Bertobatlah!

February 17, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 17 Februari 2022

Isi Renungan    : Matius 3:2

Syalooom… selamat pagi rekan-rekan Youth. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan. 

Banyak anak muda ketika mendengar kata “tobat”, pasti memberikan respon, ah..nantilah. ah.. masih ada hari esok. Ah.. tunggu dulu. Tetapi dalam Firman Tuhan, Matius 3:2 mengatakan,”Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!Yohanes mengajarkan pertobatan ini  di Yudea diantara orang Yahudi. Yohanes memberitakan ini bukan di Yerusalem, melainkan di padang gurun Yudea. Yohanes mengajak semua orang untuk bertobat dan memberi diri di baptis.

Makna dasar pertobatan  (metanoeo)  adalah berbalik dari cara hidup yang sia-sia  (jahat)  kepada Kristus, meninggalkan cara hidup yang lama dan menjalani hidup sebagai manusia baru di dalam Kristus.  

Pertobatan adalah sebuah keputusan sukarela dalam diri orang berdosa, yang oleh karena kasih karunia beroleh kemampuan untuk melakukannya ketika mereka mendengar dan percaya kepada Injil.

Berita yang disampaikan oleh Yohanes pembaptis ini, to the point, tidak berbelit-belit. 

3 hal penting yang dapat kita pelajari pada pemberitaan Yohanes pembaptis adalah:

1. Pertobatan adalah sebuah nilai Kerajaan Allah yang sangat penting. (Mat 3:2)

Pertobatan adalah sebuah keputusan berhenti untuk melakukan kesalahan dan mulai melakukan yang baik. Ketika seseorang bertobat, dia merubah hidupnya sepenuhnya. Dia memutuskan bahwa dia tidak akan memberontak lagi terhadap Allah. Dia akan mentaati perintah-perintah Allah. Pertobatan seseorang akan terlihat di dalam pekerjaan-pekerjaan baik yang dilakukannya.

Seseorang yang sungguh-sungguh telah bertobat akan berusaha untuk berkenan kepada Allah dalam segala hal.

2. Hasilkan buah dari pertobatan (Mat 3:8)

Setelah kita bertobat, Tuhan ingin kita menghasilkan buah-buah dalam hidup kita yang sesuai dengan pertobatan. Buah pertobatan ini penting sebab pertobatan haruslah menyangkut keseluruhan diri untuk meninggalkan dosa. Artinya, perilaku kehidupan kita sehari-hari akan selaras dengan keputusan pertobatan yang telah kita buat. Bukan saja hal ini akan menyehatkan jiwa kita, yaitu intelek, emosi dan kehendak kita, tetapi tentu saja akan menyehatkan rohani kita, dan yang pada gilirannya akan menyehatkan relasi kita dengan sesama. Yohanes tidak berkompromi dengan sikap pura-pura dan kemunafikan yang diperlihatkan oleh orang-orang Farisi dan Saduki.

3. Konsekuensi (Mat 3:10)

Yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti akan ditebang dan dibuang dalam api. Frase ini sama dengan Yohanes 15:6. Sekedar bertobat dan mengikut Yesus saja belum cukup, Tuhan memberikan kesempatan bagi kita untuk hidup dan menghasilkan buah. Ada konsekuensi ketika kita hidup dan tidak menghasilkan buah.  Oleh sebab itu dalam kehidupan kita, marilah kita mengerjakan keselamatan kita masing-masing dan hidup berbuah bagi Tuhan.

setiap ranting yang berbuah akan dibersihkan-Nya supaya lebih banyak berbuah.

Teman-teman youth, kitab wahyu menuliskan,”Barangsiapa ku kasihi, ia Ku tegor dan Kuhjar, sebab itu reakanlah hatimu dan bertobatlah.” (Wahyu 3:16). Mari hiduplah dalam pertobatan dan hasilkan buah-buah dari pertobatan kita untuk kemuliaan nama Tuhan. 

Penginjil terkenal Billy Graham mengatakan :

Menjadi seorang Kristen lebih dari sekedar pertobatan seketika – ini adalah proses harian dimana anda bertumbuh menjadi lebih dan lebih seperti Kristus.” 

Komitmenku hari ini

Aku mau memiliki sikap hati yang lembut, yang mau untuk selalu bertobat ketika Roh Kudus menyatakan kesalahan dalam pikiran, perkataan dan perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah aku mau untuk bertobat dan melakukan apa yang benar

Tuhan memberkati!

MW – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *