Bergumul Dengan Keragu-raguan

Bacaan: Lukas 7 : 18-23
Syalom Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus…
Keragu-raguan adalah hal yang normal bagi setiap orang dan bisa dialami oleh setiap orang. Bahkan orang percaya juga bisa mengalaminya. Dan ini yang sedang dialami oleh Yohanes Pembaptis, ia ini adalah saudara dari Tuhan Yesus. Yohanes pembaptis memulai pelayanannya pada tahun 26 sesudah masehi, atau 4 tahun sebelum Yesus memulai pelayanannya. Dalam Bahasa inggris ada istilah “ the question is not if, but when with doubt”. Jadi pertanyaannya adalah bukan “jika” . Kata jika itu berarti menjelastkan bahwa ada orang orang yang tidak pernah mengalami keragu-raguan dalam hidupnya, dan hal ini tidak akan pernah ada didunia. Itulah sebabnya dalam Bahasa inggris kata yang dipakai bukan if with doubt, tetapi when with doubt.
Keragu-raguan tidak identik dengan ketidakpercayaan.
Dalam Bahasa inggris ketidakpercayaan memakai kata “unbelief ”.
Keragu-raguan adalah masalah pikiran (mind). Masalah pikiran yang sedang bingung, mencerna ketidaksesuaian diantara keyakinan-keyakinan dimilikinya dengan kenyataan yang terjadi. Sedangkan
Ketidakpercayaan adalah masalah kehendak, atau masalah penolakan kebenaran ilahi yang telah dinyatakan.
Keragu-raguan adalah kondisi yang tidak pasti antara hendak maju atau mundur.
Dalam Bahasa inggris kata keragu-raguan dapat diartikan dengan “double-minded”, atau punya pemikiran ganda. Keragu-raguan, bisa terjadi karena masalah fisik dan emosional, ada banyak hal yang bisa menyebabkan orang ragu-ragu.
“Kadang-kadang hal yang paling rohani ketika kita mengalami keragu-raguan bukanlah berdoa semalam-malaman, tetapi tidur pulas sepanjang malam”. D.A Carson
Penyebab terbesar dari keragu-raguan : Pengharapan yang tak terpenuhi
Yohanes pembaptis, berharap bahwa Yesus lebih dari MIRACLE WORKER (Pembuat Mujizat). Tetapi dia mengharapkan Yesus menjadi pemimpin politis, the king, raja, yang mampu menggerakkan seluruh bangsa untuk menumbangkan penjajah, dan membuat bangsa Israel menjadi bangsa yang kuat.
“Kalau kamu punya pengharapan pada suami atau istrimu, dan pengharapanmu itu tidak terealisasi, itu adalah sesuatu yang sulit kamu terima. Namun ada yang lebih sulit kamu terima, ketika kamu ada pengharapan pada Tuhan, dan pengharapanmu tidak terealisasi. – Max Lucado –
Keragu-raguan tidak pernah berdiri sendiri, namun keragu-raguan berdiri diatas keyakinan-keyakinan yang sudah ada. Namun keyakinan atau asumsi itu tidak selalu benar, itulah sebabnya muncul keragu-raguan.
Bagaimana kita mengatasi keragu-raguan:
Jujur dengan diri sendiri
Dalam injil Lukas ini, yohanes jujur dengan diri sendiri saat dia mengalami keragu-raguan. Yohanes tidak jaim dan munafik saat dia mengalami keragu-raguan dalam hidupnya. Demikian juga dalam hidup ini, saat kita mengalami keragu-raguan, tidak ada salahnya jika kita jujur dengan diri sendiri.
Kita diselamatkan bukan karena ukuran iman kita, tetapi kita diselamatkan oleh obyek iman kita, yaitu Yesus Kristus.
Jangan takut mengkomunikasikan keraguanmu kepada Yesus
Ketika kita ragu-ragu, jangan pernah takut untuk mengkomunikasikannya kepada Tuhan. Datanglah didalam doa, jangan lari dari Tuhan. Sama seperti yohanes pembaptis, ketika dia ragu kepadad Yesus, dia mengkomunikasikan kepada Yesus.
Ijinkan firman yang benar mengkoreksi keyakinan atau asumsi-asumsi hidupmu yang tidak benar
Ketika Yesus melayani, ketika DIA melakukan perkara perkara yang luarbiasa, ada pengharapan orang Israel yang kurang benar. Bagi Israel, MESIAS harus menjadi pemimpin politis. Yesus mengkoreksi pemahaman pemahaman yohanes.
Ketika kita mengalami keragu-raguan, kita perlu mengoreksi, apakah keyakinan keyakinan yang kita miliki itu benar, atau sebagian benar dan sebagian yang lain kita tidak tahu. Didalam hidup ini, kita harus siap dengan hal hal yang buruk, siap dengan hal hal yang tidak kita ingini dan doa doa yang tidak terjawab. Supaya kita tidak mempertanyakan Tuhan. Ijinkan firman itu terus membasuh kita.
Jangan lupakan apa yang ditunjukkan Tuhan kepadamu disaat terang
Yesus menyebutkan 6 perbuatan yang luarbiasa yang DIA lakukan. Dengan kata lain Yesus mendorong Yohanes untuk melihat hal hal yang positif yang dilakukan Tuhan. Dan hal yang sama yang harus kita lakukan saat kita mengalami keragu-raguan. Saat kita mengalami keragu-raguan, kita perlu mengingat Tuhan, hal hal baik dan indah apa saja yang sudah Tuhan kerjakan untuk hidup kita.
“Jangan pernah ragu-ragu didalam kegelapan, ingat apa yang Tuhan pernah perlihatkan kepadamu disaat terang” -David Winter-
Ketika kita ragu-ragu, ingat apa yang Tuhan pernah lakukan didalam hidupmu.
Tuhan Memberkati
Rangkuman Khotbah
Pdt. Gani Wiyono