” Belajar Menunda Keinginan Hati “
Renungan Harian Anak, Senin 28 Maret 2022
Syalom selamat pagi adik-adik semuanya, tetap semangat ya adik-adik… semoga adik-adik dalam keadaan sehat semuanya
Adik-adik tidak semua keinginan adik-adik harus dipenuhi, adakalanya keinginan itu harus ditunda dan semua penundaan itu karena kita tidak boleh memaksakan kehendak kita namun ada hal yang lebih penting yaitu ketaatan kepada perintah atau aturan yang ada
Suatu saat seorang guru membagikan kue kepada murid-murid dan sebelum dibagikan guru memberikan aturan kuenya dimakan setelah kelas selesai. Tetapi rupanya Doni tidak sabar dan sembunyi-sembunyi memakan kue. Ibu guru pun memanggil Doni dan memberikan nasehat “Doni … kue ini adalah milik kamu dan hak kamu, namun kita harus taat kepada aturan yang ada. Kan tadi kita sepakat dengan aturan bahwa kue itu dimakan setelah pelajaran selesai. Kamu harus belajar untuk taat dengan aturan tidak hanya mengikuti keinginanmu”
Adik-adik apa yang dilakukan Doni mungkin kita juga sering alami, kita memilih untuk tidak taat dengan aturan dari papa mama atau guru disekolah karena tindakan adik-adik yang tidak bisa menunda keinginan hati.
Adik-adik, bagaimana rasanya jika Adik-adik tidak makan seharian? Wah, tentu lapar sekali, mungkin perutnya juga sakit, kepalanya pusing. Bagaimana jika tidak minum seharian? Haus, pastinya, mulut terasa kering. Adik-adik, sehari saja tidak makan dan minum kita pasti lapar dan haus. Alkitab menceritakan bahwa Tuhan Yesus pernah tidak makan selama 40 hari lamanya. Bayangkan, Adik-adik, 40 hari, lama sekali. Coba kita hitung… satu hari, dua hari, tiga hari, empat hari, lima hari, …sepuluh hari…dua puluh hari…tiga puluh hari, …empat puluh hari. Tuhan Yesus tentu lapar dan haus sekali. Adik-adik, pada saat Tuhan Yesus begitu lapar dan haus, iblis datang menggoda.
Iblis berkata “Tuhan, Engkau kan berkuasa, kalau Engkau lapar, jadikan saja batu-batu ini menjadi roti yang lezat, gampang kan?” Yesus menjawab “Aku memang lapar, tetapi Aku tidak mau menaati nasehat iblis. Aku harus taat pada Tuhan saja.” Kemudian iblis membawa Tuhan Yesus ke atas Bait Allah.
Iblis berkata ‘Tuhan, Engkau kan jagoan. Jatuhkan saja diri-Mu seperti Superman, tentu malaikat-malaikat akan menjaga-Mu dan tidak akan membiarkan Engkau jatuh.” Kemudian Yesus : ”Aku hanya taat pada Allah dan tidak mau taat pada iblis, aku tidak mau mencobai Allah. Lalu iblis membawa Tuhan Yesus ke atas gunung yang tinggi. Di sana ia memperlihatkan semua kerajaan dunia dan kemegahannya.
Iblis berkata “Tuhan, jika Engkau mau menyembahku, semua yang bagus-bagus yang Kau lihat tadi akan kuberikan pada-Mu.” Yesus berkata “Pergilah, kau iblis! Engkau harus menyembah Tuhan Allah dan hanya kepada Dia saja engkau berbakti.”
Akhirnya, iblis itu pergi, la tidak berhasil menggoda Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus taat kepada Kehendak Bapa. Meskipun lapar, Tuhan mau menunda dan menahan keinginan-Nya untuk makan. Adik-adik, Tuhan Yesus sangat taat pada Bapa. Ayo, kita juga belajar taat pada Allah, mulai dengan taat pada orang tua. Misalnya kalau jam tidur atau belajar adik-adik harus menunda keinginan untuk main hp, kalau orang tua masih belum bisa membelikan mainan buat adik-adik, kalian tidak boleh memaksa untuk beli mainan tetapi bersedia untuk menunda keinginan hati dan berdoa supaya Tuhan memberkati orang tua kalian
Adik-adik hari ini kita belajar ayo menjadi anak taat, seperti Tuhan Yesus taat kepada Bapa-Nya di Surga. Karena Ketaatan akan mendatangkan kebaikan bagi kehidupan kita
Ayat Hafalan hari ini
Filipi 4:6b tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk Taat kepada perintah atau aturan yang ada walaupun itu harus menunda keinginan hatiku
SF270322 – SP