“DIPISAHKAN DENGAN SATU TUJUAN “
Renungan Harian Sabtu, 05 Juni 2021
Syalom bapak ibu yang dikasihi oleh Tuhan Yesus
Hakim-Hakim 13:1-25, dicatat bahwa orang Israel melakukan yang jahat dimata Tuhan sehingga Dia menyerahkan mereka ke tangan orang Filistin selama 40 thn (ayat 1). Dua senjata utama orang Filistin adalah perdagangan dan kawin campur. Orang Israel tidak diperbudak oleh penaklukan militer tetapi oleh godaan iman dan budaya .
Belajar dari kisah Simson
Simson adalah seorang yang istimewa pada masa yang istimewa. Ia seorang nasir pribadi yg dipersembahkan / dikhususkan kepada Allah dengan cara khusus (ayat 3-5; Bilangan 6 : 1 – 21) kata Ibrani “ Nasir ” artinya “ mengasingkan “ atau “ Memisahkan ”. Ia dibesarkan bagi Allah secara istimewa untuk satu tujuan pasti menjadi orang yang istimewa dan Tuhan memakainya untuk membebaskan dan melepaskan Israel dari orang Filistin (ayat 5).
Saat ini kita juga menghadapi tantangan serupa . Yesus juga memanggil kita untuk satu tujuan khusus yaitu hidup bagi kemulianNya di dunia ini sebagai garam dan terang dunia (Matius 5 : 13-16). Dia memanggil kita untuk menjadi kudus artinya”Dipisahkan atau Berbeda”. Bagaimana kita dapat menghidupi keduanya sekaligus di dalam dunia tetapi terpisah darinya ; bergaul dengan dunia tetapi tidak serupa dengannya?? Apa artinya bagi kita sebagai pengikut Kristus untuk menjalani kehidupan yg berbeda?
Kisah Simson dan kegagalannya memberikan kita pelajaran mendalam tentang kebenaran penting mengenai pemisahan dan kekudusan.
1. PEMISAHAN ARTINYA MENYERAHKAN DIRI SECARA POSITIF KEPADA ALLAH.
Sayangnya Simson melihat pemisahannya itu sebagai legalisme/aturan belaka, yakni ketaatan kepada sederet aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dalam hatinya, ia tidak menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, sehingga Simson menjadi tidak taat dan jatuh.
Sebagai orang Kristen kita haru belajar dan memahami kekudusan dengan cara yang sama, yaitu bentuk kehidupan yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Namun hal ini bisa mengarah kita dalam menjalankan segala sesuatu tanpa sukacita dan sukarela alias terpaksa, namun bukan itu yang Allah mau. Pemisahan seharusnya merupakan hubungan yang positif dan penuh sukacita dengan Yesus. kita memilih untuk hidup benar karena tahu bahwa ini adalah panggilan Allah dalam kehidupan kita semuanya.
2. KEKUATAN DARI PEMISAHAN
TAK satupun orang Ibrani yang berani melawan orang Filistin , mereka telah melakukan kawin campur dan kompromi dan hidup berdampingan erat dengan mereka. Benar bahwa Tak mudah hidup ditengah dunia sekaligus berusaha menjadi tidak serupa. Namun untuk itulah Allah memanggil kita. Yaitu hidup dalam kebenaran Firman Allah dan tidak mengikuti arus dunia ini
Roma 12 : 2a …”janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini”.
3. PEMISAHAN SELALU DIBARENGI DENGAN KESANGGUPAN DARI TUHAN.
Allah memberikan Roh Kudus kepada Simson untuk melaksanakan tujuanNya. Demikian juga Dia memberikan RohNya kepada kita untuk memampukan kita hidup berbeda bagi Dia di dalam dunia ini.
Kisah para rasul 1 : 8 tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiku…
4. YESUS MEMBERIKAN KITA TELADAN PEMISAHAN
Dia menghabiskan waktu melayani orang berdosa, hidup ditengah mereka, tetapi tidak melakukan perbuatan mereka. Dia terpisah dari dunia dalam hal karakter dengan tidak pernah kompromi, berbuat dosa, maupun menerima nilai-nilai dunia .
Terpisah dari dunia artinya berhubungan dengan dunia seperti Kristus melakukannya (lihat Yohanes 17 : 15-17). Kita tidak meninggalkan dunia , kita ada didalamnya bagi Dia .
Jadi hidup terpisah artinya menjadi orang Kristen yang berpusat pada Firman Allah serta dikendalikan oleh Kristus Yesus. Didalam diriNya, melalui karya Roh Kudus Allah mewujudkan karakternya.
Galatia 2 : 19-20,….”supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus , namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri yang hidup , melainkan Kristus yang hidup di dalam aku . Dan dihidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging . Adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.”
RENUNGKAN dalam kehidupan kita, Dalam bentuk apa saja kita bisa menjadi serupa dengan dunia ini jika kita tidak hati-hati dalam menjalani hidup ini?? dan mari berjuang untuk hidup benar sesuai dengan panggilan Allah dan Pemisahan membawa sukacita dan kekuatan dalam hubungan kita dengan Allah.
Tuhan memberkati
EW
PENGUMUMAN
Ibadah Onsite di Gedung Gereja GPdI ELOHIM BATU
Jl. Diponegoro No.125
jam 06.00
DISERTAI DENGAN PERJAMUAN KUDUS
IBADAH ONLINE