“BERTEKUN DAN JADILAH TELADAN”
Renungan Harian Anak, Sabtu 24 Juli 2021
Bacaan renungan : 1 Timotius 4:1-16
Halo Elohim Kids! Gimana kabarnya hari ini? Semoga semua sehat dan semangat menjalani hari ini. Sebelum memulai aktivitas dan kegiatan kita hari ini, ada baiknya kita belajar Firman Tuhan lewat renungan hari ini.
Adik-adik pernah gak sih ditunjuk jadi ketua kelas di sekolahnya? Kalau pernah pasti adik-adik harus diberi tanggungjawab agar kelas bisa tertib dan kegiatan belajar mengajar berjalan lancar. Ada kalanya ketua kelas harus mengumpulkan tugas dari teman-temannya untuk dibawa ke kantor guru, menjaga barang-barang di kelas agar tidak rusak, selalu mengecek persediaan untuk papan tulis, maupun mencatat teman-temannya yang gaduh di kelas untuk dilaporkan ke guru yang bertanggungjawab. Semua itu dilakukan oleh ketua kelas dengan banyak hal lainnya yang harus dilaksanakan. Kebanyakan pasti tidak ingin menjadi ketua kelas karena tanggungjawab yang ada mungkin agak berat dilakukan.
Tapi adik-adik tau gak? Ada seorang anak yang mendapat tanggungjawab lebih dari seoang ketua kelas. Ada sebuah kisah yang menarik tentang seorang anak kecil namun bisa melakukan hal yang hebat
Namanya adalah Robert Tufts, dia adalah Walikota termuda di Dorset, Minnesota, diumurnya yang masih berusia 3 tahun. Robert yang sering disapa Bobby ini terpilih pada tahun 2012 saat penyelenggaraan festival tahunan “Taste of Dorset”. Dia bukan hanya tercata sebagai walikota termuda di Minnesota tapi bisa jadi tercatat sebagai walikota termuda di dunia.

Walau masih balita, Bobby menjalankan aksi kampanyenya dengan sangat serius. Bobby mulai berkampanye sejak Juni 2012, kemudian terpilih di bulan Agustus 2012. Strategi kampanyenya: “Aku membagi-bagikan kartu.” Pak Walikota cilik itu kerap berkeliling kota, menyalami penduduk, dan membagikan kartu kampanyenya. Jangan bayangkan tugas yang dilakukan Bobby seserius walikota sungguhan, Dorset adalah kota yang kecil dan tidak ada pemerintahan Formal. tugas Pak Walikota cilik itu adalah menyapa orang-orang yang berkunjung ke kotanya. Dan ia punya aktivitas favorit sebagai walikota. “Makan es krim, bermain dengan anjing, dan makan-makan di toko Dorset,”
Mungkin kita bingung kenapa anak sekecil Bobby bisa terpilih sebagai walikota. Dorset memang memiliki tata cara pemilihan walikota yang aneh. Pemukiman yang hanya dihunin oleh 26 penduduk itu selalu mengadakan pemilihan di acara tahunan mereka. Siapapun bisa mencalonkan diri menjadi walikota. Cukup membayar 1 dollar, maka seseorang bisa mendaftar sebagai calon walikota. Pemilihannya pun tidak berdasarkan voting, melainkan seperti undian. Nama calon walikota dimasukkan ke dalam topi, lalu dipilih salah satu. Kebetulan nama yang terpilih saat itu adalah namanya Bobby. Sebagai hadiah, Bobby mendapatkan sertifikat serta plakat kayu berbentuk kunci sebagai simbol pemimpin kota. Di kesehariannya, Boby tetap bermain, memancing, maupun hal-hal yang wajar layaknya anak-anak lainnya. Tapi jangan meremehkan Bobby karena ia sangat dihormati oleh rakyatnya.
Nah di pembacaan kita hari ini kita belajar dari seorang tokoh yang bernama Timotius, seorang anak muda yang selalu menemani perjalanan Paulus dan dipercayakan Paulus untuk melayani di berbagai tempat hingga menggembalakan jemaat Efesus. Seorang pelayan muda seperti Timotius memiliki tanggung jawab yang besar untuk meneruskan pelayanan Bapak Paulus … tentunya ini adalah hal yang sulit karena banyak sekali tantangan dan hambatan dalam pelayanannya. Untuk itu, ketekunan menjadi kata kunci yang harus Timotius miliki. Ia tidak boleh membiarkan umurnya menjadi perintang bagi dirinya atau batu sandungan bagi orang lain. Karena itu, ia perlu menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, dan kesuciannya (ayat 12). Timotius juga diminta untuk tetap bertekun dalam pembacaan dan pengajaran nas-nas Kitab Suci di antara jemaatnya (ayat 13). Singkatnya, Timotius harus memperhatikan semua aspek di dalam kehidupannya. Melalui karya pelayanan Timotius dan melalui ketekunan Timotius di dalam melakukan hal-hal di atas tadi, Allah bekerja untuk menyelamatkan orang-orang yang mendengarkannya, dan juga diri Timotius sendiri.
Adik-adik, meskipun kalian masih sangat muda bahkan masih anak-anak, bukan berarti kalian tidak bisa menjadi teladan bagi orang lain. Tuhan senang jika kita bisa memberikan teladan baik lewat kasih, perkataan, perbuatan, tingkah laku dan sikap kita. Contohnya saat makan bersama keluarga, kita menawarkan diri untuk memimpin doa, selalu mengetuk pintu dan memberi salam sebelum masuk ke rumah, bisa saja kita memberikan bantuan kepada orang lain yang terlihat sedang kesulitan. Tentunya kita tetap harus bertekun dan bertanggung jawab dengan setiap tindakan kita. Menjadi teladan baik itu tidak mengenal usia, sehingga jangan takut untuk menjadi teladan bagi orang lain.
Ayat hafalan
1 Timotius 4:12a (TB) Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya.
Komitmenku Hari ini
Aku mau menjadi teladan dalam kehidupan ku, melalui kehidupanmu yang menjadi berkat bagi orang-orang disekitarku
MEK – IFM
PENGUMUMAN :
Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Elohim Kids di acara Sunday Funday Besok … hari minggu jam 08.15 di channel Youtube Elohim ministry dengan tema :
“Setia kepada Perkara Kecil”

Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan.
Sampai jumpa besok ya … Tuhan Yesus memberkati.