Belas Kasihan yang Dipraktekkan
[et_pb_section admin_label=”section”]
[et_pb_row admin_label=”row”]
[et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text admin_label=”Text”]
Bacaan: Kolose 3:12
“Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.”
Belas kasihan, kemurahan hati, kasih adalah kata-kata yang tidak asing lagi bagi kita sebagai orang percaya. Kita pun ada adalah karena kemurahan dan belas kasihan Tuhan? Perhatikan Yohanes 3:16. Kita adalah orang-orang yang sudah diselamatkan dan mengalami kemurahan Tuhan, maka sudah sepantasnyalah kita juga memiliki hati seperti hati Yesus
Mengapa kita harus memiliki hati yang penuh dengan belas kasihan?
a. Firman Tuhan mengajarkan
Kolose 3:12, mencatat, “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.”
Firman Tuhan mengingatkan kepada kita sebagai orang percaya untuk mengenakan (put on) atau memakai belas kasihan. Tanda kalua kita adalah orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya adalah kita memiliki belas kasihan yang dipraktekkan.
b. Tuhan Yesus mengajarkan
Tuhan Yesus sendiri mengajarkan dan memberikan keteladanan dalam berbelas kasihan.
Matius 5: 35-38,” Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Ay.35 Tuhan Yesus memberikan teladan: Yesus berkeliling; Yesus mengajar; Yesus memberitakan Injil Kerajaan Sorga; Yesus melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Ay.36 Berisi apa yang menjadi motivasi Yesus, yaitu: hati yang berbelas kasihan. Belas kasihan adalah kekuatan (powerful force) karena langsung mengalir dari sifat Allah.
Yesus melihat orang banyak, hal ini menunjukkan bagaimana Yesus memberi perhatian serius; mengamati; merasakan. Yesus memahami kondisi mereka, mereka lelah dan terlantar, mereka mengalami kelelahan secara fisik dan mental. Mereka terserak seperti domba yang tidak digembalakan, keadaan yang rentan dan berbahaya.
c. Tuhan menberikan kuasa untuk menjadi Saksi-Nya
Tuhan mau kita menjadi saksi dan bekerja melayani Tuhan
Matius 9:37-38,” Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Kisah 1:8,”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
d. Tuhan menjanjikan berkat bagi orang yang memiliki kemurahan hati.
Matius 5:7, ” Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.”
Amsal 11:25, ”Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.”
Ini adalah janji Tuhan bagi mereka yang memiliki belas kasihan dan mau mempraktekkannya.
Mari kita menjadi jemaat Tuhan yang Peduli, Empati, Konsekuen dan Ambil bagian (PEKA), sebab inilah yang dikehendaki dan dicontohkan oleh Tuhan. Percayalah bahwa perbuatan baik dan kepedulian kita akan berbicara lebih tajam dari pada ribuan kata-kata khotbah tentang kasih yang tidak kita praktekkan. Roh Kudus akan memampukan kita untuk memiliki hati yang peduli dan mengasihi sesama dengan praktek dan tindakan nyata.
Tuhan Yesus memberkati.
CM
[/et_pb_text][/et_pb_column] [/et_pb_row] [/et_pb_section]