktu Tuhan, maka beban yang kita rasakan akan diubah Tuhan menjadi berkat

Tuhan Yesus Memberkati….

YG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *