BERGAUL DENGAN TEPAT
Renungan harian Youth, Senin 11 Juli 2022
Syalom rekan-rekan, selamat hari senin … tetap bersemangat semuanya untuk memasuki minggu yang baru ini
Sebuah pepatah Jawa mengatakan, “Cedhak kebo gupak.” Artinya, jika kita berdekatan dengan kerbau, pasti kita terkena kotorannya. Pepatah ini menjelaskan bahwa seseorang akan terpengaruh oleh lingkungan pertemanan dan pergaulannya. Anda setuju dengan pepatah ini?
Entah kita setuju entah tidak, dalam Alkitab jelas tertulis bahwa “pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Ini menandakan betapa kuatnya pengaruh pergaulan atau komunitas dalam membentuk kebiasaan seseorang. Ayat ini bukan mengarahkan kita untuk menjadi orang yang antisosial atau hanya bergaul dengan orang percaya saja. Namun, kita perlu menghindari persahabatan dengan orang yang memiliki kebiasaan buruk.
“Kamu adalah buku-buku yang kamu baca, film-film yang kamu tonton, dan musik serta lagu-lagu yang kamu dengarkan.” Jac Valek
Mungkin perkataan ini sering kita anggap remeh. Namun sesungguhnya, kepribadian dan pemikiran kita memang terbentuk dari hal-hal yang kita lihat, kita baca, dengarkan dan dengan siapa kita bergaul.
Saat ini kita dapat dengan mudah mengakses segala informasi dari dunia maya. Namun kita harus pahami bahwa tidak semua hal tersebut berguna membangun kehidupan kita. Ada hal-hal yang perlu kita pilih dan tak perlu digunakan. Mengutip sebuah pepatah bijak yang berkata, “Informasi akan membentuk pola pikir seseorang, pola pikir akan menentukan tindakan, tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan berbuah karakter seseorang”. Hari ini, mari isi pikiran Anda dengan informasi dan hal-hal yang membangun.
Jadikan Firman Tuhan sebagai filter
Kiranya prinsip-prinsip firman Tuhan itu bertumbuh dan mendominasi hidup Anda. Percayalah, kita akan bertumbuh semakin serupa dan segambar dengan-Nya. Firman Tuhan berfungsi sebagai filter kehidupan rohani kita. Dengan kehidupan rohani yang bersih pasti akan menghasilkan perilaku yang bersih.
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” (Mazmur 119:9).
Rasul Paulus pun menyatakan betapa pentingnya firman Tuhan dalam kaitan dengan kelakuan. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16)
Apa saja yang bisa dikerjakan oleh Firman Tuhan sebagai filter kehidupan berkaitan dengan perilaku (pikiran, perkataan dan tindakan)? Firman Tuhan memberikan awasan supaya perilaku kita sesuai kehendakNya. Beberapa diantaranya:
1. Filter untuk menjaga pikiran
Filipi 4:8: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Firman Tuhan dengan jelas mengingatkan kehidupan kita untuk, menjaga pikiran kita. Karena peperangan besar terjadi dalam pikiran kita. Pikiran kita tidak pernah ada di ZONA NETRAL – selalu memilih untuk diisi dengan PIKIRAN yang BENAR atau PIKIRAN DUNIA INI…
2. Filter untuk menjaga perkataan
Amsal 10:19 menyatakan bahwa “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.”
Perkataan kita adalah luapan dari hati kita, apapun yang keluar dari mulut kita mencerminkan siapakah diri kita,
Pernah ga kepikiran … kata-kata apa yang sering kita keluaran dari mulut kita (Kalau dunia teknologi, dalam chat/status dll) itu sebenarnya isi hati kita. Kalau perkataan kita penuh dengan hal yang jorok dan tidak benar, maka kemungkinan besar itulah yang ada dalam hati dan pikiran kita.
3. Filter untuk menjaga perbuatan/tindakan
Amsal 4:23 menyatakan “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Apa yang ada dalam hati kita, akan berbuah kepada pebuatan-perbuatan kita. Jadi segala sesuatu yang kita kerjakan lahir dari hati kita dan tentunya hati dan pikiran kita akan menjadi Filter yang sangat penting.
BELAJAR DARI KEHIDUPAN TIMOTIUS
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4:12)
Timotius adalah anak rohani dari Rasul Paulus yang diutus untuk menggembalakan Jemaat yang ada di Efesus. MeskipunTimotius masih berusia sangat muda, Paulus tidak mau kalau Timotius yang dikasihinya direndahkan, dipandang remeh oleh Jemaat di Efesus.
Paulus menekankan agar Timotius HARUS menjadi TELADAN DALAM KARAKTER supaya tidak ada Jemaat yang ada di Efesus MERENDAHKANNYA karena MUDA. Persoalannya banyak orang-orang muda maunya DIHARGAI, tetapi tidak dapat menunjukkan SIKAPNYA DEWASA yang membuatnya PANTAS UNTUK DIHARGAI.
DALAM PERGAULAN, KIRANYA KITA TIDAK TERHANYUT OLEH PENGARUH NEGATIF,
TETAPI BERPENGARUH PADA TEMAN-TEMAN KITA SECARA POSITIF
ER0711 – LP