CINTA KEPADA RUMAH TUHAN (Bagian II)
Renungan Harian Youth, Kamis 10 Februari 2022
Mazmur 26:8 (FAYH) “TUHAN, aku mengasihi rumah kediaman-Mu, tempat kudus di mana kebesaran kehadiran-Mua bercahaya dengan terang-benderang.”
Syalom rekan-rekan elohim youth, salam sehat dan semangat selalu!! Tuhan kiranya meyertai kita dan memberkati segala sesuatu yang kita kerjakan.
Berbicara tentang rumah Tuhan atau gereja, atau juga Bait Allah, ada begitu banyak makna yang dapat terus kita pelajari tentang kata-kata ini. Pada bagian pertam tema ini kita mengetahui bahwa “rumah Tuhan” bukanlah berbicara mengenai bangunan fisik, namun ini adalah rumah sejati bagi kita semua untuk bersekutu dan menikmati kehadiran Allah di dalam hidup kita. Dengan demikian, kita diarahkan pada suatu sikap hati untuk melihat kehadiran Tuhan jauh lebih besar dari sekedar bangunan fisik yang besar.
Dalam Perjanjian Lama, rumah kediaman TUHAN diwujudkan melalui Bait Suci atau pusat peribadatan bangsa Israel. Pada masa Daud, kediaman Tuhan ada di dalam kemah yang kita kenal sebagai Kemah Daud. Daud sangat mencintai Rumah Tuhan sehingga ia berencana membangun Bait Suci. Ia memberikan begitu banyak persembahan dan mempersiapkan material untuk pembangunan Bait Suci. Sekalipun demikian bukan Daud yang dikehendaki Tuhan untuk membangun Bait Suci, melainkan Salomo. Dalam perjalanan sejarah, Bait Suci telah hancur dan saat ini agama Yahudi menempati tempat yang diyakini sebagai lokasi Bait suci sebagai pusat upacara keagamaan dan aktivitas rohani orang-orang Yahudi, namun untuk aktivitas ibadah, umat Yahudi yang tinggal jauh dari bait suci melakukan aktivitas ibadah di tempat yang dinamakan Sinagoga.
Di manakah tempat kediaman Tuhan sesungguhnya? Bagaimana kita bisa mencintai kediaman Tuhan?
Tubuh Kita sendiri adalah tempat Allah bersemayam dan Tempat Kemuliaan-Nya dinyatakan
I Korintus 3:16, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Pesan ini sangat jelas, yaitu bahwa kita sendirilah yang dsebut sebagai rumah kediaman Tuhan. Pada tubuh kita inilah yang sebenarnya Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya. Kita adalah bait Tuhan, dan segala elemen-elemen kebenaran Firman Tuhan yang biasanya kita lihat di dalam gereja (bangunan fisik) merupakan suatu fellowship yang besar dari Tubuh Kristus yang sebenarnya adalah milik Allah sendiri. Dengan demikian, sebenarnya ada 3 unsur rumah Tuhan yang harus kita perhatikan dalam hidup ini untuk terus mengungapkan rasa cinta kita kepada rumah Tuhan.
Mencintai diri sendiri.
Yang dimaksudkan bukan berarti egois dan tidak peduli orang lain. Mencintai diri sendiri yang dimaksud adalah peduli dengan kesejahteraan diri baik jasmani maupun rohani. Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus di mana Tuhan tinggal di dalam diri kita. Marilah kita pelihara kesehatan jasmani dan juga rohani. Berilah makanan jasmani tetapi juga makanan rohani bagi diri kita.
Ibadah baik secara pribadi maupun bersama adalah wujud kita mengasihi manusia rohani kita.
1 Korintus 6:19 (TB) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Mencintai Kekudusan.
Salah satu sifat Tuhan suci atau kudus, Ia tidak berkenan kepada dosa dan segala sesuatu yang menyimpang dari firman-Nya. Hidup dalam kekudusan adalah tanda seseorang mencintai Rumah Tuhan, sebab Ia bersemayam di tempat kudus dan mulia.
Pikirkan, katakan dan lakukan hal-hal yang kudus dan berkenan kepada Tuhan.
Yesaya 57:15 (TB) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Mencintai jemaat Tuhan.
Kristus adalah kepala dan jemaat adalah tubuh-Nya. Mencintai jemaat berarti mencintai Kristus. Marilah kita saling peduli satu dengan yang lain sebab kita adalah tubuh Kristus. Inilah yang kita sebagai jemaat (gereja) lokal. Suatu tempat persekutuan dan perhimpunan umat Allah yang dikenal sebagai sidangt jemaat. Tempat di mana kita dididik dan dibina secara rohani, dan kemudian menjadi pribadi yang bertumbuh di dalam Kristus.
1 Korintus 12:27 (TB) Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
Yohanes 21:16 (TB) Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Allah diam dalam hati umat-Nya, dan ketika kita berkumpul bersama (di dalam bangunan fisik) untuk menyembah Tuhan, kita benar bila berkata bahwa ini adalah tempat dimana Tuhan hadir, ini adalah kediaman-Nya! Ketika umat yang mengenal Allah ada di sini, maka Allah sendiri hadir, hidup di antara mereka, dimanifestasikan di dalam puji-pujian mereka dalam
“Keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup” (I Timotius 3:15).
Jadi, pandanglah diri kita sebagaimana Tuhan memandang tubuh kita. Kita adalah tempat kediaman Allah, bait Roh Kudus dan tempat di mana Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita. Sebagai tempat kediaman Allah kita adalah tubuh Kristus bersama-sama dengan jemaat yang lain. Sehingga kita harus saling memperhatikan, saling membangun dan hidup bersama-sama di dalam kebenaran Allah.
Komitmen kita:
Aku mau terus menyadari bahwa Allah selalu hadir dalam hidup karena memang aku adalah tempat kediaman Allah; Aku juga paham bahwa aku adalah bagian dari Tubuh Kristus yang harus hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati
RM-SCW