“Harta yang Berharga”
Renungan Harian Jumat, 09 Juli 2021
Amsal 17:6, “Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.”
Shalom bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Indonesia memiliki banyak ragan suku dan budaya. Di Lombok, ada salah satu kebiasaan suku Lombok yang hampir mirip dengan kebiasaan “Panggoaran” di suku Batak, yaitu menggunakan nama anak pertama sebagai gelar bagi sang ayah, ibu, kakek dan neneknya. Misalnya: “Amaq Intan”, yaitu gelar untuk ayah dalam suku Lombok yang nama anak pertamanya adalah Intan, atau “Inaq Ikbal”, gelar untuk ibu yang nama anak pertamanya adalah Ikbal. Demikian pula kakek atau nenek dari si Intan pun akan memakai gelar “Papuq Intan”.Kebiasaan suku Lombok dan suku Batak tersebut mencerminkan bahwa betapa pentingnya keberadaan anak dan cucu bagi mereka.
Hal tersebut persis seperti yang dimaksudkan oleh penulis kitab amsal. Dalam Amsal 17:6, Salomo mengatakan bahwa bagi para orang tua, anak cucu mereka merupakan suatu mahkota (Ibrani: atarah). Dalam tradisi orang Israel mahkota sering kali dijadikan sebagai lambang kemuliaan dari seorang raja ataupun keberhasilan panen dari tanaman yang dikerjakan seorang petani. Sebaliknya bagi anak-anak, orang tua mereka adalah lambang kehormatan (Ibrani: tipharah), seperti halnya kemuliaan dari suatu pakaian dan perhiasan kebesaran, atau sifat kemuliaan dari Tuhan. Dari pengertian gramatikal tersebut kita dapat mempelajari bahwa ternyata fungsi orang tua teramat sangat penting.
Lebih lanjut, dalam Amsal 22:6 tertulis demikian; “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”
Dalam versi FAYH menyatakan bahwa ketika orang tua mengajar atau melatih (Ibrani: chanak) anaknya untuk memilih jalan yang benar, maka setelah dewasa anak itu akan tetap berada di jalan itu.
Bapak, ibu dan saudara-saudara yang terkasih, anak-anak kita adalah masa depan bangsa. Anak-anak kitalah yang kelak akan menggantikan kita menjadi pemimpin berikutnya. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang sangat mempengaruhi kualitas dan integritas serta besar kecilnya bangsa itu sendiri. Merekalah yang akan menentukan masa depan dan sejarah dunia setelah jaman kita. Jika kita berhasil mengajar dan melatih mereka untuk hidup dalam kebenaran maka mereka akan memimpin dalam kebenaran. Sebaliknya anak-anak yang tidak pernah ditegur hanya akan mempermalukan orang tuanya (Amsal 29:15).
Sama halnya dengan harapan dari orang tua di suku Lombok dan suku Batak, bahwa karena anak-anaklah yang akan melanjutkan kepemimpinan dan pekerjaan orang tua, maka keberhasilan mereka akan menjadi kebanggaan bagi kita para orang tuanya. Demikian pula kegagalan mereka akan menjadi hal yang memalukan bagi kita.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, Orang tua yang menjalankan fungsinya dengan baik, akan menjadi kehormatan tersendiri bagi anak-anaknya. Hari ini kita merenungkan bahwa setiap orang tua memiliki kewajiban untuk menjalankan fungsinya dalam mendidik dan mengajar anak-anaknya. Hasil didikan dan ajaran tersebut yang akan menentukan keberhasilan dari generasi di bawah kita. Ketika anak-anak berhasil maka orang tuanya akan dikenang sebagai orang yang mulia, dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi anak-anaknya.
Karena anak-anak adalah harta warisan Allah untuk kita, maka kita wajib mengurus dan mengajar mereka sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
DS