“BERANI BERKATA TIDAK “
Renungan Harian Anak, Selasa 28 Juni 2022
Matius 4:1-11
halo adik-adik ELOHIM kids. Bagaiman kabarnya hari ini? Semoga hari adik-adik penuh sukacita dan semangat yang baru karena Tuhan selalu beserta dengan kita. Tak lupa juga, Tuhan selalu ada untuk kita baik kemarin, hari ini, besok bahkan sampai selama-lamanya. Yuk hai ini sama-sama kita mau belajar firman Tuhan lewat renungan hari ini.
Pak Gianto adalah seorang yan sangat baik hati. Karena itu, ia sering dimintai tolong oleh teteangga disekitarnya. mereka mempercayaan banyak hal kepada pak Gianto seperti mengecat pagar, membetulkan saluran ar yang tersumbat, memotong rumput sampai menjaga ternak mereka. Tapi suatu hari, pak Gianto sangat tidak enak badan. Kepalanya pusing, badannya menggigil dan seperti orang yang kurang tenaga kayak belum makan satu mingu.
Ketika Pak Gianto merasa tidak enak badan, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya. Ternayata yang mengetk pintu rumahnya adalah bu Marti. “Pak, saya dan keluarga ada urusan ke kampung sebelah nih. Bisa minta tolong gak buat ngejaga ternak kami selama kami pergi?” Kata Bu Marti yang rupanya ingn meminta pertolongan dari Paak Gianto. Pak Gianto sebenarnya ingin menolaknya karena badannya belum sehat sepepnuhnya. Namun karena ia tidak enak untuk menolaknya jadi ia pun memenuhi permintaan tersebut.
Setelah selesai dengan pekerjaan menjaga ternak Bu Marti, giliran Pak Hasan yang meminta tolong. Pak Hasan meminta tolong untuk memotong batang-batang pohon untuk dijadikan kayu bakar. Namun lagi-lagi, Pak Gianto sungkan untuk berkata tidak. Tak lama setelah pekerjaan itu diselesaikan, seorang kakekminta tolong dicarikan rumput untuk sapinya. Seperti biasanya, Pak Gianto berkata ya. Hasilnya, ketika ingin istirahat di malam hari, ia terkapardi kasurnya. Tubuhnya pegal sana-sini, dan sakit kepalanya bertambah parah. Dalam hati Pak Gianto, dia menyesal karena tidak berani menolak pekerjan yang memang tidak mampu ia kerjakan.
Menjadi orang yang baik adalah hal yang benar, apalagi kita adalah anak Tuhan. Namun bukan berarti kita harus mengiyakan semua permintaan orang dan tidak berani berkata tidak.
Sama seperti pembacaan kita hari ini. ketika Yesus di padang gurun dan berpuasa selama 40 hari lamanya, disitulah datang iblis untuk menggagalkan puasa Yesus. Pertama, iblis menyuruh Yesus untuk mengubah batu menjadai roti. Namun Yesus menolaknya. Tidak sampai disitu, pencobaan kedua Yesus dibawa ke puncak Bait Allah di Yerusalem. Kata iblis jika Yesus adalah Anak Allah, saat kamu terjun daari puncak ini maka para malaikat akan menangkapnya sehingga kaki Yesus tidak sampai ke tanah. Namun, Yesus menolak si iblis bahkan mengatakan bahwa jangan mencobai Tuhan, Allahmu. Sampai pada akhirnya pada pencobaan ketiga dimana Yesus dibawa ke iblis membawa Yesus ke tempat yag sangat tinggi dan pemanadangan dibawahnya adalah semua kerajaan dunia. Iblis menawarakan jika Yesus mau mengikutinya maka semua kekuasaan itu bisa dia berika pada Yesus. Tapi sekali lagi, Yesus menolaknya dan mengusirnya hingga akhirnya iblis itu pergi.
Mari adik-adik kita mau belajar seperti Yesus. Kita mau belajar untuk menolak sesuatu yang tidak baik bagi diri kita Menolak melakukan sesuatu bukan berarti kita tidak peduli. Kalau selama ini kita takut menolak keinginan teman kita, karena takut atau khawatir mereka akan marah atau sedih. Mulai hari ini, kita harus belajar untuk melakukannya. Contohnya diajak maen bareng (Mabar) kalau memang sudah tidak tepat boleh kok kalian menolaknya. Apalagi diajak untuk berbuat hal yang salah kita harus tegas untuk menolaknya.
Jadi jangan takut lagi untuk berkata tidak, berani lakukanlah apa yang benar.
Ayat hafalan:
Matius 4:4b “Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”
Komitmenku hari ini
Berani untuk melakukan apa yang benar, berani berkata tidak dengan apa yang tidak benar.
MEK – KCP