Hati-hati jangan Depresi
Renungan Harian Youth, Jumat 03 Desember 2021
Salam sejahtera buat kita semuanya, semoga berkat Tuhan berlimpah dalam kehidupan kita semuanya.
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus-menerus merasa sedih dan tertekan serta kehilangan minat dalam beraktivitas, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup sehari-hari. Seseorang yang mengalami gangguan depresi mayor, kelainan ini dapat memengaruhi perasaan, pemikiran, hingga perilaku sehingga menimbulkan masalah emosional dan fisik. Sumber depresi bisa macam-macam, karena masalah Kesehatan fisik, namun juga karena adanya tekanan dalam kehidupan.
Seorang anak Tuhan pun tidak terbebas dari ancaman depresi, banyak anak Tuhan yang gagal dan kehilangan pengharapan ketika mengalami tekanan kehidupan.
Karena itulah respon yang tepat terhadap masalah harus dikerjakan sedini mungkin menghadapi setiap masalah yang ada dalam kehidupan kita semuanya. Ada 3 hal penyebab depresi yang bisa mengancam anak-anak muda yaitu penolakan, kegagalan dan pembandingan
1. Penolakan menimbulkan depresi.
Ditolak, dibuang bisa membuat seseorang seolah tidak bernilai sama sekali atau tidak diinginkan. Kita diciptakan untuk diterima, bukan untuk ditolak. Kepedihan emosi karena penolakan adalah salah satu yang paling banyak dikenal. Terutama jika penolakan itu datang dari seseorang yang kita cintai atau kita harapkan mau mencintai kita, seperti orangtua atau orang dekat circle kita.
Iblis seringkali memanfaatkan emosi karena penolakan, trauma ini seperti pintu yang telah lama terbuka. Akhirnya hidupnya dikendalikan oleh tarumanya dan bisa jadi menjadi terbiasa dengan perasaan itu, sehingga mudah sekali hanyut dalam perasaan negatif yang telah lama menguasainya.
Mazmur 27:10 Sekalipun ayahku dan ibuku mening galkan aku, namun Tuhan menyambut aki (mengangkat aku sebagai anakNya)-
Tuhan telah mengangkat kita sebagai anak dan sangat mengasihi kita, Tuhan tetap mengasihi kita apa adanya. Kasih Tuhan sanggup memulihkan diri kita dari trauma penolakan. Jika kita mengenal Tuhan maka kita tidak akan pernah merasa sendirian
2. Kegagalan
Sadar atau tidak dalam kehidupan masyarakat, kita telah dituntun untuk percaya bahwa kemenangan adalah segalanya dan bahwa kesuksesan adalah hidup tanpa kegagalan. Dan banyak anak muda yang terjebak didalamnya, sehingga dia mengalami penolakan tergadap dirinya sendiri karena kegagalan yang dialaminya.
Kegagalan bukanlah lawan dari kesuksesan namun secara pribadi saya percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari keberhasilan sejati. Setiap orang yang sedang mendaki, harus belajar beberapa hal dan melewati begitu banyak proes. ALkitab dengan jelan memberikan contoh bagi kita, ada begitu banyak tokoh dan para pahlawan iman pun menghadapi kegagalan dalam hidupnya, namun yang membedakan adalah bagaimana menempatkan kegagalan sebagai waktu untuk semakin mencari Tuhan dan mengijinkan Tuhan untuk mengerjakan pemulihan dalam kehidupannya.
Tuhan memakai kelemahan kita, mengubahnya menjadi kebaikan, untuk membangun karakter hidup kita dan melaluinya menjadikan kita orang yang lebih baik.
Jangan membangun mental pecundang yang memilih untuk menyerah dan lari dari masalah, tetapi jadilah kuat dan tetaplah bertahan untuk melakukan apa yang benar.
Sebenarnya, bukan kegagalan yang menyebabkan depresi; tetapi sikap kita terhadap kegagalan itulah penyebabnya. Jika kita percaya bahwa Tuhan itu lebih besar dari pada kegagalan kita, maka kegagalan itu tidak memiliki kuasa atas kita! Kelemahan kita bisa menjadi suatu kesempatan bagiNya untuk menunjukkan kekuatanNya dan kasihNya yang membangun dan memulihkan.
3. Membandingkan diri
Membanding-bandingkan diri kita dengan hidup orang lain biasanya menyebabkan kita depresi. Kita dapat melihat orang lain dan bertanya-tanya mengapa kita tidak tampak seperti mereka, mengetahui apa yang mereka ketahui, memiliki apa yang mereka miliki atau melakukan apa yang mereka lakukan. Orang lain mungkin memiliki sesuatu yang tidak kita miliki, tetapi kita juga memiliki sesuatu yang tidak mereka miliki, karena itu Kita harus percaya bahwa Tuhan memperlengkapi masing masing kita dengan standar yang tepat dan adil. Adil bukanlah sama tetapi sesuai dengan kapasitas yang kita miliki.
Galatia 6:4 mengatakan setiap orang untuk “menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.” Dengan kata lain, tujuan kita seharusnya adalah melakukan “yang terbaik,” melakukan yang memang harus kita lakukan tanpa harus berusaha melakukan sesuatu “yang lebih besar” dari orang lain, hanya supaya kita merasa lebih baik dari pada orang lain.
Ayo rekan-rekan kita mengatasi semua tekanan hidup sedini mungkin, sebagai anak-anak Tuhan kita memiliki Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan kebenaran. Firman Tuhan akan menuntun kita ketika kita menhadapi Penolakan, menghadapi kegagalan dan pembandingan diri dengan orang lain. Tuhan sudah memperlengkapi kita semuanya, dan Roh kudus akan menuntun kita untuk dapat berjalan dalam jalan kemenangan walaupun menjalaninya adalah proses.
Komitemenku hari ini
Aku mau belajar untuk mengatasi benih-benih dari depresi dari hal yang terkecil, memandang setiap trauma, kegagalan dan diri kita dengan perspektif yang tepat.
Tuhan Yesus memberkati
YNP – AC