“Berkat Damai Sejahtera”

Renungan Harian anak. Senin 25 April 2022
Syalom adik-adik semuanya, semoga kalian dalam keadaan sehat dan baik semuanya.
Adik-adik, ada seorang anak yang tidak pernah merasa takut. Selain tidak merasa takut, ia juga menjadi anak yang tidak peduli pada siapapun. Mengapa? Karena ia punya orangtua yang kaya. Segala sesuatu ia miliki, la punya rumah, punya pelayan, punya kendaraan sendiri, punya banyak uang yang dapat membuatnya pergi kemanapun ia mau. Tapi suatu saat, sepulangnya dari bepergian ke luar negeri, ia mendapati bahwa orangtuanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Dia tidak punya siapapun. Apa yang harus dia lakukan? Sebagai anak yang manja, ia tidak tahu harus pergi kemana dan berbuat apa. la tidak mempunyai teman, karena ia terlalu memperhatikan dirinya sendiri. Lalu di tengah kesedihannya, seorang kakek datang menjumpainya, la menggunakan pakaian yang sangat sederhana, la katakan, “Mari ikutiah dengan kami. Tinggal di tempatku.”
Anak ini tetap ketakutan. Namun ia tidak mempunyai pilihan lain. Sesampainya di rumah tempat kakek itu tinggal, ia mulai menjelajah ke setiap suduh rumah tersebut. Tanpa diduga ternyata kakek itu menyimpan beberapa foto berisi foto sang kakek dengan beberapa anak di sekitarnya, la bertanya, “Siapakah anak-anak ini?” kakek itu menjawab, “Anak-anak ini adalah anak-anak yang kuasuh sampai mereka besar. Mereka kutemukan tanpa ayah dan ibu. Dan salah satunya, lihat… itu adalah ayahmu.” Adik-adik, ternyata anak itu kini tinggal bersama seorang kakek yang membesarkan ayahnya. Betapa senang dan tenang hatinya, la tidak takut karena tahu bahwa sekarang hidupnya tidak sendirian. Ada orang yang menjaga dan mengasihinya.
Lebih lagi dengan hidup para murid. Pada waktu Yesus meninggalkan mereka, ketakutan yang mereka alami lebih daripada ketakutan anak itu. Bayangkan, Yesus selama ini dibenci oleh banyak orang. Memang ada orang-orang yang menyukai pelayanan dan ajaran Yesus, tetapi ada banyak juga orang yang tidak menyukai Yesus. Yesus begitu berkuasa dan banyak orang iri pada-Nya Banyak orang ingin menyingkirkan Dia, tapi Yesus dapat terhindar dari serangan mereka. Namun kini, Yesus sudah tiada. Orang-orang yang membenci Yesus berhasil menangkap dan menyalibkan Dia. Kini Dia mati, terkubur. Apa lagi yang diharapkan dari seorang yang sudah meninggal?

Ditinggalkan orang yang sangat mereka kasihi dan mereka percaya dapat melindungi mereka, tentulah menimbulkan rasa takut atau kuatir. Merasa takut, jangan-jangan mereka juga akan ditangkap dan dihukum seperti Yesus. Karena itu mereka bersembunyi di suau tempat dan mengunci pintunya rapat-rapat. Mereka berharap, saat serdadu datang mereka bisa sembunyi atau setidaknya melawan para serdadu bersama-sama.
Tetapi tanpa mereka duga, Tuhan Yesus datang dan menyapa mereka. Bukan hanya menyapa tetapi juga memberikan berkat berupa Damai sejahtera. Hari ini, Tuhan Yesus juga datang dan menyapa kita, la bukan hanya mau menyapa, tetapi juga memberi berkat berupa damai sejahtera.
Apa itu damai sejahtera? Damai sejahtera karena kepastian akan janji-janji Tuhan Yesus dalam kebangkitannya, selain itu yang terutama adalah Damai Sejahtera karena kita sebagai orang berdosa sudah diperdamaikan dengan Murka Allah, sehingga kita tidak lagi hidup dalam ketakutan karena dosa tetapi hubungan kita dipulihkan dengan Allah.
Karena itulah damai yang Tuhan berikan tidak sama dengan damai yang diberikan oleh dunia ini, hanya didalam Yesus yang sanggup memberikan kedamaian yang sejati. Saat damai itu ada di hati, maka apapun yang terjadi dalam hidup kita, tidak akan dapat membuat kita takut, kuatir, marah, sedih atau berduka. Damai itu membuat kita penuh dengan sukacita dan sanggup menghadapi berbagai masalah dan kesulitan. Damai itu membuat kita dapat menjalani hidup yang penuh tantangan dengan keberanian dan ketenangan. Siapa yang mau menerima damai dari Tuhan?
Ayat Hafalan
II Tesalonika 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Komitmenku hari ini
Aku bersyukur untuk berkat Damai sejahtera yang Tuhan berikan dalam hidupku, aku percaya kedamaian itu ada karena Tuhan selalu menyertaiku.
SF240422 – SP