“Ditengah Himpitan Ilalang”

June 10, 2020 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 10 Juni 2020

Bahan Bacaan : Matius 13 : 24-30

Syalom teman-teman youth.. semoga tetap semangat dan jangan lupa bersyukur buat hari yang sudah Tuhan berikan.

Renungan pagi ini, kita mulai dengan membaca dari Matius 13 : 30

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”

Perumpamaan tentang lalang dan gandum adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan Yesus sendiri kepada murid-muridNya. Dari bacaan kita hari ini, dalam Matius 13 : 24-30 terdapat kata benih.

Ada benih gandum dan benih lalang.

Benih gandum adalah benih yang baik, dipakai Yesus untuk menggambarkan anak-anak kerajaan Allah dan yang menabur benih gandum adalah Yesus sendiri.
Benih lalang adalah benih yang tidak baik tentunya dan menggambarkan anak-anak si jahat dan yang menaburnya adalah si iblis.

Diceritakan bahwa si empunya ladang membiarkan kedua benih itu tumbuh bersama. Karena lalang dan gandum ini tumbuh dengan akar yang saling melilit, sehingga bila mencabut lalang maka gandum akan ikut tercabut pula. For your info nih guys.. Lalang itu seperti sejenis gulma atau sejenis rumput liar yang mengganggu, yang terdapat di Palestina dan Siria.

Kalau kita perhatikan, seolah-olah Tuhan membiarkan lalang dan gandum ini tumbuh bersama. Antara anak-anak kerajaan Allah dan anak-anak si jahat hidup berdampingan. Saat bertumbuh bersama kedua benih ini pasti mengalami himpitan / tekanan. Keadaan seperti ini jangan membuat kita menjadi seorang PESIMIS. Harus menjadi sebuah TANTANGAN yang harus dihadapi.

Maksudnya adalah kita adalah benih baik yang ditabur Tuhan, seberapa kuatkah kita dapat bertahan ditengah himpitan / tekanan lalang? Adakah kita tetap menghasilkan buah yang  baik? Atau dapatkah kita tetap berbuah dalam segala segi kehidupan kita ?

ATAUKAH… Yang terjadi selanjutnya kita justru “MATI” karena himpitan lalang? Tidak menghasilkan buah yang baik? Dan menyerah untuk berlaku tidak jujur / curang.

Nah teman-teman youth, mungkin kalian merasa jengkel dengan keadaan disekitar kita. Ada teman yang sering nyontek dan dapat nilai bagus, pacaran tidak sehat, hidup tidak sesuai Firman Tuhan tapi mereka santai saja. Berbanding terbalik dengan kita yang adalah anak-anak Allah, yang dituntut untuk hidup benar dan harus jujur dalam segala perkara.

Apa yang ingin Tuhan sampaikan melalui perumpamaan ini adalah :

1. Supaya kita mampu bertahan dan tetap bertumbuh di tengah himpitan lalang.
2. Tetap berfokus pada Firman Tuhan agar menghasilkan buah yang baik.

“Biarkan mereka tumbuh bersama sampai waktu panen, kata Yesus.”

Tuhan lebih tertarik pada bagaimana gandum yang tetap dapat bertumbuh walaupun ada himpitan dan gangguan Ilalang dari pada bagaimana cara memusnahkan lalang. Pertumbuhan lebih penting dari pada memusnahkan.

Pada akhirnya perumpamaan ini ditutup dengan Gandum yang berbuah akan dikumpulkan dalam lumbung namun ilalang yang terkumpul akan dimusnahkan dan dibakar.

Intinya rekan-rekan…sebagai anak-anak kerajaan Allah sudah seharusnya kita mengerjakan keselamatan kita yang didalam Kristus seperti Gandum yang terus bertumbuh dan tidak berfokus pada ilalang yang menghimpit kita.

Komitmen hari ini             :

Saya mau terus bertumbuh dan berbuah didalam Tuhan, walaupun ada banyak tantangan yang aku hadapi … ini bukan menjadi alasan.

NDM – YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *