“CUKUP ITU NIKMAT”

April 15, 2021 0 Comments

Renungan Harian Kamis, 15 April 2021

Syalom selamat pagi bapak ibu saudara yang dikasihi Tuhan…

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah tulisan: sebuah resep masakan disebuah artikel. Tulisannya seperti ini, Pertama-tama Jagung manis dipetiki lalu dicuci bersih, tiriskan. Kemudian Seledri, daun bawang, bawang merah & bawang putih diiris tipis lalu dicampurkan ke jagung manis tadi, masukkan juga telur ayam dan bumbu penyedap. Lalu masukkan tepung terigu, tambahkan garam secukupnya, aduk aduk rata hingga adonan menjadi kental.

Lalu jika ada pasien yang sedang konsultasi dengan dokter: “jadi pola hidupnya dijaga yaa, makan, olahraga dan istirahat yang cukup.

Kata secukupnya berarti tidak kurang dan tidak lebih, sesuai kebutuhan.

Bisa dibayangkan jika masakan kita kelebihan atau kekurangan bumbu-bumbu tadi pasti jadinya tidak enak atau jika kita kita tidak makan, istirahat dan olahraga yang cukup pasti timbul masalah.

Ada sebuah tulisan dari Mahatma Gandhi yang mengatakan:

“Bumi sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh manusia tetapi tidak akan pernah cukup untuk memenuhi ketamakan satu manusia”

  • Rasa cukup menjadi sebuah pertanyaan yang terkadang sulit untuk dijawab manusia.
  • Apakah kita merasa cukup dengan kehidupan kita?
  • Atau kita selalu merasa bahwa apa yang ada sekarang tidak pernah cukup ?
  • Dan tentunya setiap kita mempunyai standart tentang rasa cukup (relatif). Ada orang yang hidupnya biasa saja tetapi sudah merasa cukup tetapi sebaliknya ada orang yang memiliki semua fasilitas tetapi belum merasa cukup.
  • Betapa sering kita terus merasa kurang, rasanya terus ingin lebih dan lebih. Yang lebih parah kita mulai iri dan mulai membandingkan dengan orang lain dan menuduh Tuhan pilih kasih dan tidak adil

Lalu apa kata Alkitab tentang “Rasa Cukup”

Sebuah kisah tentang bangsa Israel mengenai rasa cukup

Pada masa penggembaraan mereka dipadang gurun yang dipimpin oleh Musa. Dalam Keluaran 16, kita bisa melihat bahwa dalam perjalanan mereka mulai lapar dan bersungut-sungut. Katanya lebih baik kita mati di Mesir tetapi masih bisa duduk makan daging dan roti daripada mati kelaparan dipadang gurun ini. Kemudian Allah mengasihi mereka dengan memberikan roti manna dan burung puyuh, dengan sebuah syarat mereka boleh ambil secukupnya saja untuk kebutuhan hari itu dan bagi seluruh anggota keluarga mereka tetapi yang terjadi mereka menyimpan lebih sehingga makanan itu menjadi busuk.

Karena tidak merasa cukup ini lah yang menuntun kepada ketamakan dan akhirnya mendapat hukuman dari Allah.

Hal yang serupa juga diajarkan Tuhan Yesus dalam doa bapa kami:”Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.  Kemudian dilanjutkan janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan hari ini cukuplah untuk sehari. Disini kita diajarkan bahwa Tuhan akan mencukupkan segala KEBUTUHAN kita dan bukan KEINGINAN kita.

Keinginan kitalah yang membuat kita tidak akan pernah merasa cukup

Melalui suratnya Rasul Palus dalam 1Timotius 6 juga menasihatkan kepada kita tentang rasa cukup atas kebutuhan (sampai rasul Paulus berkata asal ada makanan dan pakaian, cukuplah). Manusia yang tidak memiliki rasa cukup akan mengejar keinginnya. Rasul Paulus mengatakan “Saat itulah orang dapat jatuh dalam berbagai jerat pencobaan dan dapat berbuat jahat yang akan tenggelam dalam kebinasaan dan keruntuhan manusia bahkan sampai menyimpang dari imannya

. “ Rasa cukup yang didasarkan pada keinginan akan membawa kepada kehancuran ”

Rasa cukup bukan berasal dari melimpahnya apa yang kita punya melainkan dari sedikitnya keinginan atau keinginan yang tidak berlebihan terhadap sesuatu

Ibrani 13:5,”Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada. Karena Allah telah berfirman:”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.

Hal ini sekaligus menjawab segala keraguan kita tentang hari esok dan sanggup berkata cukup terhadap apa yang ada sekarang. Bahkan Allah sampai dua kali menggulang tentang FirmanNya (tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan kita)

Rasa cukup berbicara soal hati. Bila hati kita dipenuhi ucapan syukur maka di segala keadaan kita Pasti bisa berkata “cukup”
Rahasia kehidupan yang berbahagia adalah ketika kita merasa cukup dengan apa yang kita miliki sekarang yang dinikmati dengan sebuah ucapan syukur

Dan hendak kita berdoa sehingga sampai pada suatu titik dalam kehidupan kita, kita mampu berkata kiranya  Kasih karuniaMu saja, cukup bagi kami !

Seperti dalam 2 Korintus 9:8 “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu supaya kamu senantiasa berkecukupan didalam segala sesuatu dan malah berkelebihan didalam pelbagai kebajikan.”

Tuhan Yesus Memberkati kita semuanya

TC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *