“Berani Melepaskan”
Renungan Harian Anak, Jumat 01 Oktober 2021
Bacaan: KEJADIAN 19:1-29
Selamat pagi adik-adik semua. Bagaimana kabarnya hari ini. Yuk sama-sama kita belajar Firman Tuhan pada hari ini. Jangan lupa dibaca yah renungannya hari ini, berdoa minta Roh Kudus memberikan pengetahuan untuk membantu kita memahami Firman Tuhan pada hari ini.
Ada seorang pengusaha terkenal, tiba-tiba bangkrut dan harus membereskan semua usaha yang selama ini ada. Ia membayar lunas semua utangnya dan memulai kehidupannya dari nol. Awalnya sebagai seorang pengusaha sukses, ia kecewa dan tidak dapat menerima keadaan, namun ketika ia berani melepaskan kenangan indahnya itu dan belajar membuka usaha baru, Tuhan mengijinkan dia sukses kembali. Ia bahkan banyak mendorong orang lain untuk berwirausaha juga.
Adik-adik mungkin ada diantara kita yang rasanya seperti susah untuk melepaskan sesuatu yang menurut kita sangat berharga. Tapi ada saatnya hal itu harus dilepas agar kita menerima suatu peningkatan. Misalnya saja nih, adik-adik mungkin sudah terlalu sayang dengan mainan adik-adik. Kemudian, adik-adik harus membagikan mainan itu kepada kakak/adik kita untuk dimainkan oleh mereka. Pasti terasa berat untuk kita melepaskannya, bukan? Pikiran kita pasti kemana-mana ketika mainan itu tidak bersama kita. Takut rusak, hilang maupun takkan kembali pasti hal yang kita khawatirkan terjadi. Tapi, ketika kita rela untuk melepaskan mainan tersebut untuk dimainkan bersama, pasti permainan kita pasti lebih seru dan menyenangkan ketimbang main sendiri walaupun dengan mainan kesayangan kita. Ada hal yang perlu dilepaskan walau berat untuk mendapatkan sebuah “upgrade” untuk diri kita.
Dalam pembacaan kita kali ini, kita melihat ada satu tokoh dalam Alkitab yang harus melepaskan segalanya karena hal yang dirasakan sebagai segalanya malah dapat membahayakan dirinya dan keluarganya.
Sodom dan Gomora terlihat indah dalam pemandangan Lot sehingga ia berani untuk memutuskan tinggal di sana dan jauh dari Abraham. Namun sayangnya, sikap penduduknya sungguh jahat dan dapat memengaruhi keluarga Lot untuk jauh dari Tuhan. Tuhan tidak berkenan dan hendak memusnahkan negeri ini. Malaikat Tuhan menyuruh mereka berlari menyelamatkan diri dan berpesan, “Janganlah menoleh ke belakang!” (ay. 17). Namun istri Lot gagal untuk menaati perintah ini dan menjadi tiang garam. Istri Lot ternyata tidak berani melepaskan kenyamanan yang selama ini ia peroleh, hatinya ingin kembali walau sebenarnya ia harus menerima apa yang baik yang akan disediakan Allah bagi hidupnya.
Adik-adik adakalanya kita harus belajar untuk melepaskan milik kita. Waktu kita belajar berbagi, kita harus belajar untuk merelakan apa yang kita miliki bagi orang lain. Namun ada kalanya kita juga harus belajar melepaskan kesenangan kita demi kebaikan kita, misalnya ketika seru-serunya maen game harus berhenti karena waktunya bermain sudah selesai.
Mari kita belajar untuk berani melakukan Firma Tuhan karena seringkali melakukan Firman Tuhan itu harus melepaskan kenyamanan dan apa yang menyenangkan dalam kehidupan kita. Tuhan pasti tahu memberi yang lebih baik, maka percayalah kepada Tuhan yang selalu memberikan hal-hal yang baik dalam kehidupan kita.
BERANI MELEPASKAN AKAN MENGAJARKAN KEPADA KITA UNTUK SIAP MENERIMA BERKAT DARI TUHAN SELANJUTNYA.
Ayat hafalan hari ini
Roma 8:13 (TB) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk berani melepaskan apa yang harus aku lepaskan dengan rela hati demi kebaikan dalam hidupku
MEK – YC