BERDIAM DIRI

Renungan Harian Youth, Selasa 27 Februari 2024
Syalom rekan-rekan Youth semuanya, semoga rekan-rekan dalam keadaan sehat dan baik semuanya.
Ketakutan, kegelisahan, kekacauan, dan kecemasan sering kali muncul saat kita dihadapkan pada masalah yang sulit. Kita cenderung berusaha sekuat tenaga untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa ada saat-saat di mana kita perlu bersikap tenang dan menenangkan diri. Ketika kita tidak tenang dan hati terus gelisah dalam menghadapi masalah, sulit bagi kita untuk membuat keputusan yang bijaksana karena pikiran kita tidak jernih. Ada sebuah pepatah yang mengatakan “diam itu emas,” yang berarti kita harus berpikir sebelum berbicara, menyaring kata-kata, dan lebih banyak bertindak daripada sekadar berbicara.
Berdiam diri di hadapan Tuhan tidak berarti kita pasif atau tidak melakukan apa pun, sebagaimana dijelaskan dalam pepatah tersebut. Berdiam diri di hadapan Tuhan berarti kita mempercayakan diri kita sepenuhnya pada kekuatan-Nya, memegang teguh firman-Nya, dan tetap yakin pada-Nya. Saat kita berdiam diri di hadapan Tuhan, kita lebih mampu mendengarkan suara-Nya. Mendengarkan dengan baik akan membantu kita memahami kehendak-Nya dengan lebih jelas.
Manusia sering kali terlalu sibuk dengan suara-suara dunia sehingga sulit mendengar suara Tuhan, dan akhirnya mereka bertanya-tanya dalam hati mereka, “Apakah kehendak Tuhan itu?”
Belajar dari Pemazmur dalam Mazmur 37 memberikan kita panduan yang kokoh dalam menghadapi pergumulan dan kecemasan. Dalam ayat-ayat ini, kita diajak untuk berhenti sejenak, merenung, dan menyerahkan segala hal kepada Tuhan. Mazmur ini menunjukkan bagaimana seorang benar harus bereaksi manakala orang fasik berhasil kendatipun cara hidupnya yang jahat dan dursila.
Mazmur 37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Ketika kita mendekat dengan sepenuh hati kepada Tuhan, Dia akan membawa kita berjumpa dengan Dia dan kita akan merasakan kehadiran-Nya. Meskipun dunia saat ini terasa seperti api yang menghancurkan, mereka yang hidup di dalam Tuhan tidak akan terbakar. Allah adalah seperti aliran air hidup yang menyegarkan.
Kita akan merasakan kelegaan di dalam-Nya jika kita datang, berseru, dan fokus pada kehadiran-Nya.
Pertanyaan yang patut dipertimbangkan adalah mengapa berdiam diri di hadapan TUHAN menjadi penting bagi kita? Saat kita berdiam diri di hadapan TUHAN, kita akan mengalami beberapa hal berikut:
1. TUHAN menunjukkan hal yang penting bagi kita
Seperti yang dialami oleh Nehemia dan Daniel. Saat Nehemia berseru kepada Tuhan dalam doa dan puasanya, Tuhan menunjukkan rencana-Nya untuk masa depan Nehemia. Begitu pula dengan Daniel yang diselamatkan oleh Tuhan dari gua singa karena doa dan imannya.
2. TUHAN memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi setiap proses.
Rencana Allah bagi kita bukan hanya janji kosong. Apa yang telah Dia janjikan akan selalu dipenuhi-Nya. Dalam Kisah Para Rasul 3:18-21, Tuhan berjanji untuk membawa waktu kelegaan, yaitu waktu di mana kita akan merasakan kesegaran dan pemulihan. Tuhan mau membentuk kita melalui proses ini. Sambil membantu kita, Dia ingin kita menikmati waktu penyembahan dan pujian dalam situasi yang tenang. Saat kita dekat dengan Tuhan, tubuh, jiwa, dan roh kita akan memuji-Nya, dan situasi di sekitar kita tidak akan mempengaruhi kita.
Kebahagiaan yang kita rasakan tidak tergantung pada situasi luar, melainkan berasal dari dalam diri kita.
3. Kebenaran firman Tuhan akan memberikan kita ketenangan.
“Di mana ada kebenaran, di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan hasil kebenaran adalah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya” (Yesaya 32:17). Ketenangan atau damai sejahtera berasal dari kebenaran firman Tuhan. Kebenaran inilah yang membuat kita merasa tenang dan tidak terpengaruh oleh rasa takut atau amarah. Orang yang hidup dalam damai sejahtera tidak akan dengan mudah terpancing atau merespons dengan cara yang salah. Sebaliknya, mereka akan lebih bijaksana dalam menghadapi situasi yang mereka hadapi.
Dalam berbagai situasi yang kita hadapi, kita sering kali merespons dengan cara yang salah. Kita cenderung memohon kepada Tuhan untuk mengubah keadaan atau memberikan solusi, tanpa menyadari bahwa yang sebenarnya diinginkan-Nya adalah agar kita berdiam diri sejenak dan mendengarkan suara-Nya. Dia menginginkan kita untuk tenggelam dalam kehadiran-Nya terlebih dahulu, tanpa terpengaruh oleh segala kekhawatiran kita. Jadi, ketika kita merasa bahwa Tuhan tampaknya tidak memperhatikan keadaan kita hari ini, sebenarnya Dia ingin kita berdiam diri sejenak di hadapan-Nya.
Karena itu, berdiam dirilah di hadapan TUHAN, maka Ia akan memberikan jalan keluar atas setiap pergumulan kita.Ingatlah!!,
Berdiam diri di hadapan Tuhan akan membuat kita lebih mampu mendengarkan suara Allah.
Saudara yang diberkati Tuhan berdiam diri di hadapan Tuhan, memiliki makna: bersandar pada kekuatan Tuhan, percaya akan firman-Nya dan tetap percaya kepada Tuhan dengan segenap hati!!
TUHAN YESUS MEMBERKATI
AH – DOT