BERKOMUNIKASI DENGAN BAPA

August 5, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Jumat 05 Agustus 2022

Syalom sahabat Youth, Gimana kabarnya hari ini?Saya doakan semoga semua selalu sehat dan selalu ada dalam pemeliharaan TUHAN.

Rekan-rekan ditengah-tengah perkembangan dunia digital ini ada begitu banyak platform digital yang tersedia aga kita bisa saling terhubung. Media sosial menjadi hal yang penting bagi semua Kalangan saat ini. Salah satu tujuannya untuk kita bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, agar kita tetap bisa terkoneksi dengan orang lain.

Tanpa komunikasi percayalah bahwa kekuatan sebuah hubungan akan luntur dan terkikis.

Dalam berkomunikasi dengan sahabat kita, mengobrol biasanya terasa sangat menyenangkan bukan? Kecuali munkin harus ngobrol dengan kakek buyutmu, yang pendengarannya sudah sangat lemah dan yang hampir tidak punya kesamaan apa pun atau tidak sefrekuensi bagaimana rasanya? Kalian bisa menjawab sendiri bukan dan faktanya seringkali kita merasa “harus dan terpaksa” melakukannya

Rekan-rekan sadar ga seperti itulah gambaran doa bagi sebagian dari kita: suatu percakapan yang terpaksa dilakukan dalam upaya untuk berkomunikasi dengan satu sosok pribadi yang nun jauh di atas sana”, yang tidak benar-benar mengerti diri kita. Dan hal ini sama sekali tidak benar! Ingatlah bahwa Doa dimaksudkan untuk menjadi suatu percakapan menyenangkan antara Allah Bapa yang penuh kasih dengan anak-anak-Nya yang terkasih (yaitu kita). Percayalah bahwa jika kita membangunnya terus Doa akan menjadi suatu bagian yang begitu hidup dan nyata dalam kehidupan kita, sehingga mungkin kita tidak mau menjalani satu hari pun tanpa doa.

Manusia memang sulit membayangkan kalau Allah yang sempurna dan kekal itu mau mengerti kita dan kelemahan serta masalah-masalah kita, tetapi Dia benar-benar seperti itu! Dia mengutus anak-Nya untuk tunggal ke dunia yaitu Tuhan Yesus mengalami kehidupan seperti kita.

Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (Ibrani 4:14-16).

Dari ayat diatas kita memiliki janji yang luar biasa

Pertama Yesus mengerti kita, dan Dia ingin agar dengan berani kita datang ke hadapan takhta-Nya dalam doa.

Selama hidup-Nya di bumi, Yesus tahu bagaimana rasanya menghadapi pencobaan; Dia mengalami hukuman mati; Dia tahu bagaimana rasanya mengalami kelelahan fisik. Kita mempunyai pribadi yang mengerti kita! Dan karenanya, kita dapat mempercayai bahwa Dia akan memelihara kita dengan lembut dan penuh kasih.

Kedua, Kita diberikan sebuah Jaminan untuk dapat menikmati Persekutuan dengan Allah

Bayangkan, seandainya suatu hari kita menerima telepon yang mengundang kita ke Ruang Pertemuan di Istana Negara, untuk berbicara dengan presiden. Kita diberi tahu kalau presiden ingin membina persahabatan denganmu, jadi kita dapat berbicara panjang lebar tentang segala urusan penting dalam negaramu. Apakah kita akan masuk begitu saja ke ruangan itu dan langsung berceloteh tentang segala hal yang kita ingin agar dia kerjakan selama masa jabatannya? Sama sekali tidak mungkin! Mungkin kita ingin membuka pembicaraan dengan lebih dahulu mengucapkan terima kasih atas undangannya ke Istana Negara dan mengatakan bahwa ini suatu kehormatan bagimu untuk bisa bertemu dengannya. Kita akan mendengarkan dia bicara dan mengenal dia sebelum mulai mengajukan permintaanmu. Bahkan setelah itu, pasti kita tetap mengajukan permintaanmu dengan sikap rendah hati, karena kita tahu bahwa tanggapan presiden mutlak tergantung pada kebijakannya sendiri.

Sekarang, bayangkan sang Raja sorga, Allah semesta alam, mengundang kita masuk ke hadapan takhta-Nya. Dia ingin membina persahabatan dengan kita, dan Dia ingin mendengarkan permintaan kita. Kalau kita tahu bagaimana cara menghadap presiden dengan sikap rendah hati, kekaguman, dan hormat, maka sudah seharusnya kita juga menghormati dan menyembah Allah semesta alam dan bersekutu dengan-Nya, sebelum kita mulai menyampaikan segala permintaan kepada-Nya! Pernahkah kita membayangkan, betapa indahnya kenyataan bahwa Allah pencipta segalanya ini menginginkan suatu hubungan dengan kita?

Betapa indahnya berbicara dengan Dia, memuji Dia akan keberadaan-Nya, dan bersyukur kepada-Nya atas semua yang telah Dia kerjakan di dalam hidup kita!

Doa adalah berkomunikasi dengan Bapa, Jika doa telah menjadi lebih dari sekadar sesi pengajuan permintaan, kita akan mengalami suatu persekutuan yang lebih dalam dengan Allah. Kita akan mulai mengasihi Dia atas siapa Dia dan bukan hanya karena apa yang telah Dia berikan kepadamu. Doa akan menjadi suatu sukacita, bukan sekadar suatu kewajiban. Dan ijinkan Bapa kita menyatakan isi hati dan kerinduan-Nya kepada kita.

Milikilah kerinduan untuk membangun persekutuan dengan Dia, karena Dia menantikan kita hadir didalam hadiratNya.

Tuhan Yesus memberkati

YNP – TVP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *