Dasar untuk Bermegah
Bacaan: Roma 3:21-31
Nats: Roma 3:24, … dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus
Syalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .
“Jangan pernah berpikir bahwa kamu lebih baik dari orang lain, karena sesungguhnya kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu.” Demikian tulisan di bagian belakang kaos yang dikenakan seorang bapak.
Sebuah teguran yang relevan untuk semua orang. Sebab hampir semua orang, diakui atau tidak, cenderung untuk bermegah; merasa diri lebih baik dari orang lain, dan memandang rendah orang lain.
Jemaat Tuhan di kota Roma, yang menerima surat Paulus ini, terdiri dari orang Yahudi dan juga orang Yunani. Orang-orang Kristen Yahudi sering memandang rendah sesama saudara (jemaat) non-Yahudi. Sebagai orang Yahudi, mereka merasa punya dasar dan alasan yang kuat untuk bermegah, yakni mereka telah lebih dahulu mengenal Allah dan dipilih menjadi umat Allah; mereka memiliki Taurat dan tradisi sunat. Mereka merasa diri lebih benar dari yang lain.
Tetapi, Paulus mengingatkan mereka bahwa sesungguhnya, tidak ada dasar bagi siapa pun untuk bermegah. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Adapun alasan mereka diselamatkan, ialah semata-mata karena anugerah Allah.
Seperti yang dilakukannya, untuk menghindarkannya pada bibir jurang kesombongan, Paulus mendasarkan kebanggaannya di dalam Kristus.
“Jadi, karena saya sudah bersatu dengan Kristus Yesus, maka saya boleh merasa bangga atas pekerjaan saya bagi Allah.”Ia bangga bukan karena merasa diri sebagai orang yang hebat. Ia bangga bukan karena merasa mengatasi para murid yang lain.
Sebaliknya, ia bangga karena Kristus lah ia dapat melakukan segala pekerjaan pelayanan yang telah dikerjakannya.Kebanggaannya tidak ditujukan untuk memuliakan diri sendiri, sebaliknya demi kemuliaan Kristus dimana ia ada dan tinggal di dalam Dia.
Sebuah teladan baik yang patut ditiru untuk kehidupan kita pada masa kini.
Semua yang ada pada kita, baik harta, kepandaian, kecakapan, status, kedudukan jabatan dan kesehatan, sama sekali tidak memberi kita alasan yang cukup untuk bermegah karena sesungguhnya semua adalah pemberian Allah.
Dan jika kita mau bermegah, bermegahlah karena kita sadar bahwa semua, yaaa semuanya ada karena Kristus saja yang menyertai kita.
Tuhan Memberkati
TC