EXCELLENCE SPIRIT

March 14, 2022 0 Comments

EXCELLENCE SPIRIT

Renungan Harian Youth, 14 Maret 2022

II Tawarikh 15:7, Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”

Syalom rekan-rekan elohim youth, salam sehat dan semangat selalu bagi kita semua.  Kiranya Tuhan menolong kita dan memberkati segala sesuatu yang kita kerjakan.  Awali harimu dengan semangat dan percayakan hidupmu dalam genggaman tangan Tuhan.

Rekan-rekan youth, apa yang kalian hadapi sekarang ini?  Pasti semuanya langsung berfokus tentang kegiatan kalian sehari-hari dan tiba-tiba saja mulai muncul keluhan-keluhan atas apa saja yang menghalangi kalian untuk maju.  Namun, jangan lupa teman-teman, kalau kita punya semangat yang luar biasa, maka kita pasti memandang pada tujuan akhir atau hasil akhir atas segala sesuatu yang kita kerjakan; yang bersekolah pasti ingin mendapatkan nilai terbaik; yang kuliah pasti pengen segera jadi sarjana dan masuk dunia kerja; yang bekerja pasti ingin dapat promosi dan diangkat ke level yang lebih tinggi lagi.

Kerjakan setiap tanggung jawab dengan determinasi dan dengan excellence spirit.

Semua orang pasti mau punya kualitas excellence. Baik itu dalam pekerjaan, pasangan, karya, maupun status sosialnya.  Namun, spirit of excellence itu sepertinya gampang untuk dikatakan dan sulit untuk dilakukan. Apa sebenarnya kunci dari memiliki semangat dan roh yang luar biasa?

Jika kita cari di  google kata “excellence” dalam Alkitab, beberapa tautan utama yang masuk pasti akan mereferensi ke kitab Daniel. Daniel disebutkan memiliki “excellence spirit, knowledge, and understanding to interpret dreams…” (Daniel 5: 11 ESV) dan “excellent wisdom” (ayat 14 ESV).

Kisah Daniel pasal yang kelima adalah salah satu contoh kasus yang menarik untuk kita pelajari. Bagian ini dimulai dengan Raja Belsyazar di Babel yang mabuk oleh anggur dan minum dari perkakas Bait Suci di Yerusalem (ayat 1-4). Tidak hanya itu, ia juga memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu, dan batu.  setelah itu tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada dinding istana raja dan hal tersebut membuat raja Belsyazar takut. Ia menyuruh seluruh orang-orang ahli di kerajaannya mengartikan tulisan tersebut (ayat 7).

Tidak ada seorangpun yang bijaksana dapat mengartikan tulisan tersebut. Hingga suatu kali sang permaisuri memberi rekomendasi kepada raja untuk memanggil Daniel, yang dinamai Beltsazar (ayat 10-12). Pada akhirnya dari seluruh daerah itu, hanya Daniel yang dapat mengartikan tulisan tersebut (ayat 18-28). Sebenarnya apa yang membuat Daniel memiliki roh yang luar biasa tersebut?

Excellence means above average

Spirit of excellence berarti memiliki kemampuan di atas rata-rata. Daniel disebutkan mampu menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan (ayat 12 TB). Selain itu, kemampuannya juga dipercaya dan diakui oleh orang. Ini dibuktikan dengan adanya permaisuri yang merekomendasikan dirinya. Roh yang luar biasa butuh untuk menjadi berkat bagi orang lain. Oleh karena itu, skill dan knowledge yang dimiliki Daniel harus diketahui banyak orang. Tidak hanya itu, excellence juga bergandengan erat dengan hikmat dan akal budi (ayat 14). Daniel masuk kategori di atas rata-rata bukan hanya karena kepintarannya, tetapi karena ia memiliki hikmat dalam bertindak dan berkata-kata.

Tidak cukup memiliki kemampuan dan pengetahuan yang banyak, kalau kita ingin menjadi orang yang excellence, kita harus memiliki hikmat.

Excellence means being holy

Memiliki spirit of excellence berarti memiliki Holy Spirit. Di tengah-tengah para penduduk yang menyembah dewa-dewa tembaga, besi, dan perak, Daniel disebutkan memiliki “roh para dewa yang kudus” (ayat 11). Menarik untuk disimak karena banyak penduduk Babel tidak mengenal Allah tetapi mereka mengakui bahwa Daniel adalah orang yang kudus.

Seringkali orang mengkonotasikan excellence hanya dengan kepintaran, degree, dan skill. Padahal di Alkitab dituliskan bahwa Daniel tidak hanya excellent, tapi ia dikenal sebagai seseorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus.

Education without values, as useful as it is, seems rather to make man a more clever devil – C.S. Lewis

Ini harus membuat kita hati-hati ketika mengejar excellence, jangan sampai kita terjerumus pada kesombongan. Orang yang pintar tetapi memiliki moral yang jahat menjadi semakin berbahaya. Perlu berkaca juga pada diri sendiri: ketika kita merasa hebat, apakah karakter dan kehidupan kita mencerminkan Allah yang kudus? Atau jangan-jangan malah perilaku yang kudis? Bukannya berpusatkan pada Kristus, kita malah berpusatkan pada achievement.

Being excellent doesn’t mean being number one

Perhatikan bahwa Daniel bukan orang yang pertama dipanggil oleh raja (ayat 7-8). Semua orang bijaksana, para ahli jampi, para Kasdim, serta para ahli nujum dari seantero negeri sudah dipanggil dan dikumpulkan. Daniel tidak muncul dalam list pertama pilihan raja.

Ketika kita memiliki penyakit, pasti mau ke dokter yang paling hebat kan? Gak mungkin kita cari dokter yang abal-abal atau yang baru lulus. Kita mencari dokter yang spesialis, agar diagnosanya tepat. Nah, bayangkan juga betapa besarnya kerajaan Babel pada waktu itu! Sebenarnya banyak orang ahli dan orang pintar. Mereka semua berkumpul dari seluruh penjuru dan itu membutuhkan beberapa waktu untuk mencapai istana raja.

Ingat bahwa di zaman ini belum ada listrik dan alat transportasi masal. Setelah sebegitu lamanya pun Daniel masih belum muncul dalam benak para “staf ahli” di istana. Tapi Alkitab menyatakan kebenarannya, bahwa seringkali menjadi orang yang excellent-pun, bukan berarti kita menjadi orang nomor satu. Bukan berarti kita selalu berada di posisi paling atas (secara jabatan, karir, dan network). Padahal pada pasal-pasal sebelumnya Daniel merupakan orang kepercayaan Nebukadnezar (ayah dari Belsyazar) (baca: Daniel 4:8-9, 19). Tapi dari kehebatannya dan track record-nya yang luar biasa tidak membuat Daniel dipanggil paling pertama.

Seringkali orang salah pengertian bahwa menjadi orang yang excellent harus menjadi number one, padahal tidak selalu seperti itu.

Excellence is not being number one, but being your best one.

Orang yang punya Excellence Spirit  tidak akan membandingkan dirinya dengan lain, tetapi ia akan menampilkan versi yang terbaik dari dirinya. Ia akan fokus memperlengkapi dirinya dengan hal-hal yang baik. Orang yang excellence tidak pusing memikirkan standar dan prestasi orang lain, ia fokus terhadap apa yang ia mampu untuk lakukan. Ia fokus terhadap apa yang Roh Kudus mampu kerjakan di dalam dirinya.

Jangan lupa semangat; dan pacu terus semangat kalian menjadi semakin luar biasa.

Komitmen kita:

Aku mau tampil menjadi pribadi yang selalu menunjukkan gairah dan semangat yang tinggi dalam segala usahaku.  Aku percaya bahwa jika Tuhan pasti memberikan kekuatan yang besar dalam hidupku dan aku harus memaksimalkan semuanya itu untuk mencapai tujuan yang Tuhan telah tetapkan dalam hidupku dengan semangat yang luar biasa.

ER 120322-LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *