“Gandum dan Lalang”

March 22, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Senin 22 Maret 2021

Sebagai orang percaya mungkin kita memiliki pengalaman. Ketika kita hidup benar ada orang yang melakukan hal yang jahat kepada kita, difitnah dan ada sebuah fakta dimana keadaan kehidupan orang-orang fasik tersebut juga mengalami kehidupan yang “Kelihatannya” mujur dan baik-baik saja bahkan lebih baik daripada keadaan orang-orang yang benar. Kadang kita bertanya mengapa mereka ada disekitar kita dan Tuhan ijinkan berada disekeliling kita.

Seperti Pengalaman Pemazmur

Mazmur 73:3-5, Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.

Gambaran diatas seperti perumpamaan mengenai Gandum dan Lalang (Matius 13:31-35). Tuhan mengijinkan Lalang hidup berdampingan dengan Gandum, Lalang tidak dicabut dan dibiarkan untuk ada.

Matius 13:30, Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”

Mengapa Tuhan izinkan lalang hidup berdampingan dengan gandum?

1. Memberi kesempatan pada Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya sehingga dunia MELIHAT & PERCAYA 

Yohanes 20:30-31, Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Banyak tokoh Alkitab yang mengalami situasi kehidupan yang berat bahkan hingga mengancam nyawa mereka, seperti pengalaman Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang memilih untuk tidak menyembah patung Raja yang membuat mereka harus dilemparkan ke dapur api. Namun sebaliknya peristiwa ini pada akhirnya Allah mendemonstraikan kuasaNya dan mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan

Ubahlah persepsi kita mengenai orang-orang fasik disekitar kita, bukan mengutuki namun mendoakan dan mengijinkan Tuhan berkarya untuk menyatakan kemuliaanNya.

2. Memberi kesempatan mereka MEMBUKA HATI untuk Tuhan

Ini adalah persepsi baru yang bisa kita tanamkan dalam pikiran kita. Doakan bukan hanya untuk mereka berubah tetapi mereka juga dapat membuka hati untuk mengalami pribadi Tuhan.  Ketika Tuhan memiliki kesabaran untuk pertobatan orang-orang berdosa, bukankah teladan ini juga harus kita miliki untuk juga memiliki kesabaran untuk berdoa kepada mereka.

2 Petrus 3:9b, ...tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Jika kita melihat kehidupan kita sendiri dengan kesadaran, bahwa diri kita ada hari ini karena Tuhan juga memberikan kesempatan kita untuk bertobat, sehingga kita dapat berubah dan bertumbuh. Demikian juga hati kita harus kita arahkan dengan benar bahwa Tuhan dapat mengubahkan hati mereka supaya dapat bertobat.

3. MEMPERTUMBUHKAN IMAN sehingga menjadi serupa dengan Kristus

Yakobus 1:2-4 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Melalui semua ujian ketekunan yang harus kita hadapi, Tuhan mau membawa kita untuik terus bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan, Muncuulkanlkah karakter Kristus disetiap krisis yang kita alami.

JANGAN PERNAH UNDUR ketika kita menghadapi ujian dan pergumulan hidup, Tuhan mau untuk kita bercermin dari kehidupan yang fasik dan mau untuk memilih kehidupan yang benar dan berkenan kepada Allah

Rangkuman Khotbah
Pdt. Ester Budiono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *