HATI-HATI DENGAN RACUN

December 30, 2021 0 Comments

Hati-hati Dengan Racun!

Renungan Youth, Kamis 30 Desember 2021

Yakobus 3:6-10

Syalooom… selamat pagi teman- teman Youth. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan. 

Di sebuah desa, pada suatu malam, seorang gadis bernama Elena berumur 10 tahun sedang terlelap diatas tempat tidurnya, ketika seekor kalajengking merayap dikakinya dan menyengatnya. Ia menjerit kesakitan dan membangunkan seluruh keluarganya. Ibu Elena tahu persis apa yang dirasakan oleh putrinya. Dia juga pernah tersengat kalajengking kayu Arizona, spesies kalajengking paling beracun di Amerika barat daya, dimana orang tua Elena melayani sebagai misionaris suku asli Amerika. Akibat yang dirasakan ibu Elena adalah sakit yang menyiksa dan bengkak, diikuti dengan rasa lemas pusing, lehernya tercekat, dan perasaan geli di lengannya berlangsung berminggu-minggu.Akan tetapi Elena tidak mengalami efek seperti itu. Setelah pengalaman sang ibu, keluarga itu menemukan suatu obat penawar racun yang mujarab hanya untuk pertolongan pertama, yaitu sebuah unit listrik yang dioperasikan dengan baterai yang dikembangkan oleh organisasi misi mereka yang memproduksi listrik tegangan tinggi dan rangkaian arus rendah. Mereka menempelkan elektroda itu kekaki putri mereka dan mengalirkan aliran listrik ke bagian sengatan tersebut. Rasa sakit Elena brhenti seketika, dan ia hanya merasakan sakit yang ringan dan tidak lama di bekas sengatan itu. Penawar racun berupa elektroda ini telah digunakan untuk berbagai jenis sengatan beracun dan berhasil dengan baik. Walaupun para dokter tidak yakin sepenuhnya mengapa cara itu berhasil,bagaimanapun juga aliran listrik itu telah menawarkan racun. 

Alkitab menyinggung mengenai racun yang lebih berbahaya dari racun kalajengking. Racun tersebut adalah lidah, seperti yang disebutkan oleh Yakobus, adalah “penuh racun yang mematikan”. 

Yakobus 3:8, ” tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.”  

Tentu saja ketika seseorang melecehkan kita dengan perkataan, kita lebih serang menyerang balik dengan perkataan yang merusak. Kesombongan kita mendorong kita untuk membalas sakit hati dengan penghinaan dan penghinaan. Tuhan menyadari kecenderungan dari dalam diri kita ini. Tapi Tuhan ingin kita bergantung pada kasih karunia-Nya untuk membalas racun tersebut dengan ucapan berkat. Alkitab berkata,” berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk.”

Ucapan berkat bagi mereka yang menyakiti kita melalui perkataan adalah bagian dari tanggapan lebih besar yang diajarkan Yesus agar kita harus selalu mengasihi musuh-musuh kita.

Tanggapan tersebut adalah tanggapan memadukan antara perkataan kasih dan tindakan kasih. Jika kita memberkati orang-oran yang mengutuk kita, maka Tuhan akan memberkati kita dan juga mengambil tanggung jawab untuk pembalasan (Roma 12:19-21). Marilah kita mengucapkan perkataan –perkataan berkat dalam hidup kita, bukan perkataan-perkataan yang seperti racun bagi orang disekitar kita.

 Efesus 4:29,” Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” 

Ayo rekan-rekan semuanya jadikan resolusi di tahun 2022 dalam kehidupan kita masing-masing untuk kita membangun perkataan yang baik dalam kehidupan kita, biarlah perkataan kita adalah perkataan yang baik, membangun orang dan memuliakan nama Tuhan

Komitmenku hari ini

Aku mau belajar untuk menggunakan perkataan yang keluar dari mulutku adalah perkataan berkat bagi orang lain yang membangun kehidupan mereka

Tuhan memberkati!

MW – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *