Great Responsibility
Bacaan : 2 Korintus 11
Ayat Pokok : 2 Korintus 11:27-28, “Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.”
Shalom… Bapak, ibu dan saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Tanggung jawab (Responsibility) merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak dari penciptaan tanggungjawab menjadi satu bagian dengan manusia.
Seorang penulis buku mendefinisikan tanggung jawab sebagai “kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap suatu perbuatan atau tugas yang diemban dan kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan yang dilakukan.”
Kita adalah ciptaan Tuhan yang istimewa, kita adalah mahkota penciptaan. Tuhan membekali kita dengan banyak sekali kelebihan dan kemampuan adaptasi yang luar biasa, tetapi semua kelebihan dan kemampuan tersebut barengi dengan tanggug jawab yang harus dipikul.
Ada sebuah cerita yang dapat menjadi contoh bagi kita trntsng nilai sebuah tanggung jawab. Ada seorang dokter ahli syaraf di Trinity Medical Center di negara bagian Alabama – Amerika Serikat, bernama Dr. Zenko Hrynkiw. Suatu kali saat beliau sedang berada di rumah, mendadak seorang petugas jaga rumah sakit meneleponnya karena ada seorang pasien dalam kondisi gawat yang membutuhkan operasi. Dr. Zenko adalah satu-satunya dokter ahli syaraf di Trinity Medical Center di negara bagian Alabama Amerika Serikat.
Saat itu akses transportasi benar-benar lumpuh karena ada badai salju yang menutup jalan dan mengganggu penglihatan. Jalanan tidak memungkinkan untuk ditempuh dengan kendaraan. “Saya tidak bisa kemana mana dengan kendaraan, saya memilih berjalan kaki saja”, kata Dr. Zenko setelah mengetahui bahwa kondisi jalan benar-benar tak mampu ditempuh dengan kendaraan tipe apa pun. Ia memutuskan menerobos badai salju demi menolong pasiennya. Jarak rumah Dr. Zenko ke rumah sakit sekitar 10 km dan membutuhkan setidaknya lima jam perjalanan berjalan kaki di tengah badai salju untuk menolong sang pasien. Setelah tiba di rumah sakit, segera ia bergegas menuju ruang operasi dan melakukan operasi. Di mata rekan-rekannya, Dr. Zenko adalah orang yang sangat bertanggung jawab atas profesinya. Namun ternyata pujian yang datang kepadanya tidak membuat Dr. Zenko besar kepala. Ia hanya menjawab dengan rendah hati, “Saya hanya menjalankan tugas.” Dr. Zenko adalah contoh seorang yang bertanggungjawab karena telah berhasil menentukan sikap terhadap tugas yang diemban dan sanggup memikul resiko dari tugas tersebut.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Dalam bacaan kita hari ini di kitab 2 Korintus 11, Rasul Paulus menceritakan betapa berat perjuangan yang harus ia lakukan demi untuk melayani umat Tuhan (ayat 27-28) dan dengan setia dia mengerjakan tugas pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan kepadanya (1 Timotius 1:12 dan 2 Timotius 4:7,8). Apa pun konteks pekerjaan kita, ingatlah bahwa jabatan dan tanggung jawab adalah ibarat dua sisi mata uang.
Semakin tinggi jabatan, semakin tinggi pula harapan yang digantungkan orang lain kepada kita. Kita harus siap bila suatu ketika, rasa nyaman kita terusik demi menyelesaikan tugas. Namun, jika kita melakukannya dengan sukacita, maka letih fisik pun menjadi tidak terasa karena kita melakukannya untuk Tuhan, bukan untuk manusia (Kolose 3:23).
Demikian juga ketika kita terjun ke dalam pelayanan, tetaplah bersemangat, tak peduli ada yang mengapresiasi ataupun tidak, kita hanya melakukan apa yang seharusnya kita lakukan, karena pelayanan adalah kepercayaaan dari Tuhan.
Satu hal yang pasti bahwa semua jerih payah kita buat Tuhan tidak ada yang sia-sia. “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” ( 1 Korintus 15:58).
Bunda Teresa berkata “Jangan bangga bila karya kita dipuji. Bekerjalah bagi Yesus dan Ia akan bekerja bersamamu.”
Tetap lakukan yang terbaik sekalipun itu tidak ada yang peduli, biarlah Tuhan yang menilai sikap tanggung jawab kita dengan cara-Nya, karena DIA ada bersama dengan kita. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
DS