“Belajar dari Triwira”
Renungan Harian Kamis, 18 Juni 2020
PAHLAWAN-PAHLAWAN DAUD
(Menurut 2 Sam 23:8-39 Juga 1 Tawarikh 11:10-44)
Belajar dari Triwira
Isybal orang Hakhmoni / Yasobam Bin Hakhmoni (2Sam 23:8; 1Taw 11:11) yang membunuh 300 musuh sekali tempur.
Eleazar anak Dodo (2Sam 23:9) ~ Bersama Daud mengolok orang filistin padahal tentara Israel sudah mundur, lalu dia sendirian bertempur sampai tangannya kejang dan menempel pada pedangnya.
Sama anak Age orang Harari. (2Sam 23:11) ~ Mereka bertiga adalah Triwira, yang paling dihargai dan dihormati dari semua pahlawan Daud.
Apa yang membuat mereka jadi Pahlawan ?
1. MENGHARGAI HAL-HAL KECIL
(Setia dalam perkara kecil). ~ 1Taw 11:13-14; 2Samuel 23:11-12
Ada sebuah ladang jelai / kacang merah. Tapi mereka bertiga memutuskan untuk berdiri teguh dan membela ladang kacang merah itu. =Membela sesuatu yang besar dengan nyawa kita itu mudah, tetapi membela sesuatu yang kecil dengan nyawa kita, jarang yang mampu (atau mau) melakukannya.
Yesus sangat menghargai hal – hal yang kecil. Yesus pernah berkata
Lukas 16:10 “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar”.
Tuhan Yesus juga memberikan perumpaan tentang domba yang hilang, Gembala yang baik akan meninggalkan 99 domba demi 1 domba yang hilang. Seorang pahlawan di mata Allah akan menghargai hal – hal yang kecil.
2. BERINISIATIF
(Menjadi hamba yang melayani). ~ 1Taw 11:15-19; 2Samuel 23:13-17.
Di 1 Tawarikh lebih jelas tertulis bahwa Daud cuma sedang mengingat masa lalu dan sama sekali tidak memerintahkan siapa – siapa untuk mengambil air. ~ Tapi triwira berinisiatif mengambilkan air bagi Daud, mempertaruhkan nyawa mereka dengan menerobos barisan tantara musuh.
Inisiatif itu bagi beberapa orang artinya merepotkan diri sendiri, toh tidak ada yang nyuruh. Kalua tidak ada yang nyuruh artinya tidak ada yang akan memuji. Tetapi sesungguhnya Allah menilai segala apapun yang kita perbuat, meskipun manusia tidak menghargai, tetapi Allah menjadikan ini sebagai kriteria menjadi seorang pahlawan.
Bila ingin tahu isi hati Allah, kita harus dekat kepada Allah dalam doa dan penyembahan serta Firman Allah, sehingga kita dapat mengerti isi hati Allah dan melakukan apa yang menyenangkan dan berkenan bagi DIA.
3. GIGIH
(Bertekun). ~ Abisai, adik Yoab anak Zeruya 1Taw 11: 20-21; 2Samuel 23:18-19. Orang ini menjadi pahlawan cuma karena menggunakan tombak untuk menikam 300 orang. Bagaimana cara Abisai membunuh orang menggunakan tombak? SATU PER SATU dan TELITI (Bila menusuk terlalu dalam, tombak akan menyangkut dan tidak bisa dicabut. Bila kurang dalam, musuh tidak mati).Seoarang Pahlawan bertekun dalam keadaan seperti apapun juga.
Anak Tuhan yang mau gampangnya saja, tidak gigih, biasanya mudah dikalahkan oleh si iblis, mudah jatuh dalam berbagai dosa, dari mamon, sampai berhala. Perlu ketekunan dalam menghadapi situasi-situasi yang sulit, jangan mudah menyerah.
4. BELAJAR DARI PEMIMPIN
(Menjadi seorang murid). ~ Benaya Bin Yoyada 1Taw 11: 22-25; 2Samuel 23:20-23. Siapa yang pernah membunuh raksasa dengan senjata si raksasa itu sendiri? Ternyata bukan hanya Daud, tetapi Benaya bin Yoyada juga melakukannya. Dia tahu Daud membunuh raksasa filistin bernama Goliat DI DALAM NAMA ALLAH, maka Benaya berbuat hal yang sama. Inilah kualitas penting yang dimiliki Benaya.
Angkatan Perang Israel mencapai puncak kejayaannya dibawah pimpinan Benaya Bin Yoyada. Benaya berguru kepada Daud secara diam – diam dan menjadikan Benaya mengalami apa yang Daud alami, yaitu mengenal Tuhan yang “Melatih tanganku untuk perperang, jari – jariku untuk bertempur“. (Mazmur 144:1).
Di dalam Alkitab prinsip inipun terjadi. Pengganti seorang pemimpin yang diurapi selalu seseorang yang diurapi dengan urapan yang sama. Orang ini biasanya adalah orang yang berguru padanya, yaitu seorang murid. Ada: Musa – Yosua; Elia – Elisa; Daud – Salomo; dan tentunya Yesus – para rasul. Mereka mengikuti teladan guru mereka dan meneruskan apa yang guru mereka kerjakan, bahkan mereka melakukan lebih dari guru mereka.
Ikuti teladan para pemimpin-pemimpin kita, terutama teladan Guru Agung kita yaitu Tuhan Yesus Kristus
Tuhan Yesus Memberkati
CM