CIPTAAN YANG SEMPURNA
Ciptaan yang Sempurna
Renungan Harian Youth, Kamis 03 Januari 2022
Syalom rekan-rekan youth semuanya, puji Tuhan semooga kita semuanya menikmati hari yang diberkati oleh Tuhan.
Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; … Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya … mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. Mazmur 139: 1,14,16
Dari mazmur diatas kita belajar bersama bahwa pemazmur menyadari keberadaannya sebagai Ciptaan yang Sempurna dan Allah tidak melakukan kesalahan dalam kehidupan kita. Mungkin kalian berfikir bahwa kalimat diatas berlebihan, karena mungkin dengan hati kita mempercayai rencana Tuhan yang indah, namun Faktanya ketika kita melihat realita kehidupan yang kita alami, dengan segala kepahitan, tantangan dan kekurangan yang ada dalam diri kita, Entah itu segi fisik, mental, atau kepribadian, pasti ada saja hal-hal yang ingin kita tarik, perbaiki, atau ubah. Dalam hati kita berseru “Mengapa ini terjadi dalam hidupku”
Kita mungkin bertanya-tanya : apakah kekurangan-kekurangan ini menggambarkan adanya kelalaian dalam proses penciptaan, atau apakah Allah memberikan ciri-ciri ini kepada kita sesuai dengan rancangan-Nya? Apakah Allah sengaja membuat masing-masing kita muncul seperti apa adanya kita sekarang? Dan kita berbenturan dengan misteri kehidupan.
Namun manusia adalah ciptaan yang istimewa karena diciptakan sesuai dengan gambarnya dan Manusia diberikan hak istimewa yaitu “KEHENDAK BEBAS”. Demikian juga dengan diri kita dan keberadaan kita sekarang ini kita punya pilihan untuk meresponinya, Kita bisa menerima dan bersukacita dengan apa adanya diri kita, tanpa seenaknya mengabaikan tanggung jawab untuk berusaha menjadi yang terbaik, semampu kita. Atau pilihan kedua kita bisa marah dan kecewa kepada Tuhan. Seringkali ada banyak anak muda yang gagal, sebenarnya bukan sepenuhnya keadaan karena keadaan disekitarnya yang negatif, namun Sebagian besar karena keputusan untuk memilih kecewa dan menolak kasih karunia Allah. Karena ada begitu banyak anak mudah yang walaupun menghadapi situasi yang berat namun melewati semuanya mereka memilih untuk berjuang dan mengatasi tantangan yang ada.
Efesus 2:10, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Dari ayat diatas jelas dinyatakan bahwa Allah menciptakan kita persis seperti apa yang Dia kehendaki. Kita adalah buatan tangan-Nya, dan ketidaksempurnaan kita sekalipun memiliki maksud yang jauh lebih besar dan kekal, lebih dari yang kita tahu. Namun, kita tetap harus memilih untuk “melakukan pekerjaan baik” yang telah Dia rencanakan bagi hidup kita. Dengan ucapan syukur, kita harus mengakui bahwa Allah memiliki rencana bagi kita dan bahwa Dia dapat berkarya melalui kekuatan maupun kelemahan kita.
Berbahagia dengan Kelemahan Kita?
Sebuah pertanyaan yang relevan untuk dipertanyakan, bagaimana kita bisa berbahagia dengan kelemahan dan kekurangan yang kita miliki. Mari kita sejenak merenungkan keberadaan kita, mungkin kita bertanya Bagaimana aku bisa bersyukur dan berbahagia dengan semua ini? Dan bagaimana mungkin Allah bisa bekerja melalui aku, selama aku seperti ini? Namun pada faktanya, dengan segala kelemahan yang kita miliki, segala kekurangan yang ada, semua kegagalan yang kita jalani … mari kita belajar disanalah kita perlu kasih karunia Tuhan yang akan menolong dan memampukan kita untuk melakukan hal-hal baik yang Tuhan rencanakan. Dengan kesadaran ini akan menolong kita untuk menyadari ketidakmampuan kita dan mau untuk belajar mengandalkan Tuhan, sehingga ketika kita mencapai keberhasilan kita menyadari bahwa kita yang lemah ini bisa karena ada anugerah Tuhan yang menyertai kita.
Karena itulah Rasul Paulus dalam segala pergumulannya dengan yakin menyatakan sebuah kebenaran yang diterimanya dari Tuhan
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.’ Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku” (1 Korintus 12:9).
3 hal yang bisa kita lakukan untuk menolong kita memiliki cara pandang yang tepat
Mengarahkan perhatian pada kekuatan kita.
Dengan mengarahkan perhatian pada kekuatan kita, artinya kita meminimalkan kekurangan kita. Kita perlu berkonsentrasi pada apa yang bisa kita lakukan dan melakukannya sebaik mungkin, semampu kita.
Jangan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.
Allah menetapkan rencana dan jalan yang berbeda-beda bagi setiap orang. Kita perlu mengarahkan mata pada jalan yang telah Allah pilih bagi kita. “Arahkan mata kalian pada garis akhir. Kalau kalian memperhatikan pelari yang lain, itu hanya akan memperlambat langkah.”
Mintalah agar Allah bekerja melalui kelemahan kita.
Mungkin Dia tidak menghilangkan cacat atau kelemahan kita, tetapi Dia sanggup memberi kita kekuatan di tengah semua itu. Bahkan, Dia sanggup mengerjakan karya yang dahsyat melalui kelemahan kita.
Berbahagia (bermegah) dalam kelemahan? Sepertinya tidak masuk akal. Akan tetapi bagaimanapun juga, Bapa sorgawi kita yang penuh kasih itu berkarya bukan atas dasar logika manusia. Kita berpikir, seharusnya Allah bekerja melalui kekuatan kita, tetapi Dia bahkan ingin bekerja melalui kelemahan kita.
Tuhan Yesus Memberkati
YNP – SCW