“DIBALIK KEKURANGAN”
Renungan Harian Anak, Rabu 16 Februari 2022
Bacaan: ULANGAN 7:1-11
Selamat pagi adik-adik semua. Bagaimana kabarnya hari ini. Yuk sama-sama kita belajar Firman Tuhan pada hari ini. Jangan lupa dibaca yah ayat renungannya hari ini, berdoa minta Roh Kudus memberikan pengetahuan untuk membantu kita memahami Firman Tuhan pada hari ini.
Adik-adik pernah gak menjumpai manusia yang tidak memiliki kekurangan? Sehebat apapun dia, sekaya apapun, seganteng atau secantik apapun seseorang tetap saja tidak ada yang tidak memiliki kekurangan. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, oleh karena itu sering kali manusia mennginginkan atau mencari kesempurnaan dalam hidupnya, supaya dapat menutupi kekurangannya. Namun, bukannya mencapai kesempurnaan, kekurangan tadi justru semakin bertambah karena kita tidak bisa melihat maulun menerima diri sendiri. Daripada menyikapi setiap kekurangan kita, kita justru semakin tergoda untuk mencari kesempurnaan diri, karena kita merasa bahwa kita lebih baik dari orang lain.
Yuk mari kita belajar lewat pembacaan Firman TUHAN hari ini. Menceritakan bagaimana TUHAN yang menyayangi umatNya mengingatkan agar mereka jangan mencari kesempurnaan yang selain daripada TUHAN.
TUHAN mengasihi Israel dan Ia tidak peduli bahwa mereka hanyalah salah satu bangsa yang paling kecil jumlahnya di antara bangsa lain. Tuhan memilih untuk mengasihi mereka dan memenuhi sumpah-Nya kepada nenek moyang mereka. Tuhan melepaskan mereka dari perbudakan. Tuhan menghalau semua bangsa yang mereka lalui. Seberapa pun kuat dan besarnya bangsa itu dibandingkan Israel, mereka dapat menaklukkannya. Tuhan Allah yang memberi mereka kemenangan dan kekuasaan atas bangsa-bangsa itu dan membawa mereka masuk ke tanah Kanaan. Wajar bila Tuhan melarang mereka untuk menikah dengan penduduk setempat. Alasannya, karena mereka dapat membuat orang Israel menyimpang dari Tuhan dan beribadah kepada allah lain. Selain larangan pernikahan campur, Tuhan juga meminta bangsa Israel menjaga kekudusan dan pemilihan mereka sebagai umat kesayangan-Nya. Caranya, dengan menghancurkan mezbah-mezbah, tugu-tugu berhala dan patung-patung di sana. Israel harus selalu mengingat bahwa Tuhan Allah adalah Allah yang selalu setia pada perjanjian dan kasih setiaNya. Ia juga segera melakukan pembalasan terhadap orang yang membenci Dia. Untuk menghindari pembalasan dan penghukuman-Nya, maka Israel harus berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya.
Bangsa Israel sendiri adalah bangsa yang terkecil bila dibandingkan dengan lawan-lawannya. Hal itu jelas menjadi kekurangan mereka karena besarnya sebuah bangsa, dapat menentukan hasil peperangan pada saat itu. Tetapi Allah tidak melihat hal itu sebagai kekurangan mereka. Allah melihat bangsa Israel sebagai bangsa yang dikasihi-Nya. Pada titik inilah bangsa Israel diingatkan oleh Allah, bahwa hanya karena kasih-Nya, maka mereka mampu menghalau bangsa-bangsa yang lebih besar. Oleh karena kasih Allah pada umat-Nya itulah, maka bangsa Israel harus tetap setia kepada Allah, dan tidak tergoda dengan hal-hal yang menggoda kemanusiaan mereka yang tidak sempurna.
Adik-adik dalam menjalani hidup, sering kali kita hanya fokus pada kekurangan kita, dan dengan berbagai cara kita berusaha untuk menutupi kekurangan kita. Kita lupa bahwa sebenarnya kita memang makhluk dengan kekurangan, dan ada Allah yang mengasihi kita. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menjalani hidup dengan tetap setia pada Allah, karena kita sempurna jika berada di dalam-Nya.
JANGANLAH BERKECIL HATI KARENA KEKURANGANMU, KARENA ALLAH TETAP MENGASIHI KITA.
Ayat hapalan
Ulangan 7:6 (TB) Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.
MEK – GCT