“GOOD CHANCE”
Renungan Harian Anak, Rabu 24 Maret 2021
Bacaan Renungan : Markus 14:10-11
Syalomm adik-adik semuanya, wah kiranya adik-adik menikmati berkat Tuhan sepanjang hari ini. 5555eeeeee55 renungan hari ini berjudul “Good Chance” atau artinya kesempatan yang baik.
Adik-adik ada sebuah kisah …
Suatu hari seorang petani Skotlandia yg miskin bernama Hugh Flemming sedang asyik mencangkul, ketika mendengar rintihan minta tolong tak jauh dari kebunnya. Segera ia berlari kearah suara tersebut dan mendapati seorang bocah kecil terperosok ke dalam genangan lumpur sampai di pinggangnya. Dengan bantuan tongkat ia berhasil menyelamatkan bocah yang tenggelam itu. Pada hari berikutnya datang seorang bangsawan beserta rombongannya ke rumah si petani. Sang bangsawan menawarkan hadiah kepada si petani karena telah menyelamatkan nyawa putranya kemarin. Tapi tawaran itu ditolak. Persis ketika itu anak si petani keluar dari kamarnya. Melihat ada bocah di dalam rumah itu, si bangsawan mengajukan tawaran lain, _“Kalau begitu berilah saya kesempatan untuk menyekolahkan anak Anda agar mendapat pendidikan yang layak. Kalau bocah ini punya sifat seperti ayahnya, pastilah nantinya ia tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang bisa Anda banggakan.”_ Si petani pun setuju. Beberapa tahun berlalu, Si anak petani tersebut berhasil lulus dari St. Mary’s Hospital Medical School, London. Nama anak petani ini Alexander Fleming, yang tak lain dia adalah penemu penisilin. Zat temuannya ini dapat digunakan untuk membunuh banyak jenis bakteri yang berbahaya bagi tubuh manusia. Setahun kemudian, putra si bangsawan sakit keras terkena pneumonia. Untunglah nyawanya tertolong berkat penisilin. Siapakah bangsawan tersebut? Tak lain, Lord Randolph Churchill & putra bangsawan itu bernama Winston Churchill. Bayangkan, bila Winston Churcill saat itu tak tertolong oleh Fleming maka tak ada Winston Churchill sebagai Perdana Menteri Inggris yang terkenal dan ternama.
“Jangan sia-siakan kesempatan yang ada “
ini adalah kata-kata yang pasti pernah adik-adik dengar. Mungkin dari orang tua, guru, maupun dalam acara di TV/Youtube. Kesempatan untuk bersekolah, kesempatan untuk belajar online, kesempatan untuk beribadah, kesempatan untuk bermain-main. Kita diajarkan untuk menghargai kesempatan dan menggunakannya sebaik-baiknya.
Terkadang kesempatan itu tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus dicari-cari. Hal ini juga yang dilakukan oleh Yudas. Yudas sedang mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada imam-imam kepala dan menjual Yesus. Sebagai orang yang “mata duitan”, Yudas akan mencari segala sesuatu dengan perspektif finansial atau segalanya dilihat dari sisi keuangannya/untung-rugi. Hal ini terlihat di pasal sebelumnya ( Markus 14:3-9 ) Yesus sedang diurapi dengan minyak narwastu murni yang harganya sangat mahal oleh seorang perempun dan salah seorang murid Yesus mengatakan jika tindakan tersebut adalah pemborosan. Rasul Yohanes memberitahu kita bahwa murid itu adalah Yudas, dan ia memang sering mencuri uang kas yang dipegangnya ( Yoh 12:6 ). Termasuk kesempatan untuk menjual Yesus dipandang sebagai kesempatan bagus untuk mendapatkan keuntungan. Dan benar saja, imam-imam kepala menyambut baik tawaran Yudas dengan memberikan sejumlah uang kepada Yudas jika Yudas bisa menyerahkan Yesus kepada mereka. Kesempatan yang baik itu Yudas temukan ketika Yesus dan murid-muridNya berada di Taman Getsemani. Dengan sebuah kecupan, Yudas menjual Yesus untuk mendapatkan tiga puluh keping perak. Yudas menggunakan kesempatan yang ada sebaik-baiknya. Namun kesempatan itu dilakukan hanya untuk memuaskan keinginan dan kerakusannya akan uang serta memuaskan nafsu dosanya akan cinta uang.
Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya untuk jemaat Galatia “Janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa” (Gal 5:13). Kita memang sudah dimerdekakan dari jerat dan hukuman dari dosa di dalam Yesus. Namun kemerdekaan itu bukan berarti kesempatan yang baik untuk kita hidup dalam dosa melainkan hidup di dalam Tuhan.
Adik-adik Apapun kesempatan yang baik untuk melakukan segala sesuatu, gunakanlah itu untuk memuliakan nama TUHAN bukan untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Kalau adik-adik punya kesempatan untuk melakukan apa yang baik kepada orang lain, lakukanlah dengan kesungguhan hati.
Ayat hafalan
Galatia 6:10 (TB) Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Komitmenku hari ini
Aku mau mempergunakan setiap kesempatan yang ada untuk melakukan perbuatan baik. Setiap perbuatan baik yang aku lakukan pasti menyenangkan hati Tuhan dan sesama.
MEK – GCT