EKSPEKTASI vs REALITA

October 4, 2021 0 Comments

Renungan harian Youth, Senin 04 Oktober  2021

Hallo rekan-rekan youth,salam sehat selalu, Gimana kabarnya?  Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan kuasa Tuhan Yesus Kristus! 

Semua orang pasti pernah mengalami kondisi dimana ekspektasi yang kita bayangkan untuk terjadi, kenyataannya tidak sesuai. Dari harapan yang mungkin bisa terwujud sampai yang mungkin gak bakal bisa terwujud. Ada pepatah yang mengatakan “realita tak semanis ekspektasi. “Hal itu bisa menjadi secercah masukan bahwa tidak semua yang kamu harapkan sesuai kenyataan yang ada.

Mmang tidak salah berangan-angan dan berkhayal demi ketenangan hati. Namun, jangan sampai angan-angan itu terlalu tinggi. Pasalnya, ketika tak sesuai ekspetasi akan menimbulkan kekecewaan yang teramat dalam. Mungkin ekspektasi yang kita bayangkan tak sesuai realita itu memang harus terjadi. Dan semua yang kita harapkan memang gak semua bisa terjadi.

Ada hal di dunia ini yang mungkin gak harus kita dapatkan atau miliki.

Tetapi bukan berarti niat seseorang dalam mengharapkan sesuatu yang ia harapkan terjadi di dalam hidupnya adalah sebuah kekeliruan.  Pada intinya, Tuhan sebenarnya menanamkan sebuah keyakinan bagi setiap kita untuk memiliki harapan.

Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Pernyataan penulis Kitab Ibrani ini memberikan petunjuk kepada kita bahwa sebenarnya kita memiliki dasar untuk berharap.  Dasarnya adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Bahwa sebenarnya,

  • Iman tanpa pengharapan tidak akan bisa dan pengharapan tanpa Iman akan sia-sia.
  • Iman dan pengharapan harus saling melengkapi.
  • Harapan memberi kita alasan untuk tetap semangat menjalani kehidupan.
  • Iman adalah landasan, pengharapan adalah tiang yang menopang.

Yesus Kristus, dasar pengharapan kita

I Tim. 1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita.

Kebangkitan Yesus menjadi bukti bahwa pengharapan kita nyata. Kita bukan berharap pada sesuatu yang sia2 tetapi pada satu Pribadi yang memberi sebuah jaminan kepastiaan.

I Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.

Pengalaman pengharapan yang luar biasa dialami oleh yang disebut “Bapa Orang Beriman.”  Dia adalah Abraham yang telah diberikan janji oleh Allah bahwa ia akan memiliki keturunan yang banyak.  Namun kenyataannya sampai dia sudah lanjut usia, belum ada seorang anakpun lahir dari istrinya.  Abraham tidak putus asa, padahal secara medis dia tidak mungkin memperoleh keturunan dari Sarai istrinya dengan alasan sudah lanjut usia.  Dan Benar, Tuhan tidak ingkar janji, namun melakukan sesuatu yang mustahil kepada Abraham karena Tuhan setia dengan janji-Nya. Abraham tetap berharap melawan kemustahilan yang dibangun pemikiran manusia.

Roma 4:18, Abraham terus saja berharap dan percaya meskipun tidak ada harapan lagi. Karena itu ia menjadi bapak banyak bangsa. Seperti yang tertulis dalam Alkitab, “Keturunanmu akan menjadi banyak sekali.“ –BIS-

8 Hal yang bisa menguatkan saat kenyataan tak berjalan sesuai harapan

1. Walau kini anda sakit dan kecewa, semua ini hanya akan membuatmu semakin dewasa.

2. Sama seperti berbagai hal lain didunia, kenyataan ini akan segera berlalu.

3. Mengeluh tidak akan mengubah keadaanmu. Tetaplah berusaha dan berdoa.

4. Kejatuhanmu kali ini akan mengantarmu ke pintu baru bernama: Kuat.

5. Kamu bukan orang paling merana di dunia. Masih banyak yang lebih susah darimu.

6. Meratapi yang tidak bisa kamu miliki hanya akan memberatkan langkahmu. Merelakannya akan meringankan langkahmu.

7. Beberapa kehilangan memang harus terjadi supaya kamu tahu artinya terus berharap kepada Tuhan.

8. Orang yang beriman bukanlah orang yang tidak pernah gagal. Melainkan mereka yang tidak mau menyerah pada kenyataan.

Ekspektasi yang kita harapkankan seringkali tak sesuai realita yang terjadi.

Ada hal di dunia ini yang mungkin gak harus atau belum waktuNYA kita dapatkan atau miliki.

Berekspektasilah sesuai realita yang ada (nggak usah muluk-muluk deh, agar kita nggak sakitttt … bangett kalau sampai nggak kejadian,). Kalaupun Tuhan beri sesuatu yang melebihi ekspektasi kita yaaa Puji Tuhan kan.   Jika kita mau berekpektasi, dasarkan iman harapan itu didalam Tuhan saja bukan pada realita (keadaan kita, manusia, materi).  Percayalah bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik bagi kita pada saat ini …

Komitmen kita:

Meyakini bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satu-Nya Sumber Pengharapan dan yang memiliki rancangan Indah kepada setiap umat-umat-Nya yang berharap kepada Dia

ER 02102021-LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *