Healthy Inside Fresh Outside

October 4, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Senin 04 Oktober 2021.

Sebagai pengikut Kristus bukan sebuah pilihan bagi kita, namun sebuah keharusan bagaimana hidup kita menunjukkan buah buah pertobatan melalui kehidupan kita setiap hari.

Kolose 1:9-12, Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, Dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, Dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.

Perikop ini berisi tentang doa dan ucapan syukur Rasul Paulus kepada jemaat yang ada di Kolose. Rasul Paulus menyatakan 4 hal yang harus ada dan seharusnya terwujud didalam kehidupan rohani orang orang percaya yaitu Layak, berkenan, memberi buah, bertumbuh (Ayat 10)

Healthy inside Fresh Outside berbicara mengenai seharusnya didalam diri kita bertumbuh secara sehat, maka otomatis yang nampak diluarpun, buah yang dikecap dan dirasakan orang orang disekeliling kita adalah buah yang segar.

Berbicara mengenai kehidupan manusia, kita diciptakan Allah secara Holistik atau utuh, menyeluruh, yaitu berbagai aspek hidup kita, aspek spiritual, emosi, sosial.  Dan aspek ini harus bertumbuh secara bersama sama dan bertumbuh secara dengan sehat.

Ada 3 aspek yang terdiri dari 7 dimensi.

  1. Aspek kognitif : berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman akan iman Kristen, pemahaman theologi yang benar.
  2. Conative : berkaitan dengan tindakan dan perilaku
  3. Affective : kesehatan mental dan emosi

Ketiga aspek ini adalah barometer untuk mengukur Spiritual Kristen. Jika salah satu aspek terabaikan, maka aspek yang lain akan terganggu. Aspek affective adalah aspek yang sering diabaikan. Padahal ini menentukan bagaimana tindakan, dan tutur kata kita.  

Amsal 4:23,Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Menjaga hati: mengenali sisi masa lalu kita, dimensi emosi kita yang berpengaruh kepada seluruh aspek kehidupan

Spiritualitas Kristen tanpa diintegrasikan dengan emosi yang sehat bisa mematikan-bagi diri anda sendiri, hubungan anda dengan Allah, dan orang orang disekitar anda.  (Peter Scazzero)

10 Indikator Utama Spiritualitas yang Tidak Sehat Secara Emosi.

  1. Menggunakan Allah untuk lari dari Allah.
  2. Mengabaikan emosi kemarahan, kesedihan, dan ketakutan.
  3. Sekarat karena hal-hal yang salah.
  4. Menolak dampak masa lalu terhadap masa kini.
  5. Membagi hidup ke dalam sekat “sekuler” dan “sakral”
  6. Kehidupan yang sibuk bagi Allah tanpa kebersamaan dengan Allah (Doing vs. Being).
  7. Merohanikan konflik.
  8. Menutupi kehancuran, kelemahan, dan kegagalan.
  9. Hidup tanpa batasan (boundary) yang sehat.
  10. Menghakimi perjalanan rohani orang lain.

Kesehatan emosi dan kedewasaan rohani tidak dapat dipisahkan. Kedewasaan rohani yang sejati itu harus lahir dari kesehatan emosional kita. Layak, Berkenan, Memberi buah, Bertumbuh Keempat hal ini hanya akan terwujud didalam diri orang percaya, jika dimensi Affective atau kondisi emosional ditangani dan dipulihkan.

Kerohanian Dinamis adalah Kehidupan spiritual yang dinamis dan intim dengan Allah dengan mempraktekkan disiplin rohani dan mengembangkan ritme kehidupan yang penuh komitmen pada Allah dan sesama.

Mazmur 55, adalah Gambaran seperti apa mengenai dinamika dari spiritualitas Daud, relasinya dengan Tuhan sedinamis apa atau seintim apa Daud dengan Allah. Ayat 2,3, 17,23,24 : menggambarkan hidup dan dinamisnya relasi Daud dengan Allah, sehingga dia bisa curhat dengan Allah. Keyakinan Daud muncul lahir dari hubungan yang dinamis dengan Allah.

Berbicara mengenai spiritualitas yang sehat secara emosi, mengakui masih manusia, masih punya rasa, masih ada emosi, kecemasan, ketakutan, namun pada saat yang sama juga relasi yang dinamis dengan Tuhan, kerohanian yang dinamis dengan Tuhan menolong tidak tenggelam dalam emosi itu.  

Daud mengalami masa masa yang menyeramkan mencemaskan dan penuh tekanan, namun pada saat yang sama ada Pengharapan.  Keyakinannya akan pertolongan Tuhan,bahwa tidak untuk selamanya orang benar akan melewati masa masa yang sulit, sebab Tuhan akan menolong.

Menjadi umat Tuhan yang layak,berkenan, memberi buah, bertumbuh, dengan cara “menjadi sehat secara emosi dan memiliki kerohanian yang dinamis”  

Tuhan Yesus Memberkati

Rangkuman Khotbah
Pdt. Posuka Loke

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *