“Hati-hati dengan UANG”
Renungan Harian Anak, Jumat 25 Juni 2021
Syalom adik-adik semuanya….mari kita siapkan hati dan pikiran kita untuk mendengar dan merenungkan firman Tuhan.
Adik-adik semuanya tahukan yang Namanya UANG, di Indonesia mata uang kita adalah Rupiah, apa sih arti uang itu. Uang adalah Alat Transaksi nah dalam ilmu ekonomi modern dijelaskan bahwa uang digunakan sebagai alat pembayaran yang harus bisa diterima secara umum untuk melakukan kegiatan jual beli barang atau jasa, mengumpulkan kekayaan, atau membayar utang.
Dengan uang adik-adik bisa membeli banyak hal yang kita perlukan, tetapi … pagi hari ini kita akan sama-sama belajar untuk berhati-hati dengan uang. Sebelumnya kakak ada cerita nih …
Suatu saat Vivi sedang menonton TV bersama mama di ruang keluarga. Saat itu muncul berita tv tentang kekerasan yang dilakukan oleh seorang anak kepada ibunya. Anak itu tega berbuat kasar kepada ibunya karena tidak diberi uang. Vivi memandang mamanya, “Ma, jahat sekali ya anak itu sama ibunya.” Mama mengelus rambut Vivi, “Itu karena hatinya tidak bersih. Dia lebih mencintai uang dibanding ibunya. Anak Tuhan tidak boleh begitu ya, Vi?” balas mama.
Teman-teman, sejak zaman dulu Tuhan sudah mengingatkan manusia untuk tidak mencintai uang.
Bukan uangnya yang berbahaya tetapi orang yang “CINTA AKAN UANG” yang sangat berbahaya.
Seperti dinyatakan dalam I Timotius 6: 10, Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Ayat diatas menyatakan CINTA AKAN UANG adalah AKAR SEGALA KEJAHATAN. Karena cinta akan uang seorang bisa melakukan hal yang jahat dan menyakiti orang lain demi uang seperti mencuri, merampok bahkan membunuh. Demi uang banyak orang rela untuk melakukan dosa dan hal yang tidak berkenan kepada Allah, para Koruptor tidak malu untuk mencuri uang rakyat untuk kepentingan nya sendiri.
Anak Tuhan yang baik tidak akan menjadikan uang segalanya. Tetapi anak Tuhan akan memakai uang dengar bijaksana.
Bagaimana caranya? Tentunya dengan melakukan gaya hidup “CUKUP”, tidak berlebihan dalam menginginkan sesuatu. Merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan tidak iri dengan milik orang lain.
Adik-adik menjadi seorang KORUPTOR atau pencuri tidaklah dilakukan seketika itu juga, tetapi pasti dimulai dari tidak jujur dengan hal-hal yang kecil dalam hidupnya sejak lama. Nah adik-adik jika ingin menjadi orang yang jujur tidak usah menunggu nanti kalau sudah besar, tetapi harus belajar jujur sejak kecil. Mulai dari uang-uang kecil yang adik-adik terima, ayo diatur dengan baik, jujur jangan berbohong, adik-adik harus memakai uang itu dengan bijaksana seperti untuk dibelikan keperluan adik-adik, bisa ditabung atau dijadikan berkat bagi orang lain yang membutuhkan.
Ayat Hafalan:
Ibrani 13:5-6 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar menjadi anak yang jujur, dan belajar untuk merasa cukup dengan berkat yang sudah Tuhan berikan kepadaku hari ini
Tuhan Yesus Memberkati
Yu- KCP