“Dua Macam Dasar”

July 14, 2021 0 Comments

Renungan Harian Anak, Rabu 14 Juli 2021

Yudas 1:20a Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci.

Syalooom adik-adik Elohim Kids … bagaimana kabar adik-adik semuanya? Tetap semangat ya apalagi adik-adik sudah mulai sekolah online semuanya.

Adik-adik Apakah kalian pernah melihat pembangunan sebuah rumah dari tanah kosong? Perhatikan Apa yang pertama kali dibuat oleh para pekerja bangunan? Ya betul … Pertama kali yang mereka buat bukanlah tembok rumah itu, melainkan dasarnya yang terbuat dari batu. Pembangunan dasar rumah membutuhkan waktu yang lama, karena mereka harus menggali tanah sampai pada kedalaman tertentu, dan membuat dasar batu di dalamnya.

Adik-adik Meskipun tidak kelihatan bentuknya, tetapi pembuatan dasar rumah sangatlah penting. Kalau rumah tidak memiliki dasar yang dalam dan kuat, maka rumah itu akan mudah roboh saat terjadi banjir, gempa bumi, atau pun angin badai. Nah, kalau dasar rumah itu sudah selesai dibuat, barulah tembok rumah bisa mulai dibangun. Di atas dasar yang dalam dan kokoh, para pekerja bangungan bisa membuat rumah dengan tinggi dan model rumah yang diinginkan oleh si pemilik rumah.

Tapi, bagaimana kalau rumah itu dibangun diatas pasir? Adik-adik pasti sudah bisa membayangkan bagaimana jadinya. Pasir tidak cocok dijadikan dasar sebuah bangungan apa pun, karena kalau pasir itu tersiram air hujan, maka bangunan yang ada di atasnya akan hancur berantakan. Seperti saat kamu membuat istana dari pasir. Ketika ada air laut yang datang, istana pasirnya akan hancur berantakan.

Adik-adik, cerita di atas merupakan salah satu perumpamaan yang Tuhan Yesus ajarkan. Tuhan Yesus mengajarkan kita bahwa kita perlu memiliki dasar iman yang sangat dalam dan kuat. Apa itu dasar iman? Dasar iman yaitu: alasan kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.

Nah ada beberapa orang ditanya: “Mengapa kamu percaya kepada Tuhan Yesus?” Sebagian menjawab: “Karena Tuhan Yesus sudah menyembuhkan saya.” Yang lain berkata: “Karena Tuhan Yesus sudah menolong saya saat saya kesusahan.” Ada juga yang berkata: “Karena Tuhan Yesus bisa membangkitkan orang mati.” Adik-adik, jawaban ini tidak salah, tetapi ini bukanlah sebuah dasar iman yang kokoh. Karena mereka tidak akan percaya kepada Tuhan Yesus kalau mereka tidak sembuh, kalau tidak diberkati, dan kalau tidak mengalami mujizat. Ini seperti orang yang membangun rumahnya di atas pasir.

Ketika ditanyakan pertanyaan yang sama, “Karena Alkitab sudah mencatat bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, mati di kayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga untuk menghapuskan segala dosa saya.” Nah, inilah yang dimaksud dengan dasar yang kuat. Mengapa? Karena ia percaya bahwa peristiwa kelahiran, kematian, dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Setiap orang yang percaya bahwa peristiwa itu benar-benar terjadi, maka ia akan diselamatkan. Ini seperti orang yang membangun rumahnya di atas batu yang kuat.

Adik-adik Iman kita bukan berdasarkan mujizat atau perasaan, tetapi berdasarkan kebenaran yang tercatat didalam Firman Tuhan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi adik-adik untuk setia membaca dan merenungkan firman Tuhan, supaya adik-adik semakin mengenal Tuhan melalui setiap peristiwa yang tertulis dalam Alkitab. Dan juga yang paling penting adalah adik-adik mau untuk melakukan Firman Tuhan setiap hari

Seperti apa yang difirmankan oleh Tuhan dan akan menjadi ayat hafalan kita hari ini

Matius 7:24, “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Komitmenku hari ini

Aku mau terus belajar Firman Tuhan dan melakukannya, supaya Imanku terbangun seperti pondasi yang kuat dan kokoh

Tuhan Yesus memberkati

TW – GCT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *