“Belajar Setia kepada hal yang Kecil”

July 26, 2021 0 Comments

Renungan harian Anak, Senin 26 Juli 2021

Hello adik-adik semuanya, semoga adik-adik tetap semangat untuk mengawali minggu ini. Yuk kita siapkan hati kita untuk merenungkan Firman Tuhan

Kakak punya sebuah cerita nih perhatikan ya

Adik-adik, ada seorang kaya bernama Tuan Tan. Dia punya usaha yang maju sehingga punya banyak uang, la naik mobil BMW yang terbaru, beli berlian untuk istri dan anak- anaknya, beberapa rumah sudah diperjualbelikan karena bosan tinggal di satu rumah mewah saja. Suatu kali Tuan Tan berniat pergi lama ke luar negeri, tetapi sebelumnya dia harus menyerahkan urusan perusahaannya pada pegawai-pegawai kepercayaannya. Nah siapa yang akan dia percayakan? Mulailah ia memanggil pegawai-pegawainya, la berpikir, uangnya ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya agar dapat berkembang menghasilkan banyak uang. Lalu dia memanggil salah satu pegawainya yang terlama. “Joko, saya akan pergi ke luar kota dan saya akan menyerahkan 5 juta padamu, terserah kau mau apakan uang ini.” Michael berterima kasih dan pergi. Tuan Tan memanggil lagi pegawainya yang lain. “Budi, saya memberikan kamu uang sebesar 2 juta rupiah. Hati-hati dengan uang ini, dan gunakan dengan bertanggung jawab.” Budi dengan senang hati pergi dan ia berterima kasih sekali pada Tuan Tan. Akhirnya dia ingat seorang pegawai barunya yang baru saja bekerja selama 3 bulan, la memanggil Udin yang masih sangat muda dan mengatakan, ”Saya mempercayaimu, ini uang 1 juta, gunakan dengan baik dan hasilkanlah lebih banyak uang.” Udin hanya bisa terpaku di depan Tuan Tan dan tidak beranjak dari duduknya. Ingin rasanya ia mengembalikan uang itu, tetapi Tuan Tan memandang dia dengan serius sambil menganggukkan kepala tanda percaya.

la tidak mengatakan berapa lama dia pergi, kapan ia akan pulang dan tidak pernah memberi kabar di mana dia berada. Namun suatu sore, di tengah hujan lebat, datanglah ia dengan mobil terbarunya dan segera memanggil Joko, pegawainya itu. “Joko, sekarang aku kembali, mana hasil kerjamu?” tanyanya. ”Wah Tuan Tan, saya jatuh bangun mempertahankan uang Anda, tetapi syukurlah, uang Anda jadi dua kali lipat. Saya membuka usaha sederhana, dan hasil usahanya uangnya jadi 10 juta.”

Budi datang dan membawa hasil karyanya. ”Saya membuat beberapa home industri (usaha di rumah), menghasilkan uang, setidaknya uang yang Tuan beri sudah berkembang jadi 4 juta.” Wah, Tuan Tan sangat senang dan bangga dengan 2 pegawainya ini. Sampai ia pada Udin, pegawai barunya. ”Apa yang kau kerjakan selama 10 tahun ini?” ”Tuan Tan, kau tidak memahami situasi di Indonesia sangat sulit, bagaimana mungkin usaha dapat berkembang apalagi situasi pandemi ini? Akhirnya uang darimu kusimpan saja, pokoknya tidak berkurang sesen pun.” Lalu tuan itu marah, ”Apa yang kau kerjakan? Kau hanya bermalas-malasan. Benar- benar tidak berterima kasih. Sekarang, kembalikan semua uang yang kuberi. Kau tidak berguna!”

Adik-adik, seringkali kita juga seperti udin. Tuhan tidak hanya memberi uang pada kita, tetapi la memberi talenta, yaitu kemampuan/potensi, seperti kemampuan berbicara, menulis cerita/puisi,menyanyi, tetapi kita mengeluh, tidak menggunakannya dengan baik, tidak melatihnya. Kadang-kadang kita menganggap kemampuan yang Tuhan beri sangat sedikit atau tidak berguna, dibandingkan orang lain yang memiliki banyak. Kita cenderung membiarkan begitu saja kemampuan/kelebihan kita, bakat kita, kepandaian kita.

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk mengembangkan talenta dari Tuhan dengan cara berlatih dan menggunakannya untuk kemuliaan nama Tuhan. Tuhan telah memberikan kepada tiap orang masing-masing menurut kesanggupannya, itulah keadilan Tuhan. Tuhan tidak memberikan lebih banyak dari yang kita mampu kembangkan, jadi tidak usah cemburu pada orang lain.

Adik-adik cerita diatas mirip dengan kisah Talenta dalam Matius 25:14-30 mengenai Perumpamaan tentang Talenta. Janji Tuhan pada kita, yang setia dalam perkara kecil akan diberi tanggung jawab dalam perkara yang besar dan masuk dalam kebahagiaan tuannya. Nah, Adik-adik mau kan jadi rekan sekerja Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan? Karena itu kembangkan diri Adik-adik, jangan malas.

Ayat Hafalan:

Matius 25: 23b, ” engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.”.

Komitmenku Hari ini

Ajar kami, Tuhan, bertanggung jawab menggunakan semua pemberian Tuhan dalam hidup kami bagi kemuliaan-Mu. Pakailah kami menjadi saluran berkat-Mu

SF 2507-SP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *