“Belajar mengakui Kesalahan”

Renungan Harian Anak, Sabtu 01 Agustus 2020
Happy Saturday elohim kids. Senang banget nih kakak bisa menyapa adik adik semua hari ini, Kakak berharap adik adik semua dalam keadaan sehat dan selalu bersyukur. Adik adik siap mendengarkan dan membaca firman Tuhan hari ini? Kita awali dengan doa yaaa..
Tema firman Tuhan hari ini adalah Belajar mengakui kesalahan. Haduh kita semua anak anak Tuhan pasti pernah berbuat salah ya, tapi kalau berbuat salah adik adik minta maaf dan mengakui kesalahan tidak? Atau kalau ada salah sama papa mama atau sama teman adik adik langsung lari atau pura pura tidak salah.Nah sekarang kita mau dengar kisah tentang Perumpamaan anak yang terhilang di Lukas 15: 11-32.
Begini ceritanya …
Perumpamaan ini mengisahkan seorang ayah yang memiliki dua anak, si sulung dan si bungsu. Si bungsu meminta bagian harta miliknya kepada ayahnya dan kemudian pergi ke luar negeri. Anak bungsu itu memboroskan miliknya. Menurut hukum Yahudi, seorang ayah dapat membagian hartanya melalui surat wasiat ketika ia masih hidup, namun pelaksanaannya harus dilakukan setelah ia meninggal. Dengan meminta harta bagiannya, si anak bungsu memutuskan diri dari ikatan keluarga itu, meninggalkan rumahnya. Setelah si bungsu menghabiskan hartanya barulah ia menyadari bahwa keadaannya sangat memprihatinkan. Ia mengingat kembali bahwa di rumah ayahnya banyak makanan, sedangkan ia menderita kelaparan. Ia memutuskan kembali ke rumah bukan sebagai anak karena ia tidak lagi memiliki hak sebagai anak sehingga ia siap memposisikan diri sebagai upahan karena tidak lagi layak disebut anak bapa.Tetapi si ayah tidak pernah memutuskan relasi dengan anaknya meski mengecewakan dan telah memisahkan diri dari keluarga. Ketika melihat anaknya pulang dan mau mengakui kesalahannya didepan ayahnya, sang ayah sangat bersukacita, sehingga melakukan penyambutan yang luar biasa. Hubungan kembali menjadi baik ketika manusia bisa saling maaf-memaafkan.
Mengakui kesalahan, apalagi mengakui dosa, memang tidak mudah adik adik, perlu kerendahan hati sekaligus keberanian, dalam perumpamaan tentang anak yang hilang, si anak berani mengakui kesalahan-kesalahannya dan kembali kepada bapanya.
Demikian juga, kita diajar untuk berani mengakui kesalahan dan dosa kita. Justru kalau kita merasa suci, merasa tidak berdosa, maka kita menipu diri sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Tuhan menghendaki agar kita memiliki kerendahan hati untuk menerima teguran, kita diminta untuk mengintrospeksi diri kita dan menyempurnakan diri setiap hari sesuai kebenaran firman Tuhan.
Ingat adik adik, Yesus mengajarkan kepada kita untuk berdoa, “Ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”.
Ayat hafalan
1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Komitmenku Hari ini:
Tuhan Yesus, aku mau belajar berani untuk mengakui kesalahan dan kerendahan hati untuk menerima teguran
KCP – NJ
Pengumuman :
Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Elohim Kids di acara Sunday Funday ya … Besok hari minggu jam 08.15 di chanel Youtube Elohim ministry. Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan.

Untuk aktivitas besok adik-adik perlu siapkan.
1. Kertas HVS Putih
2. Alat tulis
3. Pensil warna/spidol
4. Satu helai Daun
Sampai jumpa besok ya … Tuhan Yesus memberkati.
Every Day sing and Shout for Jesus