Damai Sejahtera disaat Cemas

June 8, 2022 0 Comments

Bacaan: Filipi 4:4-13

Nats: Filipi 4:7, Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal  akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Syalom Bapak Ibu yang terkasih dalam Kristus Yesus . . . .

            Kita hidup di dunia yang tidak pernah ada damai yang sejati. Semua damai yang ada hanyalah sementara dan semu. Tidak meng­herankan, jika cemas dan khawatir membuat damai sejahtera menjadi hal yang didambakan semua orang. Semua orang ingin menikmatinya. Namun, tidak ada satu pun yang akan berhasil karena mencari damai sejahtera dengan berupaya mengubah keadaan.

Seperti ilustrasi berikut:

            Seorang pengajar dijadwalkan untuk mengajar di sebuah konferensi Alkitab di negeri dan sedang menunggu keluarnya visa. Permohonan visa itu pernah ditolak, dan waktu terus berjalan. Tanpa visa, maka beliau akan kehilangan kesempatan melayani. Selama hari-hari penuh tekanan itu, seorang rekan kerja menanyakan bagaimana perasaan saya sehubungan dengan hal tersebut. Saya mengatakan bahwa saya mengalami “kecemasan yang penuh damai”. Ketika ia memandang saya dengan tatapan bingung, saya menjelaskan, “Saya memang cemas karena saya memerlukan visa tersebut tetapi tidak dapat melakukan apa-apa untuk hal itu.

Namun, saya memiliki kedamaian luar biasa karena saya tahu bahwa, apa pun yang terjadi, saya tidak berhak mengubah keadaan!”

            Bapak Ibu, seberapa sering kita mengalami kecemasan terhadap keluarga, kesehatan, pekerjaan dan masa depan keluarga kita. Ketahuilah bahwa damai sejahtera tidak dipengaruhi oleh keadaan yang sedang kita alami. Satu-satunya cara, kita dapat memperoleh dan mengalami damai sejahtera yang sejati itu dengan menerima kasih karunia Tuhan Yesus Kristus.

Seseorang akan mengalami damai sejahtera sejati jika ia menerima Raja Damai, Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Dia ada damai sejahtera yang sejati. “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku” (Yoh. 16:33).

Seperti yang dialami  ketika murid-murid Tuhan Yesus dilanda topan di danau, mereka takut, khawatir, dan cemas. Tuhan Yesus mengatakan pada mereka, “Di manakah kepercayaanmu?” (Luk. 8:23-25). Tenanglah, jangan takut. Hati dan pikiranlah yang harus dikelola untuk menghadapi keadaan itu.

Ketika ada damai sejahtera yang melampaui segala akal menjaga hati dan pikiran kita, keadaan apa pun tidak akan memengaruhi kita. Bila kita memiliki damai sejahtera ini, segala ketakutan, kecemasan, dan kekhawatiran akan sirna dan kita akan tenang dalam segala sesuatu.

            Persoalan hidup bisa saja membebani kita-secara fisik, emosi dan rohani. Namun demikian, saat kita belajar memercayai pemeliharaan Allah, maka kita dapat memiliki kedamaian yang tidak hanya melampaui segala pemahaman, tetapi juga mengatasi kecemasan kita.

Kita bisa merasa tenang, karena kita berada dalam tangan Allah

Tuhan Yesus Memberkati

TC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *