“Buah Kemurahan Hati”

March 23, 2022 0 Comments

Renungan Harian Anak, Rabu 23 Maret 2022

Hallo adik-adik manis…… how are u today? May you keep grow and bear fruit. Amin…….

Adik-adik berbicara tentang buah, kita tahu dalam kitab Galatia 5:22 ada salah satu Buah Roh ialah kemurahan. Nah sekarang kita mau belajar tentang salah satu tokoh dalam Alkitab yaitu seorang janda di Sarfat yang murah hati. Adik-adik seorang janda adalah seorang perempuan yang sudah ditinggalkan oleh suaminya. Karena suaminya meninggal dunia atau sengaja pergi.

Eiits… tapi adik-adik tahu engga ya apa itu murah hati? Yup.. murah hati adalah sifat kasih atau tindakan yang ditunjukkan seseorang kepada orang lain, prilaku yang tidak mementingkan diri sendiri atau mau memperhatikan dan menolong orang lain disekitarnya.

Nah begini ceritanya adik-adik cerita ibu janda Sarfat yang murah hati..

Pada suatu hari seorang nabi, yaitu nabi Elia diperintahkan oleh Tuhan untuk pergi ke rumah seorang janda di Sarfat. Lalu nabi Elia pun taat dan pergi ke Sarfat. Ketika nabi Elia sampai didepan pintu gerbang kota, dari jauh ia memandang seorang perempuan yang sedang mengumpulkan kayu api. Nah.. ternyata atas pimpinan Tuhan perempuan itu adalah si ibu janda yang dimaksud Tuhan untuk nabi Elia temui. Setelah itu nabi Elia pun berjalan menghampiri ibu janda tersebut. Karena perjalanan yang jauh nabi Eliapun merasa kehausan, ia pun meminta air minum kepada ibu janda itu. Ketika ibu janda tersebut mengambil air untuk nabi Elia kedalam rumah, nabi Elia berkata lagi dan meminta sepotong roti bundar kecil kepadanya. Lalu ibu janda menjawab bahwa ia tidak memiliki roti. Tetapi ibu janda itu hanya memiliki sedikit tepung dan sedikit minyak didapur untuk diolah bagi ia dan anaknya, itupun hanya untuk sekali makan saja. Setelah itu mereka tidak bisa makan lagi.

Dengan suara lembut nabi Elia pun berkata kepada ibu janda : 1 Raja-Raja 17: 13 & 14 “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.”

Setelah itu ibu janda pun taat dan melakukan sesuai dengan yang dikatakan nabi Elia, terlebih dahulu ia mengolah roti bundar kecil untuk nabi Elia. Ternyata benar adik-adik minyak dan tepung yang hanya sedikit tadi tidak habis dan tidak berkurang sama sekali..

Wah.. Hebat ya Allah kita……

Nah adik-adik kita juga mau ya memiliki sikap yang murah hati seperti ibu janda di Sarfat tadi. Sikap yang mau dengar-dengaran terhadap Firman Tuhan yang dibawa oleh nabi Elia pun membawa Ibu janda tidak khawatir lagi, sekalipun ibu janda itu harus memberikan sesuatu yang mungkin sangat berharga bagi ia dan anaknya. Bahkan ada mujizat terjadi disana yaitu tepung dan minyak tidak berkurang, tapi Tuhan sediakan melimpah. Nah, Kita pun mau belajar sharing atau berbagi kepada adik kita, kakak, teman-teman, atau siapapun yang ada di sekeliling kita walaupun kita hanya memiliki sedikit makanan, sedikit mainan.

Firman Tuhan katakan dalam kitab

Matius 10:42 “Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.’’

Nah, adik-adik sekarang kakak punya cerita yang tidak kalah hebatnya dari seorang anak perempuan dan sepeda merah mudanya.

Di salah satu desa kecil di Italia, ada seorang anak perempuan bernama Funny. Pada suatu hari Funny sengaja berjalan mengelilingi desa dengan sepeda baru yang diberi oleh Ayahnya. Awan yang cerah dan udara yang hangat membawa Funny mengayuh sepedah dengan sangat cepat. Tetapi dari jauh ia melihat seorang nenek tua yang berdiri didepan halaman rumahnya  mengulurkan tangan kejalan. Seketika Funny menepikan sepeda merah mudanya kearah si nenek. Funny menghampiri nenek itu dang bertanya, ‘’hallo Nek, ada yang Funny bisa bantu?’’ tanya Funny dengan manis.

Lalu nenek itu pun menjelaskan bahwa ia ingin meminta bantuan kepada Funny untuk mengantarkan satu keranjang buah apel kepada anaknya yang tinggal tidak jauh dari rumah Funny. Lalu dengan senang hati Funny pun mau mengantarkan buah apel itu. Lalu satu minggu kemudian Funny berjalan mengelilingi desanya lagi dengan sepeda merah mudanya dan kembali bertemu si nenek yang berdiri didepan halaman rumahnya. Funny mendekat dan ternyata si nenek sudah menyiapkan sebuah kotak kecil dengan hiasan pita putih diatasnya untuk Funny. Sang nenek menyuruh Funny untuk membukanya. Funny terkejut dan sangat senang sebab isi kotak itu adalah jaket bulu berwarna merah muda kesukaanya. Dengan tersenyum Funny pun memeluk dan mengucapkan terimakasih kepada nenek tua itu.

Nah adik-adik dari cerita ini kita melihat bahwa kemurahan hati Funny yang mau menolong nenek untuk mengantarkan satu keranjang buah apel, tidak dilupakan oleh nenek itu. Sekalipun Funny tidak mendapatkan hadiah dari si nenek dengan waktu yang bersamaan tapi hadiah itu tidak hilang darinya. Funny tetap mendapat hadiah dari si nenek walau ia menerima satu minggu setelahnya.

Adik-adik begitu pula dengan Tuhan Yesus. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang tidak pelupa.. Tuhan Yesus tidak akan lupa untuk memberkati kita setiap waktu. Tidak perlu menunggu besok atau seminggu kemudian. Tapi setiap saat Tuhan akan memberkati kita. Bahkan Firman Tuhan katakan sekalipun kita hanya memberi satu gelas air minum saja, Tuhan sudah perhitungkan supaya kita memperoleh upahnya.

Nah… adik-adik… sikap yang murah hati itu bukan hanya memberi barang, makanan atau minuman saja. Dirumah dengan adik-adik membantu Mama membereskan tempat tidur,  atau seperti cerita Funny yang mau menolong nenek untuk mengantarkan buah apel kerumah anaknya, dan hal lainnya, sekecil apapun yang adik-adik lakukan untuk sesama, kalau adik-adik lakukan dengan kesungguhan seperti mengerjakannya untuk Tuhan, Tuhan Yesus pasti memberkati.

Ayat Hafalan

 Matius 5 : 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Komitmenku hari ini

Aku mau belajar memiliki kemurahan hati, menjadi berkat bagi orang-orang yang ada disekitarku dengan buah kemurahan.

DEB – GCT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *