FULLY ACCEPTED

March 20, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 20 Maret 2024

Kita mendapat kasih karunia dari Allah karena sudah DITERIMA SEPENUH HATI olehNya. Hidup MENERIMA SEPENUHNYA kasih karunia Allah adalah menerima tanpa adanya pengeluhan meskipun banyak tantangan dan cobaan dan hal itu seperti hubungan sepasang kekasih yang mana siap untuk menerima baik buruknya sifat satu sama lain. Kita manusia jatuh dalam dosa dan sudah hidup didalamnya tapi karena KASIH KARUNIA ALLAH, kita diselamatkan lewat kematian YESUS dikayu salib. Hal ini menjadi tanda bahwa hidup yang berdosa pun diterima sepenuh hati oleh Allah.

Padahal kalau dipikirkan secara dewasa dan matang, sesungguhnya, mengadakan acara pernikahan itu justru yang paling mudah. Tapi yang sulit adalah setelah acara, yaitu disaat kita harus mulai menjalani kehidupan berumahtangga. Yang menjadi pertanyaannya “Apakah kalian sudah menerima baik buruknya sifat dari pasangan? dan apakah sudah diterima dengan sepenuhnya sifat dan karakter masing-masing pribadi ketika ingin mengambil Keputusan yang penting seperti pernikahan?”.

Hal inilah yang harus menjadi hal-hal yang dibicarakan jika ingin masuk ke jenjang yang lebih serius. Sebab banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti kecocokan satu sama lain, sifat yang berbeda. Disinilah MENERIMA SEPENUHNYA yang harus dipikirkan. Jika saat berpacaran, kita hanya butuh penyesuaian dengan pasangan, setelah menikah mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan banyak hal, termasuk keluarga pasangan. Begitu juga kehidupan didalam mengiring Tuhan, segala sesuatu harus diterima dengan SEPENUH HATI, meskipun dalam keadaan yang mungkin menghilangkan sukacita. Seperti Lebih repot lagi kalau pasangan kalau pasangan punya keluarga yang terbilang besar. Kadang muncul ketidakcocokan, perselisihan, bahkan jika tidak disikapi dengan bijak bisa mengakibatkan permusuhan. Ini karena banyak orang tak membayangkan tenyata ia harus berhubungan dengan orang-orang sulit di keluarga pasangan.

Ingat kesenangan sesaat bisa menghancurkan masa depan disaat tidak bisa menerima dengan sepenuh hati rancangan yang sudah dirancangkan Tuhan.

God had a great and glorious purpose for men when He created him. Of all created beings, men were created with the capacity to share in God’s life and to partake of the Divine nature. But they could enjoy this privilege only as they voluntarily chose to live a life centred in God.

Karena itu ubahlah cara pikir dan lihatlah dari sudut pandang yang berbeda. Jangan sampai cara berpikir menjadi sumber masalah yang akan menjauhkanmu dari kasih Allah, tapi marilah ubah cara pikir agar sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan. Cara berpikir yang salah bisa menjadi sebuah alat yang berbahaya dan menghilangkan sukacita dan damai sejahtera dalam menjalani hidup. Menerima seseorang dengan sepenuh hati dalam hidup berarti hal itu sudah dipikirkan dengan matang dan berhati-hati. Ingat “MENERIMA SESEORANG DENGAN KESUNGGUHAN MAKA EGO HARUS DITIADAKAN.”

Sebagai manusia, yang dinilai adalah berdasarkan Tindakan dan pemikirannya, karena yang mengarahkan kehidupan berjalan yaitu pemikiran dan Tindakan.

Semakin baik Tindakan dan pemikirannya untuk menerima dengan sepenuh hati maka semakin baik pula cara hidupnya. Pemikiran manusia bisa diukur berdasarkan dorongan dari dalam diri dan hal ini sangat sulit untuk diukur oleh orang lain. Ketika manusia berpikir lalu bertindak yang kelihatan baik untuk bisa menerima dengan sesama tapi didorong oleh maksud yang jahat dari dalam hatinya maka hal itu tidak menghasilkan berkat. Dalam hidup ini, berapa sering hal seperti itu terjadi? Ketika kita menerima seseorang masuk dalam hidup kita, tapi ternyata kita tak siap menerima dia secara utuh, apa adanya termasuk menerima kelebihan dan kekurangannya. Hal-hal yang akibatnya kita marah, bertengkar, kecewa bahkan terluka. Kita bekerja sama dengan orang lain tapi tak siap menerima kekurangannya. Kita bergabung di satu tim, tapi tak siap menerima fakta jika tiap kepala bisa beda pendapatnya. Tuhan menerimamu dengan sepenuh hati maka kau juga harus bersikap sama dengan orang lain yaitu terima dengan kesungguhan tanpa ada pengeluhan. Karena kita adalah anggota tubuh Kristus yang dirawat dengan sepenuh hati.

Dalam hidup Bersama dilingkungan keluarga, Masyarakat dan lingkup pekerjaan, maka seperti yang dikatakan dalam 1 Korintus 12 mengibaratkan kita bagai anggota tubuh yang harus saling bekerja sama dan melengkapi. Selama kita belum bisa menerima prinsip ini, kita akan terus mengalami gesekan dengan pasangan atau orang lain karena tidak ada yang prinsip Menerima dengan Sepenuh hati.

Terima kasih Tuhan Yesus Memberkati. Have a nice day.

LW – NDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *