“Berkat Tuhan Tak Akan Tertukar”
Bacaan: Mazmur 115:11-15
Pagi ini kita perlu menyadari bahwa sepanjang hari Tuhan selalu menyalurkan berkat-Nya kepada manusia di muka bumi. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, tak ada satupun kejadian yang bukan merupakan berkat dari-Nya. Untuk itulah kita harus selalu bersyukur.
Namun mungkin sebagian orang masih tak menyadari bahwa hidup mereka sebenarnya dipenuhi oleh berkat Tuhan. Mereka beranggapan apa yang dimiliki saat ini merupakan bagian dari hasil usaha dan kerja keras mereka sendiri. Padahal, segala pencapaian, kesenangan, prestasi, dan sukacita yang kita peroleh di dunia inimerupakan berkat yang nyata dari Yesus Kristus.
Ada pula orang yang tidak bersyukur dengan berkat yang diterima karena membandingan berkat milik orang lain, bahkan mungkin berpikir jika berkatnya tertukan dengan orang lain.
Saya teringat sebuah kesaksian dari seseorang Ibu yang membeli camilan dipinggir jalan:
Di pinggir jalan ada bapak jualan cemilan. Aku beli 3 bungkus keripik.
Aku bertanya, “Berapa, Pak?”
Sambil nunduk bapak itu menjawab, “Ibu ambil apa saja?”
Aku spontan mengernyitkan dahi, batinku, “Kok bapaknya kenapa tanya, ya?”
“3 keripik, Pak,” jawabku.
“28 ribu, ibu,” jawabnya.
Aku menyodorkan uang selembar 100 ribu.
“Berapa ibu uangnya?” Masih dalam posisi menunduk beliau bertanya.
Aku mulai bingung dengan pertanyaannya. Aku menjawab, “100 ribu, Pak.”
Bapak itu lalu berdiri meraba-raba kantong celananya sambil mengeluarkan beberapa uang.
Astaga… Ternyata bapak itu ada masalah dengan matanya dan sepertinya tidak bisa lihat.
Ya Tuhan.. kenapa aku tak pandai menjaga hati. Maafkan jika hati ini belum mampu berbaik sangka sama orang.
Bapaknya sibuk membongkar uang yang dikeluarkan dari kantong celananya. Nyaris dikeluarkan semua di tangannya.
Lalu dia berkata, “Ambil saja kembaliannya, Bu”
Seketika aku terkejut mendengar instruksi dari si bapak.
Lalu secara spontan aku bertanya pada bapak itu, “Pak, kalau saya kasih uangnya 10 ribu terussaya ambil kembaliannya 50 ribu dari tangan bapak dan bapak kan tidak tahu. Terus nanti bapak rugi dong?”
Lagi-lagi jawaban yang sederhana muncul dari mulutnya, “Tuhan tidak akan salah alamat memberikan berkat, Ibu, kalau sekarang saya harus rugi, saya yakin, Tuhan pasti lagi menyiapkan berkat lain buat saya. Hidup tak hanya sebatas untung dan rugi, tapi hidup belajar tentang sabar dan ikhlas,” katanya.
Ah aku nih memang sensitif kalau ketemu orang hebat seperti ini rasanya nggak bisa nahan air dari pelupuk mata ini. Ooh Tuhan… Gemetar hati ini mendengarnya.
Bapak itu nanya lagi, “Sudah ambil kembaliannya belum, Bu?” (agak bingung dan ragu)
Akhirnya aku jawab, “Nggak usah, Pak! Hari ini Tuhan kirim berkat untuk bapak.”
Bapaknya senyum sambil bilang, “Terima kasih, Ibu.”
Berkat Tuhan Adalah Pasti
“memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar.” (ay.13)
Bagi orang percaya, berkat Tuhan adalah sesuatu yang pasti dan tidak akan tertukar karena Tuhan sangat mengenal kita yang adalah ciptaan-Nya.
Untuk mengalami berkat Tuhan, pemazmur memberikan kuncinya yaitu takut akan Tuhan.
Berkat Tuhan adalah sesuatu yang pasti bagi orang yang takut akan Dia. Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang mau berjalan dalam tuntutan Tuhan, artinya memiliki keberanian untuk tunduk kepada kehendak Tuhan apapun keadaannya.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2:10).
Mari kita percaya bahwa Tuhan pasti memberkati kita yang Takut akan Dia, dan berkat itu tidak akan tertukar dengan orang lain.
Untuk menikmati berkat Tuhan, tak ada jalan lain selain kita harus hidup takut akan Tuhan dan mengikuti jalan yang telah ditetapkan-Nya.
Tuhan Yesus Memberkati.
CM